Liputan6.com, Jakarta – Startup fintech kripto Indodax mengumumkan di Februari 2022, mereka telah memiliki lima juta keanggotaan (member) usai delapan tahun berdiri.
“Mempunyai dan dipercaya oleh lima juta member lebih di awal Februari tentu saja merupakan kabar yang membahagiakan untuk Indodax,” kata CEO Indodax Oscar Darmawan dalam keterangan resminya.
Perusahaan mengungkapkan, dibandingkan tahun lalu, jumlah member Indodax mengalami kenaikan sebesar 104 persen. Begitu juga dengan active trader, serta token yang ter-listing yang mengalami lonjakan.
Dikutip Senin (21/2/2022), Oscar mengungkapkan Indodax adalah platform exchange kripto yang berdiri di 2014 dengan nama Bitcoin.co.id. Saat ini, platform crypto exchange itu sudah mendapatkan pengawasan oleh Bappebti.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bisa Jadi Semakin Mainstream
Oscar melanjutkan, di masa pandemi hingga sekarang, tren investasi aset kripto semakin menjamur, dengan penetrasi mereka yang berusia 21 hingga 35 tahun dan berdomisili di kota besar.
Meskipun begitu, menurut Oscar, tidak menutup kemungkinan nantinya investasi aset kripto akan semakin mainstream dan menyasar penduduk di kota dengan populasi yang lebih sedikit.
Oscar mengatakan, hal ini masih memerlukan proses, khususnya edukasi.
“Bagaimana langkah langkah yang tepat untuk memulai berinvestasi aset kripto, mengenal kripto yang akan dipiih, bagaimana cara memilih aset kripto yang benar, tentu harus digaungkan terus menerus,” ujarnya.
Ekosistem Blockchain
Tren kripto juga didorong oleh beberapa ekosistem blockchain yang sangat erat kaitannya dengan mereka seperti decentralized finance, NFT dan metaverse, yang semakin banyak digandrungi.
Menurut Oscar, teknologi ekosistem kripto ini dengan cepat juga mulai diterima oleh masyarakat Indonesia.
“Tentunya, kita semua berharap teknologi blockchain dapat membuat Indonesia menjadi, setara dengan negara maju lainnya,” pungkas Oscar.