Liputan6.com, Jakarta Sony Interactive Entertainment (SIE) mengungkapkan secara terbuka untuk menghentikan penjualan PlayStation di Rusia, sebagai imbas dari konflik di Ukraina.
Sebelumnya, Sony belum secara resmi mengumumkan keputusan mereka dalam merespons perang Ukraina dan Rusia. Namun diketahui, mereka ternyata sudah menangguhkan peluncuran Gran Turismo 7 di Rusia.
Joe Taraborreli, Juru Bicara SIE mengatakan kepada The Verge, mereka bergabung dengan komunitas global untuk kedamaian di Ukraina.
“Kami telah menangguhkan seluruh pengiriman software dan hardware, peluncuran Gran Turismo 7, dan operasional PlayStation Store di Rusia,” kata Taraborelli, dikutip Kamis (10/3/2022).
Taraborelli menambahkan, perusahaan juga mengumumkan donasi US$ 2 juta (sekitar Rp 28,5 miliar) ke Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi dan Save the Children, untuk membantu korban terdampak.
Keputusan Sony pun menambah sederet perusahaan game yang menghentikan penjualan produk-produk mereka di Rusia. Selain itu, beberapa dari mereka juga menangguhkan penjualan di Belarusia yang merupakan sekutu Rusia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ubisoft dan Rockstar
Yang terbaru, Ubisoft dan Take-Two menjadi dua perusahaan game teranyar yang menarik penjualannya dari Rusia, sebagai imbas dari konflik yang berkecamuk di Ukraina.
“Mengingat tragedi yang sedang berlangsung di Ukraina, kami telah memutuskan untuk menangguhkan penjualan kami di Rusia,” tulis update pengumuman Ubisoft di laman resminya, dikutip Rabu (9/3/2022).
Tidak diketahui lebih rinci seperti apa penangguhan penjualan yang dilakukan oleh Ubisoft. Namun laporan dari Bloomberg menyebutkan, kemungkinan mereka akan menghentikan penjualan gim fisik dan digital.
Sementara Take-Two, menyatakan juga menghentikan sementara penjualan dan instalasi gim baru di dua negara yaitu Rusia dan Belarusia.