Merdeka.com – Merdeka.com – Salah satu perdebatan paling panas dalam sejarah penelitian Neanderthal adalah apakah makhluk purba itu menciptakan karya seni. Seperti halnya hubungan mereka dalam pohon evolusi, perilaku simpanse, Homo Sapiens (manusia), Neanderthal bervariasi secara kultural seiring waktu.
Karya seni mereka mungkin lebih abstrak ketimbang gambar hewan di dinding gua oleh Homo Sapiens yang dibuat setelah Neanderthal lenyap sekitar 30.000 tahun silam.
Homo Sapiens diyakini berevolusi di Afrika setidaknya 315.000 tahun lalu. Neanderthal di Eropa diketahui sudah ada setidaknya sejak 400.000 tahun silam.
Dilansir dari laman Inverse, sekitar 250.000 tahun lalu Neanderthal mencampur mineral seperti tanah liat coklat dengan batu kawi dan air untuk membuat gambar berwarna merah dan hitam–mungkin untuk menghias tubuh dan pakaian.
Penelitian oleh arkeolog Palaeolithik pada 1990-an mengubah secara radikal anggapan bahwa Neanderthal itu bodoh. Kini kita tahu, meski tidak seperti Homo Sapiens, mereka punya evolusi perilaku tersendiri. Otak mereka yang cukup besar membuat evolusi terus berjalan.
Dari temuan sisa-sisa jasad di gua bawah tanah, termasuk jejak kaki dan bukti penggunaan alat serta pigmen di lokasi di mana Neanderthal seharusnya tidak punya alasan untuk berada di sana, mereka tampaknya punya rasa ingin tahu tentang dunia mereka.
Neanderthal tinggal berkelompok secara nomaden alias berpindah-pindah. Ketika mereka sedang bepergian mereka membawa bara api untuk dinyalakan sewaktu mereka berlindung di bebatuan atau tepi sungai tempat mereka berkemah. Mereka memakai alat untuk meruncingkan tombak dan memotong bangkai.
Pada 65.000 tahun lalu Neanderthal memakai pigmen warna merah untuk melukis gambar di dinding gua di Spanyol. Di Ardales dekat Malaga, sebelah selatan Spanyol, mereka mewarnai cekungan stalaktit putih di dalam gua.
Di gua Maltravieso di Extremadura, sebelah barat Spanyol, mereka menjiplak bentuk tangan di dinding gua.
Kita tidak tahu apa maksud dari gambar-gambar mereka itu tapi temuan tersebut menandakan Neanderthal sudah semakin imajinatif. [pan]