Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md menuturkan batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 menyisakan dilema yang perlu dicermati.
Terlebih kegagalan pelaksanaan Piala Dunia U-20 itu juga kuat diwarnai penolakan sebagian masyarakat hingga pejabat atas turut sertanya timnas Israel.
“Kita dihadapkan dengan dilema, satu sisi ada semangat luar biasa yang diwariskan Bung Karno (Presiden Soekarno) yang harus kita pedomani terutama terkait sikap Indonesia pada Israel,” kata Mahfud di Masjid Kampus UGM Yogyakarta pada Ahad petang, 2 April 2023.
Bung Karno di masa silam, ujar Mahfud, memutuskan keluar dari komite Olimpiade internasional dan membentuk Ganefo karena membela Palestina yang dijajah Israel. “Bagi Bung Karno, Israel saat itu oke (diakui) sebagai negara, tapi imperialis karena mendiskriminasi dan merampas hak-hak Palestina,” ujar Mahfud.
Sehingga saat itu Bung Karno di Konferensi Asia Afrika dan PBB menegaskan sikap selama Israel tidak memberikan hak dan mengembalikan wilayah kepada warga Palestina, maka Indonesia tak akan memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
“Namun kondisi sekarang ada kebutuhan baru yang tidak kita sangka-sangka,” kata Mahfud.
Kebutuhan baru yang dimaksud Mahfud, Indonesia harus terlibat dalam perdamaian dunia dan pergaulan internasional antara lain melalui olahraga. Seperti sepakbola dunia yang kini organisasinya berada di bawah FIFA. “Indonesia bergabung dengan FIFA demi kemajuan persepakbolaan nasional, ini juga tuntutan kita bernegara,” kata dia.
“Inilah dilema kita, satu sisi dituntut terlibat perdamaian dunia melalui olahraga, namun sisi lain ada soal diplomasi (hubungan dengan Israel), jadi tidak mudah juga bagi kita,” dia menambahkan.
Mahfud menuturkan, pemerintah telah berupaya mencoba menempuh jalan tengah agar tidak melanggar prinsip pendiri negara Bung Karno yang antiimperialis, namun bisa tetap terlibat perdamaian dunia lewat piala dunia. Namun akhirnya FIFA memutuskan pelaksanaan Piala Dunia U-20 itu batal digelar di Indonesia.
“Mudah-mudahan saja nanti sanksinya dari FIFA tidak berat bagi perkembangan sepakbola kita,” kata Mahfud Md.