KOMPAS.com – Pancasila adalah landasan dan ideologi bangsa yang menjadi identitas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bukan hanya itu, Pancasila juga mencerminkan makna dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Lambang Pancasila adalah burung Garuda dengan lima perisai yang menggambarkan setiap silanya. Baca juga: Peringatan G-30-S, Pengibaran Bendera Setengah Tiang 30 September, dan Hari Kesaktian Pancasila Berikut makna lambang dan nilai-nilai setiap sila dalam Pancasila: Lambang Pancasila Garuda Pancasila adalah lambang negara yang terdiri dari kumpulan lambang dengan arti dan makna tertentu, baik tersurat maupun tersirat. Merujuk buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (2015) karya Muhammad Rakhmat, berikut makna lambang Pancasila: 1. Burung Garuda Lambang Pancasila adalah Garuda Pancasila yang berwujud burung Garuda. Burung Garuda merupakan raja dari segala burung yang juga dikenal sebagai Burung Sakti Elang Rajawali. Burung Garuda melambangkan kekuatan dan gerak yang dinamis, terlihat dari sayap yang mengembang seolah siap terbang ke angkasa. Dengan sayap yang mengembang siap terbang ke angkasa, melambangkan dinamika dan semangat untuk menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara Indonesia. Baca juga: Apa Itu Pemuda Pancasila? 2. Cengkraman kaki Garuda Lihat Foto Pada bagian dada lambang negara Burung Garuda Pancasila terdapat perisai yang tersusun dari lambang kelima Pancasila. Makna lambang Pancasila terkandung berbagai nilai luhur bangsa Indonesia.(Shutterstock/AfterID) Kedua kaki Garuda mencengkeram pita putih bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika”. Kalimat ini diambil dari Kitab Sutasoma karangan empu Tantular. Bhinneka Tunggal Ika atau Bineka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetapi satu jua. Slogan ini menjadi kekuatan bangsa Indonesia yang memiliki banyak perbedaan, mulai dari suku, agama, hingga budaya. 3. Warna emas Warna pokok dari Garuda Pancasila adalah kuning emas yang melambangkan keagungan. Artinya, bangsa Indonesia senantiasa menjunjung tinggi martabat bangsa yang bersifat agung dan luhur. Baca juga: Sejarah Hari Lahir Pancasila dan Bedanya dengan Kesaktian Pancasila 4. Jumlah bulu Jumlah bulu yang berada pada Garuda Pancasila berkaitan erat dengan kelahiran NKRI, yakni: Bulu pada sayap kanan dan kiri, masing-masing berjumlah 17 helai (menunjukkan tanggal 17) Bulu pada ekor berjumlah delapan helai (menunjukkan bulan 8 atau Agustus) Di bawah kalung perisai yang menghubungkan ekor, terdapat bulu berjumlah 19 dan bulu pada leher berjumlah 45 (menunjukkan angka tahun 1945). Angka yang merujuk 17 Agustus 1945 ini memiliki makna historis agar setiap warga negara Indonesia senantiasa menghargai waktu dan selalu mengingat sejarahnya. 5. Perisai Perisai yang terletak di dada Garuda adalah sebuah lambang perjuangan dan perlindungan. Pasalnya, perisai kerap dibawa ke medan perang oleh para prajurit untuk melindungi diri dari serangan musuh. Garis melintang yang membagi perisai menjadi ruang atas dan bawah melambangkan garis khatulistiwa yang membelah Kepulauan Indonesia. Adapun pada perisai, terdapat lima bagian yang masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila. Baca juga: Sejarah Berdirinya Pemuda Pancasila, Fakta, dan Sepak Terjangnya Arti lambang sila Pancasila Lihat Foto Instalasi lambang negara Garuda Pancasila dengan tutup botol, memanfaatkan limbah plastik di SDN 2 Sukajaya, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. (DOK. PHE Jambi Merang) Sementara itu, dilansir dari laman Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), berikut arti lambang sila-sila dalam Pancasila: 1. Lambang sila pertama “Bintang” Bunyi sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang menjadi simbol sila pertama yang menggambarkan sebuah cahaya, seperti cahaya kerohanian yang berasal dari Tuhan kepada setiap manusia. Di bagian bintang, terdapat latar berwarna hitam. Latar tersebut menggambarkan warna alam milik Tuhan, bukanlah sekadar rekaan manusia, tetapi sumber dari segalanya dan telah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada. 2. Lambang sila kedua “Rantai” Bunyi sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai pada simbol sila kedua terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Keterkaitan itu memiliki makna bahwa bangsa Indonesia saling terkait erat, saling bahu-membahu, dan saling membutuhkan. Baca juga: Sejarah Pancasila, Rumusan Panjang Panitia Sembilan 3. Lambang sila ketiga “Pohon Beringin” Bunyi sila ketiga: Persatuan Indonesia. Pohon beringin merupakan pohon besar yang dapat menampung banyak orang untuk berteduh di bawahnya. Hal tersebut dikorelasikan sebagai negara Indonesia, di mana semua rakyat Indonesia dapat berteduh di bawah naungannya. Tak hanya itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke segala arah. Hal ini berkaitan dengan keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia. 4. Lambang sila keempat “Kepala Banteng” Bunyi sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Kepala banteng memiliki filosofi sebagai hewan sosial yang gemar berkumpul. Seperti halnya musyawarah, di mana orang-orang berdiskusi untuk melahirkan suatu keputusan. 5. Lambang sila kelima “Padi dan Kapas” Bunyi sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas merupakan simbol pangan dan sandang. Hal ini menyiratkan makna bahwa syarat utama negara adil adalah negara yang dapat mencapai kemakmuran untuk rakyatnya secara merata. Baca juga: Jumlah Provinsi di Indonesia Ada 38, Ini Daftar dan Ibu Kotanya Nilai-nilai Pancasila Lihat Foto Lambang Garuda Pancasila sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) disempurnakan.(Kemdikbud) Setiap silanya, Pancasila mengandung nilai dasar yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh penerapan nilai-nilai Pancasila, seperti dikutip Kompas.com (25/4/2022): 1. Nilai Ketuhanan Contoh penerapan nilai ketuhanan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari: Menghormati pemeluk agama lain yang sedang beribadah. Mengedepankan sikap toleransi antarumat beragama. Tidak memaksakan agama tertentu kepada orang lain. Ikut menjaga keamanan peringatan hari besar agama lain. 2. Nilai Kemanusiaan Contoh penerapan nilai kemanusiaan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari: Menghormati hak asasi orang lain. Mengakui persamaan derajat sesama manusia. Terlibat dalam kegiatan sosial yang sifatnya sukarela. Ikut memberikan pertolongan kepada korban bencana alam. 3. Nilai Persatuan Contoh penerapan nilai persatuan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari: Mengutamakan kepentingan bangsa dibanding kepentingan kelompok atau golongan tertentu. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Menjaga kerukunan antarmasyarakat. Membanggakan nama Indonesia dengan prestasi. 4. Nilai Kerakyatan Contoh penerapan nilai kerakyatan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari: Mengikuti pemilihan umum. Menghargai keputusan yang diambil melalui musyawarah. Mendengarkan dan menghargai saran atau kritik dari orang lain. Menghormati orang lain yang sedang memberikan pendapat. 5. Nilai Keadilan Contoh penerapan nilai keadilan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari: Mengikuti kegiatan-kegiatan sosial. Menerapkan sikap adil terhadap sesama. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Mengedepankan sikap kegotongroyongan.
Related Posts
Fantastis! Segini Tawaran Gaji dari Al Ittihad untuk Mo Salah, Lebih Tinggi dari Ronaldo
Selebrasi Mohamed Salah usai mencetak gol untuk Liverpool (c) AP Photo/Rui Vieira Bola.net – Al Ittihad sedang bergerak untuk merekrut bintang Liverpool Mohamed Salah. Klub Arab Saudi tersebut siap membayar mahal dan memberikan gaji selangit untuk mendapatkan pemain asal Mesir tersebut. Klub-klub Arab Saudi belakangan ini sangat gencar menggaet pemain-pemain top Eropa. Salah satunya adalah Al …
Korsel Ikut Rayakan Satu Dekade BTS, Bikin Prangko hingga Peta Wisata
Jakarta, CNN Indonesia — Korea Selatan ikut merayakan ulang tahun ke-10 BTS yang jatuh pada hari ini, Senin (12/6). Ajang perayaan itu diisi dengan berbagai persembahan untuk BTS dari berbagai pihak di negara itu. Salah satunya, kantor pos Korea yang meluncurkan seri prangko spesial satu dekade boy group besutan BIGHIT MUSIC tersebut. Penjualan online prangko edisi …
Kenapa Google Bard Sang Pesaing ChatGPT Tak Tersedia di Negara Uni Eropa dan Kanada?
Belum lama ini Google mengungkap sejumlah update untuk layanan Bard AI-nya di konferensi pengembang Google I/O. Meskipun Google telah memperluas ketersediaan layanan Google Bard-nya ke 180 negara, sejumlah negara wilayah tertentu belum bisa merasakan pesaing ChatGPT ini. Adapun negara-negara yang belum kebagian mencoba Google Bard adalah negara Uni Eropa dan Kanada. Menurut spekulasi yang beredar, aturan …
Google Doodle Kenang Godfather of Broken Heart Didi Kempot Hari Ini
Jakarta, CNN Indonesia — Google doodle mengenang penyanyi legendaris yang mendapat julukan Godfather of Broken heart Didi Kempot pada hari ini, Minggu (26/2).Dalam laman Google menyatakan doodle hari ini, Minggu (26/2) merayakan Didi Kempot karena menciptakan ratusan karya selama tiga dekade berkarier di dunia musik. “Doodle hari ini merayakan Didik Prasetyo (dikenal sebagai Didi Kempot), …
Bupati Wajo Banggakan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Hadir Bawakan Hikmah Maulid
WAJO, suaraya.news — Pengembangan pendidikan keagamaan di Kabupaten Wajo menjadi salah satu sektor yang peningkatannya sangat terasa selama beberapa tahun terakhir. Beberapa indikasinya adalah jumlah pondok pesantren dan tahfidz semakin bertambah. Bahkan hingga saat ini, ada sekira 3.000 santri yang sedang menghafal Al-Qur’an. Ditambah lagi salah satu program Pemkab Wajo, yakni Gerakan Masjid Cantik (Gemantik) …