Manchester City Sewa Pengacara untuk Dugaan Pelanggaran FFP, Bayarannya Melampaui Kevin de Bruyne

Manchester City Sewa Pengacara untuk Dugaan Pelanggaran FFP, Bayarannya Melampaui Kevin de Bruyne

Pemain Manchester City Kevin De Bruyne dan seorang penyusup yang mengenakan bendera Italia dalam leg pertama semifinal Liga Champions melawan Real Madrid, di Etihad Stadium, 27 April 2022. Action Images via Reuters/Lee Smith

 – Manchester City dikabarkan menyewa seorang pengacara top dengan bayaran setara atau lebih dari gaji Kevin de Bruyne untuk menangani kasus dugaan pelanggaran laporan keuangan atau Financial Fair Play (FFP) yang dituduhkan oleh Liga Premier Inggris.

Menurut laporan Skysports pada Kamis, 9 Februari 2023, Manchester City menunjuk Pannick Chamber sebagai pengacara mereka. Pannick merupakan pengacara ternama di dunia hukum dan pernah menjadi pengacara dari mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson.

Pannick sendiri adalah sosok yang menghindarkan Manchester City dari hukuman larangan tampil di kompetisi Eropa setelah memenangkan banding di Pengadilan Banding Olahraga (CAS) pada 2020.

Manchester City dilaporkan akan membayar 80 ribu poundsterling (sekitar Rp1,46 miliar) per hari untuk Pannick. Jika dijumlahkan, dia akan menerima 560 ribu poundsterling (Rp10,2 miliar per pekan).

Kevin de Bruyne sendiri adalah pemain Manchester City dengan gaji tertinggi saat ini. Gelandang asal Belgia itu mengantongi 400 ribu poundsterling (sekitar Rp7,33 miliar) per pekan. Dengan disewanya Pannick sebagai pengacara, Manchester City berharap bisa terbebas dari dakwaan yang dijatuhkan oleh Liga Premier Inggris.

Liga Premier Inggris mendakwa City atas dugaan pelanggaran aturan FFP yang terjadi antara 2009 dan 2018. Operator liga tertinggi Inggris itu juga menyebut City tidak bekerja sama sejak penyelidikan yang dimulai pada Desember 2018.

City diduga tidak memberikan laporan keuangan yang jujur terkait pendapatan, biaya operasional dan kesepakatan sponsor. City juga diduga remunerasi kontrak sejumlah pelatih dan pemain di periode 2009-10 hingga 2015-16.

Manchester City Terancam Degradasi

Dugaan pelanggaran ini muncul setelah Premier League melakukan investigasi selama 4 tahun terakhir. Dilansir dari Mirror, Manchester City diduga telah melakukan lebih dari seratus pelanggaran FFP di sembilan musim. Pelanggaran ini diduga dilakukan Manchester City sejak musim 2009/2010. 

Dugaan pelanggaran ini akan dirujuk kepada sebuah komisi yang independen. Setelah itu, akan diputuskan apakah Manchester City bersalah atas pelanggaran FFP tersebut. Salah satu hukuman yang mungkin diterima oleh Manchester City jika terbukti bersalah adalah pengusiran dari liga papan atas.

Selain terancamnya posisi Manchester City di Premier League, hukuman lain yang mungkin adalah pengurangan poin untuk juara bertahan Pep Guardiola, larangan transfer, batas pengeluaran. Bahkan Manchester City akan dicabut gelar-gelar yang telah ia menangkan pada periode-periode tersebut jika bersalah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *