Paetongtarn Shinawatra Ungguli PM Prayuth dalam Jajak Pendapat Jelang Pemilu Thailand
Dukungan terhadapn Paetongtarn Shinawatra melonjak 10 poin menjadi 38,2% dalam survei yang dilakukan oleh National Institute of Development Administration (NIDA) yang diterbitkan pada akhir pekan, sementara Prayuth membuntuti di tempat ketiga dengan 15,65%.
Politisi oposisi, Pita Limjaroenrat, yang memimpin partai Phak Kao Klai, mendapat dukungan dari 15,75% responden.
Paetongtarn adalah putri bekas PM Thaksin Shinawatra, yang juga milarder populer di Thailand.
Thailand diperkirakan mengadakan pemilihan pada bulan Mei, yang akan melanjutkan pertempuran politik yang telah berlangsung lama antara keluarga Shinawatra dan kelompok konservatif pro-militer.
Pihak Kerajaan Thailand akan mengumumkan pembubaran parlemen pada Senin malam, 20 Maret 2023, kata Wakil Perdana Menteri Wissanu Krea-ngam. Pemilihan harus dilakukan antara 45 dan 60 hari setelah pembubaran.
Prayuth, yang berkuasa sejak mengkudeta pemerintahan Yingluck Shinawatra pada 2014, mengabaikan hasil survei terbaru.
“Jajak pendapat adalah jajak pendapat. Itu tergantung pada apa yang diinginkan rakyat … tidak boleh merusak negara – itu yang paling penting untuk pemerintahan berikutnya,” kata Prayuth kepada wartawan, Senin.
“Saya ingin melakukan yang terbaik,” katanya.
Paetongtarn, 36 tahun, lebih dikenal dengan julukan “Ung Ing” adalah salah satu calon perdana menteri untuk partai Pheu Thai, yang memenangkan setiap pemilu Thailand sejak 2001.
Jajak Pendapat NIDA, yang mensurvei 2.000 pemilih di seluruh Thailand pada bulan Maret, juga menunjukkan bahwa hampir 50% responden mengatakan mereka akan mendukung calon parlemen dari Pheu Thai.
Paetongtarn pada hari Jumat mengatakan dia yakin akan memenangkan pemilihan dengan telak untuk mencegah setiap manuver politik terhadap partainya, yang sebelumnya disingkirkan oleh keputusan pengadilan dan kudeta militer.