Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar tidak melebihi batas (ojo kemajon) terkait rencana maju dalam pencalonan Pilpres 2024.
Pernyataan itu disampaikan Jazilul merespons keputusan Partai NasDem yang telah resmi mengumumkan Anies sebagai capres untuk 2024. Jazilul akan tetapi tak menjelaskan lebih lanjut maksud di balik pernyataannya.
“Kalau untuk Pak Anies ya ojo kemajon,” kata Jazilul di kompleks parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (4/10).
Dia yang juga Wakil Ketua MPR itu mengaku kaget dengan keputusan tersebut. Menurut dia, keputusan NasDem mengumumkan Anies sebagai capres terkesan terburu-buru.
Dia enggan merespons lebih jauh soal deklarasi tersebut. Sebagai koalisi partai pemerintah, Jazilul berharap Pemilu 2024 berlangsung sportif.
“Kalau PKB tentu sebagai partai koalisi bersama Pak Jokowi, pemerintah, kita berharap jaga silaturahmi, kompetisi yang sportif nanti di 2024,” katanya.
NasDem telah resmi mengumumkan Anies sebagai capres yang akan diusung di Pilpres 2024. Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10).
“Inilah kenapa akhirnya NasDem melihat seorang sosok Anies Rasyid Baswedan. Kami mempunyai keyakinan pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro sejalan,” kata Paloh kala itu.
Namun, NasDem tak bisa sendirian untuk memajukan Anies dalam Pilpres mendatang. Partai itu harus berkoalisi untuk bisa mengusung Anies. Sebab partai tersebut belum memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden 20 persen.
Sementara, belum ada kejelasan terkait rencana koalisi NasDem dengan Demokrat dan PKS. Ketiga partai sebelumnya mengklaim terus berkomunikasi intens untuk menjajaki koalisi. Bahkan, NasDem sempat menyebut rencana deklarasi dan koalisi akan diumumkan bersamaan pada November.