Jakarta, CNN Indonesia — Upaya mengatur ekspektasi hingga menyimpan pikiran logis ternyata masih tak bisa menahan keinginan saya untuk menggaruk kepala selama menyaksikan Meg 2: The Trench.
Kesan itu sesungguhnya memiliki dua makna. Pertama, saya tidak mungkin menyangkal bahwa sekuel ini tetap menghibur dengan segala kegilaan yang ditawarkan.
Sinopsis Meg 2: The Trench, Teror Megalodon Kembali Buru Jason Statham
Bahkan, bisa dibilang elemen aksi dalam Meg 2 semakin liar dan menggila dibandingkan dengan The Meg (2018). Kegilaan itu terlihat dari hiu megalodon alias Meg yang dihadapi Jonas Taylor (Jason Statham) dan kru Mana One.
Mereka kini menghadapi kawanan Meg dengan ukuran lebih besar dengan jumlah lebih banyak. Ancaman baru juga muncul saat makhluk purba lain ikut muncul, mulai dari dinosaurus amfibi hingga gurita raksasa yang hidup di Palung Mariana.
Keberadaan makhluk zaman purba itu memang cukup memanjakan mata berkat visual yang memukau. Saya dibuat takjub ketika menyaksikan makhluk mega besar lewat layar lebar.
Review The Meg 2: terlepas dari segala cerita yang bikin garuk kepala, film ini jadi hiburan menyenangkan bagi penggemar yang rindu Jason Statham. (Warner Bros. Pictures/Daniel Smith)
Di sisi lain, nyaris tidak ada efek CGI yang mengganggu mata ketika menyaksikan Meg 2: The Trench. Eksekusi visual itu hanya terasa kasar pada adegan-adegan minor saja.
Nilai plus secara visual itu berpadu dengan atraksi Jason Statham pada sejumlah adegan laga, baik saat melawan Meg maupun menghadapi musuh-musuh manusia yang juga menjadi villain.
Berbagai adegan itu tak jarang membuat tegang, tetapi berujung puas ketika Jonas Taylor Cs berhasil lolos dari kejaran Meg.
5 Fakta Penting Diketahui Sebelum Menonton Meg 2: The Trench
Kegilaan Meg 2: The Trench semakin terasa ketika film menapaki sepertiga akhir cerita, yakni saat ketiga Meg tiba di pesisir pulau Fun Island. Kawanan Meg tersebut menebar teror dengan menyerang para wisatawan yang tengah berlibur.
Saya merasakan kesenangan yang janggal saat melihat Meg ‘berpesta’ dengan melahap orang-orang di pesisir pantai. Perasaan itu kemungkinan muncul karena adegan yang seharusnya tegang itu justru digambarkan dengan atmosfer tak mencekam.
Catatan itu juga menjadi satu dari sekian alasan saya kerap garuk-garuk kepala sepanjang cerita Meg 2: The Trench. Sebab, film ini memiliki banyak kelemahan dari berbagai lini.