Ketua Harian DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sufmi Dasco Ahmad mengaku belum ada pendekatan apapun dari Ridwan Kamil usai menyatakan siap maju dalam Pilpres 2024.
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, masih mencari partai politik yang pas dengan keyakinannya, yaitu konsisten memperjuangkan Pancasila. Meskipun, dia sudah menyatakan siap lahir batin maju di Pilpres 2024.
Sufmi menilai, deklarasi kesiapan yang disampaikan Emil itu merupakan hak politiknya. Namun, berkaitan dengan urusan upayanya dalam mendekati Gerindra dikatakan Sufmi belum ada. “Hak politik Kang Emil itu. (Pendekatan) belum ada,” katanya saat dihubungi, Jumat, 21 Januari 2022.
Di sisi lain, Sufmi belum mau menyampaikan sikap Gerindra apakah juga akan menjemput bola duluan ke Ridwan Kamil. Termasuk langkah politik yang akan ditempuh partai menyongsong Pilpres 2024.
Pada pertengahan tahun lalu, pada dasarnya Gubernur Jawa Barat ini sudah bertemu dengan Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Jakarta. Dalam pertemuan 22 Juni 2021 itu, keduanya bicara mulai dari politik dan dukungan untuk visi mewujudkan Jawa Barat Juara Lahir Batin.
Ia juga menegaskan bahwa hubungannya dengan Prabowo yang sudah terjalin sejak lama sangat baik walaupun dia mengakui sebelumnya kesulitan untuk berkomunikasi langsung dengan Prabowo.
“Dan dari dulu juga sangat baik. Hanya dulu terlalu banyak pintu yang harus saya lewati. Tadi saya ijin ke Pak Prabowo kalau boleh komunikasi bisa lebih langsung,” kata dia.
Ketika disinggung apakah pertemuannya dengan Prabowo juga menjadi wujud komitmen bertemu pimpinan partai, dia menyatakan, sebagai gubernur Jawa Barat dia harus dekat dengan semua partai politik.
Ia mengatakan kedekatannya dengan para petinggi partai bakal menjadikannya sukses memimpin Jawa Barat. “Karena semakin banyak dukungan semakin sukses. Sehingga pertemuan dengan Bu Megawati, Pak Prabowo, Cak Imin, Pak Zulkifli, Pak Surya Paloh, Presiden PKS, Mas AHY, Pak Airlangga, hampir semua sudah dalam waktu berdekatan, semua di awal 2021,” katanya.
Lebih lanjut saat ditanya tentang peluang rujuk dengan Partai Gerindra menyusul kegagalannya diusung partai berlambang kepala garuda itu pada Pilkada Jawa Barat 2018, dia berujar tak ingin menggunakan istilah rujuk.