SUARA SEMARANG – Klub Liga 3 PS Hizbul Wathan UMY merasa dihancurkan oleh klub Liga 1 Arema FC dan melayangkan surat.
Rasa hancur PS Hizbul Wathan UMY itu ditambah saat Arema FC akan menggunakan SSA Yogyakarta sebagai markas berlaga di Liga 1 pada paruh kedua ini.
Tak terima dengan sikap Arema tersebut, maka PS Hizbul Wathan UMY yang sejatinya bisa berlaga di Liga 3 musim ini, meminta Singo Edan memiliki empati.
Hal itu bermula dari Tragedi Stadion Kanjuruhan yang merupakan stadion kandang Arema FC di Liga 1. Akibat tragedi itu, liga dihentikan.
Arema FC memang menerima hukuman tak boleh bermain di kandang, namun berhentinya liga menyebabkan klub-klub di luar Liga 1 juga merasakan akibatnya.
Liga 2 dan Liga 3 mandek dan tak ketahuan kapan digulirkan hingga akhirnya, ada beberapa daerah yang tak melanjutkan Liga 3, salah satunya adalah Yogyakarta.
“Selamat tinggal liga 3 DIY,” tulis akun twitter PS Hizbul Wathan UMY pada 29 Desember 2022 lalu.
akun tersebut juga menyampaikan surat terbuka pada Arema FC dengan cara mention akun twitter milik Singo Edan.
“Dear @AremafcOfficial, kami hanya tim kecil yang bermarkas di DIY. Kami kumpulkan dana dari donatur dan sponsor sedikit demi sedikit untuk persiapan Liga 3. Gara2 kalian Liga 3 DIY batal. Lalu kalian mau menggunakan SSA untuk Liga 1. Sungguh tiada empati !”
Mereka mengatakan hal ini bukan soal hukuman atau lainnya, melainkan empati.
SSA adalah Stadion Sultan Agung (SSA) yang berada di Kabupaten Bantul Yogyakarta. Perlu diketahui, SSA adalah kandang dari Persiba Bantul yang juga bermain di Liga 3.
“Pemain kami sudah berlatih demi asa mengembangkan karir dan masa depan. Kecerobohan klub, panpel, aparat dan suporter kalian @AremafcOfficial menghancurkan harapan tunas-tunas muda yang ingin mengembangkan diri di atas lapangan hijau. Liga 3 DIY batal, kalian justru ke SSA!” lanjutnya.
Unggahan PS Hizbul Wathan UMY pada Arema FC ini menuai pro dan kontra. Ada yang mendukung, namun ada juga yang tak sepakat.***