Hallo sobat jualin, kita adalah tempat terpercaya buat sobat semua untuk yang mau menjual laptopnya. Mulai dari kondisi normal sampai dengan kondisi kerusakan ringan tetapi untuk kondisi mati total kami belum bisa bantu ya sobat..
Jualinlaptop.id pun hadir di beberapa kota loh… Seperti di kota-kota di Jabodetabek dan ada juga nih yang di luar Jabodetabek sobat yaitu di kota Semarang,Yogyakarta dan juga Bandung nih sobat.
Untuk sobat semua yang ingin menjual laptopnya atau ingin mengedek harga laptop sobat bisa banget nih langsung aja sobat bisa menghubungi kita dengan 2 cara, yaitu :
Sobat bisa membuka website kita di jualinlaptop id nah, nanti sobat semua akan diarahkan ke website dengan tampilan seperti ini yaa..
Setelah itu tinggal sobat isi untuk Data Penerima dan tunggu beberapa saat nanti akan segera dihubungi oleh Customer Servis kami.
Ada juga nih cara selanjutnya yaitu melalui Nomor Whatsapp kami sobat.
Berikut adalah nomor-nomor yang bisa sobat hubungi berdasarkan daerah asal sobat atau daerah yang sobat tempati saat ini 😊
Bandung : 0813-2103-0351
Bekasi : 0812-1391-0443
Bogor : 0821-1511-2231
Depok : 0821-2485-8945
Jakarta : 0821-2427-7964
Tangerang : 0821-1494-6046
Semarang : 0813-9178-7514
Yogyakarta : 0812-1564-5041
Mudah bukan sobat, jadi sobat semua tidak perlu ragu lagi untuk jual laptopnya dengan mudah,aman dan terpercaya….V
Penelusuran Poerbatjaraka (seorang ahli bahasa Sansakerta dan bahasa Jawa Kuno), kata “Bekasi” secara filologis berasal dari kata Candrabhaga; Candra berarti bulan (“sasi” dalam bahasa Jawa Kuno) dan Bhaga berarti bagian. Jadi Candrabhaga berarti bagian dari bulan.[5] Pelafalan kata Candrabhaga kadang berubah menjadi Sasibhaga atau Bhagasasi.[5] Dalam pengucapannya sering disingkat Bhagasi, dan karena pengaruh bahasa Belanda sering ditulis Bacassie (di Stasiun Lemahabang pernah ditemukan plang nama Bacassie).[5] Kata Bacassie kemudian berubah menjadi Bekasi sampai dengan sekarang.[5]
Diduga bahwa Bekasi merupakan salah satu pusat Kerajaan Tarumanagara (Prasasti Tugu, berbunyi: ..dahulu kali yang bernama Kali Candrabhaga digali oleh Maharaja Yang Mulia Purnawarman, yang mengalir hingga ke laut, bahkan kali ini mengalir di sekeliling istana kerajaan. Kemudian, semasa 22 tahun dari takhta raja yang mulia dan bijaksana beserta seluruh panji-panjinya menggali kali yang indah dan berair jernih, “Gomati” namanya[butuh rujukan]. Setelah sungai itu mengalir disekitar tanah kediaman Yang Mulia Sang Purnawarman[butuh rujukan]. Pekerjaan ini dimulai pada hari yang baik, yaitu pada tanggal 8 paro petang bulan Phalguna dan diakhiri pada tanggal 13 paro terang bulan Caitra.[butuh rujukan] Jadi, selesai hanya 21 hari saja. Panjang hasil galian kali itu mencapai 6.122 tumbak.[butuh rujukan] Untuk itu, diadakan selamatan yang dipimpin oleh para Brahmana dan Raja mendharmakan 1000 ekor sapi…).[butuh rujukan] Tulisan dalam prasasti ini menggambarkan perintah Raja Purnawarman untuk menggali kali Candrabhaga, yang bertujuan untuk mengairi sawah dan menghindar dari bencana banjir yang kerap melanda wilayah Kerajaan Tarumanagara.[butuh rujukan]
Setelah kerajaan Tarumanagara runtuh (abad 7), kerajaan yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap Bekasi adalah Kerajaan Padjadjaran, terlihat dari situs sejarah Batu Tulis (di daerah Bogor).[5] Sutarga lebih jauh menjelaskan, bahwa Bekasi merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Padjadjaran dan merupakan salah satu pelabuhan sungai yang ramai dikunjungi oleh para pedagang.[5] Bekasi menjadi kota yang sangat penting bagi Padjadjaran, selanjutnya menjelaskan bahwa: “..Pakuan adalah ibu kota Kerajaan Padjadjaran yang baru.[butuh rujukan] Proses perpindahan ini didasarkan atas pertimbangan geopolitik dan strategi militer.[butuh rujukan] Sebab, jalur sepanjang Pakuan banyak dilalui aliran sungai besar yakni sungai Ciliwung dan Cisadane.[butuh rujukan] Oleh sebab itu, kota-kota pelabuhan yang ramai ketika itu akan mudah terkontrol dengan baik seperti Bekasi, Karawang, Kelapa, Tanggerang dan Mahaten atau Banten Sorasoan…”[butuh rujukan]
Demikianlah, waktu berlalu, kerajaan-demi kerajaan tumbuh, berkembang, mengalami masa kejayaan, runtuh, timbul kerajaan baru.[5] Kedudukan Bekasi tetap menempati posisi strategis dan tercatat dalam sejarah masing-masing kerajaan (terakhir tercatat dalam sejarah, kerajaan yang menguasai Bekasi adalah Kerajaan Sumedanglarang, yang menjadi bagian dari Kerajaan Mataram).[5] Bahkan bukti-bukti mengenai keberadaan kerajaan ini sampai sekarang masih ada, misalnya: ditemukannya makam Wangsawidjaja dan Ratu Mayangsari (batu nisan), makam Wijayakusumah serta sumur mandinya yang terdapat di kampung Ciketing, Desa Mustika Jaya, Bantargebang.[butuh rujukan] Dimana baik batu nisan maupun kondisi sumur serta bebatuan sekitarnya, menunjukkan bahwa usianya parallel dengan masa Kerajaan Sumedanglarang.[butuh rujukan] Demikian pula penemuan rantai di Kobak Rante, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya (konon katanya, daerah Kobak Rante adalah daerah pinggir sungai yang cukup besar, hingga mampu dilayari kapal. Jalur ini sering digunakan patroli kapal dari Sumedanglarang.[butuh rujukan]
Pada masa ini masuk ke dalam Regentschap Meester Cornelis, yang terbagi atas empat district, yaitu Meester Cornelis, Kebayoran, Bekasi dan Cikarang. District Bekasi, pada masa penjajahan Belanda dikenal sebagai wilayah pertanian yang subur, yang terdiri atas tanah-tanah partikelir, system kepemilikan tanahnya dikuasai oleh tuan-tuan tanah (kaum partikelir), yang terdiri dari pengusaha Eropa dan para saudagar Cina. Di atas tanah partikelir ini ditempatkan Kepala Desa atau Demang, yang diangkat oleh Residen dan digaji oleh tuan tanah. Demang ini dibantu oleh seorang Juru Tulis, para Kepala Kampung, seorang amil, seorang pencalang (pegawai politik desa), seorang kebayan (pesuruh desa), dan seorang ulu-ulu (pengatur pengairan).
Untuk mengawasi tanah, para tuan tanah mengangkat pegawai atau pembantu dekatnya, disebut potia atau lands opziener. Potia biasanya keturunan Cina, yang diangkat oleh tuan tanah. Tugas potia adalah mengawasi para pekerja, serta mewakili tuan tanah apabila tidak ada ditempat. Disamping itu ada juga Mandor yang menguasai suatu wilayah, disebut wilayah kemandoran. Dalam praktik sehari-hari, mandor sangatlah berkuasa, sering kali tindakannya terhadap para penggarap melampaui batas-batas kemanusiaan. Para penggarap adalah pemilik tanah sebelumnya, yang tanahnya dijual pada tuan tanah. Orang yang diangkat mandor biasanya dari para jagoan atau jawara yang ditakuti oleh para penduduk.
Distrik Bekasi terkenal subur yang produktif, hasilnya lebih baik jika dibandingkan dengan distrik-distrik lain di Batavia, distrik Bekasi rata-rata mencapai 30-40 pikul padi setiap bau, sedangkan distrik lain hanya mampu menghasilkan padi 15-30 pikul setiap bau’nya. Namun yang menikmati hasil kesuburan tanah Bekasi adalah Sang tuan tanah, bukanlah rakyat Bekasi. Rakyat Bekasi tetap kekurangan, dalam kondisi yang serba sulit, sering kali muncul tokoh pembela rakyat kecil, semisal Entong Tolo, seorang kepala perambok yang selalu menggasak harta orang-orang kaya, kemudian hasilnya dibagikan kepada rakyat kecil, karenanya rakyat sangat menghormati dan melindungi keluarga Entong Tolo, Sang Maling Budiman, Robin Hood’nya rakyat Bekasi. Di hampir semua wilayah Bekasi memiliki cerita sejenis, dengan versi dan nama tokoh yang berbeda. Hal ini juga, yang mempengaruhi sikap dan cara pandang masyarakat Bekasi, terhadap sesuatu yang berhubungan dengan ke’jawara’an.
Setelah Entong Tolo ditangkap dan dibuang ke Manado, tahun 1913 di Bekasi muncul organisasi Sarekat Islam (SI) yang banyak diminati masyarakat yang sebagian besar petani. Berbeda dengan di daerah lain, kepengurusan SI Bekasi didominasi oleh kalangan pedagang, petani, guru ngaji, bekas tuan tanah dan pejabat yang dipecat oleh Pemerintah Hindia Belanda, serta para jagoan yang dikenal sebagai rampok budiman. Karena jumlah yang cukup banyak, SI Bekasi kemudian menjadi kekuatan yang dominan ketika berhadapan dengan para tuan tanah. Antara 1913-1922, SI Bekasi menjadi penggerak berbagai protes sebagai upaya penentangan terhadap berbagai penindasan terhadap petani, misalnya pemogokkan kerja paksa (rodi), protes petani di Setu (1913) sampai pemogokkan pembayaran “cuka” (1918).
Kedatangan Jepang di Indonesia bagi sebagian besar kalangan rakyat, memperkuat anggap eksatologis ramalan Jayabaya (buku “Jangka Jayabaya”, mengungkapkan:”…suatu ketika akan datang bangsa kulit kuning dari utara yang akan mengusir bangsa kulit putih. Namun, ia hanya akan memerintah sebentar yakni selama ‘seumur jagung’, sebagai Ratu Adil yang kelak akan melepaskan Indonesia dari belenggu penjajahan…”
Pada awalnya, penaklukan Jepang terhadap Belanda disambut dengan suka cita, yang dianggap sebagai pembebas dari penderitaan. Rakyat Bekasi menyambut dengan kegembiraan, dan semakin meluap ketika Jepang mengijinkan pengibaran Sang Merah Putih dan dinyanyikannya lagu Indonesia Raya. Namun kegembiraan rakyat Bekasi hanya sekejap, selang seminggu pemerintah Jepang mengeluarkan larangan pengibaran Sang Merah Putih dan lagu Indonesia Raya. Sebagai gantinya Jepang memerintahkan seluruh rakyat Bekasi mengibarkan bendera “Matahari Terbit” dan lagu “Kimigayo”. Melalui pemaksaan ini, Jepang memulai babak baru penindasan, yang semula dibanggakan sebagai “saudara tua”.
Kekejaman tentara Jepang semakin kentara, ketika mengintruksikan agar seluruh rakyat Bekasi berkumpul di depan kantor tangsi polisi, untuk menyaksikan hukuman pancung terhadap penduduk Telukbuyung bernama Mahbub, yang ditangkap karena diduga sebagai mata-mata Belanda dan menjual surat tugas perawatan kuda-kuda militer Jepang. Hukum pancung ini sebagai shock theraphy agar menimbulkan efek jera dan ketakutan bagi rakyat Bekasi. Bala tentara Jepang juga memberlakukan ekonomi perang, padi dan ternak yang ada di Bekasi Gun dicatat, dihimpun dan wajib diserahkan kepada penguasa militer Jepang. Bukan saja untuk keperluan sehari-hari tetapi juga untuk keperluan jangka panjang, dalam rangka menunjang Perang Asia Timur Raya.
Akibatnya, rakyat Bekasi mengalami kekurangan pangan, keadaan ini makin diperparah dengan adanya “Romusha” (kerja rodi). Pemerintah militer Jepang juga melakukan penetrasi kebudayaan dengan memaksa para pemuda Bekasi untuk belajar semangat bushido (spirit of samurai), pendewaan Tenno Haika (kaisar Jepang). Para pemuda dididik melalui kursus atau dengan melalui pembentukan Seinendan, Keibodan, Heiho dan tentara Pembela Tanah Air (PETA), yang kemudian langsung ditempatkan kedalam organisasi militer Jepang.
Selain organisasi bentukan Jepang, pemuda Bekasi mengorganisasikan diri dalam organisasi non formal yaitu Gerakan Pemuda Islam Bekasi (GPIB), yang didirikan pada tahun 1943 atas inisiatif para pemuda Islam Bekasi yang setiap malam Jum’at mengadakan pengajian di Masjid Al –Muwahiddin, Bekasi, para anggotanya terdiri atas pemuda santri, pemuda pendidikan umum dan pemuda “pasar” yang buta huruf. Awalnya GPIB dipimpin oleh Nurdin, setelah ia meninggal 1944, digantikan oleh Marzuki Urmaini. Hingga awal kemerdekaan BPIB memiliki anggota yang banyak, markasnya di rumah Hasan Sjahroni, di daerah pasar Bekasi, banyak anggotanya kemudian bergabung ke-BKR dan badan perjuangan yang dipimpin oleh KH Noer Alie. GPIB banyak memiliki Cabang antara lain, GPIB Pusat Daerah Bekasi (Marzuki Urmaini dan Muhayar), GPIB Daerah Ujung Malang (KH Noer Alie), GPIB Daerah Tambun (Angkut Abu Gozali, GPIB Kranji (M. Husein Kamaly) dan GPIB Cakung (Gusir) berdirinya kabupaten Bekasi. Berdasarkan aturan hukum pada saat itu dan melihat kegigihan rakyat memperjuangkan aspirasinya untuk membentuk suatu pemerintahan tersendiri, setingkat Kabupaten, mulailah para tokoh dan rakyat Bekasi berjuang agar pembentukan tersebut dapat terealisasikan. Awal tahun 1950, para pemimpin rakyat diantaranya R. Soepardi, KH Noer Alie, Namin, Aminudin dan Marzuki Urmaini membentuk “Panitia Amanat Rakyat Bekasi”, dan mengadakan rapat raksasa di Alun-alun Bekasi (17 Januari 1950), yang dihadiri oleh ribuan rakyat yang datang dari pelbagai pelosok Bekasi, dihasilkan beberapa tuntutan yang terhimpun dalam “Resolusi 17 Januari”, yang antara lain menuntut agar nama Kabupaten Jatinegara diubah menjadi Kabupaten Bekasi, tuntutan itu ditandatangani oleh Wedana Bekasi (A. Sirad) dan Asisten Wedana Bekasi (R. Harun).
Usulan tersebut akhirnya mendapat tanggapan dari Mohammad Hatta, dan menyetujui penggantian nama “Kabupaten Jatinegara” menjadi “Kabupaten Bekasi”, persetujuan ini semakin kuat dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 14 Tahun 1950 yang ditetapkan tanggal 8 Agustus 1950 tentang Pembentukan Kabupaten-kabupaten di lingkungan Provinsi Jawa Barat, serta memperhatikan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1950 tentang berlakunya undang-undang tersebut, maka Kabupaten Bekasi secara resmi terbentuk pada tanggal 15 Agustus 1950, dan berhak mengatur rumah tangganya sendiri, sebagaimana diatur oleh Undang-undang Pemerintah Daerah pada saat itu, yaitu UU No.22 Tahun 1948. Selanjutnya, ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Bekasi, bahwa tanggal 15 Agustus 1950 sebagai hari jadi kabupaten.
Status ini dikukuhkan dengan UU Nomor 14 Tahun 1950 mengenai pembentukan Kabupaten Bekasi, dengan wilayah yang terdiri dari empat kewedanaan, 13 kecamatan dan 95 desa. Kecamatan Cibarusah (dulunya mencakup Serang Baru dan Bojongmangu), serta beberapa desa seperti Jatisampurna, Awirangan, dan Taman Rahayu yang sebelumnya merupakan bagian dari Kawedanan Jonggol, Kabupaten Bogor dilimpahkan ke Kabupaten Bekasi pada tahun 1958. Pada tahun 1960 kantor Kabupaten Bekasi berpindah dari Jatinegara ke kota Bekasi (Jalan Ir. H Juanda), yang kemudian pada tahun 1982 gedung perkantoran Pemda Kabupaten Bekasi dipindahkan ke Pondok Gede, Bekasi. Mulai tahun 2004, Pemerintahan Kabupaten Bekasi dipindahkan ke Cikarang Pusat, Kota Deltamas dengan tujuan untuk memeratakan pembangunan di daerah timur Bekasi.
Jumlah penduduk Kabupaten Bekasi pada tahun 2004 mencapai 1.950.209 jiwa. Bila dilihat dari rasio penduduk berdasarkan kelamin adalah 1,04 banding 1,00, dimana jumlah penduduk laki-laki sebanyak 996.150 jiwa dan perempuan 954.054 jiwa. Adapun laju pertumbuhan penduduk hasil perhitungan sensus tahun 2000 sebesar 4,23 % terdiri dari migrasi 2,33 % dan alamiah 1,90%.[butuh rujukan] Pada tahun 2005 jumlah penduduk Kabupaten Bekasi bertambah menjadi 2.027.902 jiwa atau mengalami pertumbuhan sebesar 3,98% dari tahun sebelumnya.Penduduk bekasi mayoritas merupakan pendatang sehingga tak heran jika banyak budaya nya pn telah banyak berakulturasi.[butuh rujukan]
Pada tahun 2013, jumlah penduduk Kabupaten Bekasi mencapai 3.899.112 jiwa. Tahun 2014, jumlah penduduk Kabupaten Bekasi menjadi 3.112.698 jiwa atau naik 120.586 jiwa dari tahun 2013.[6] Penduduk berjenis kelamin laki-laki adalah 1.592.588 jiwa dan penduduk berjenis kelamin perempuan 1.530.110 jiwa pada tahun 2014.Dengan luas wilayah 127.388 hektar, tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Bekasi mencapai 2.451 jiwa per km2.[6]
Kecamatan dengan penduduk tertinggi ialah Tambun Selatan dengan jumlah penduduk mencapai 486.041 jiwa atau 16 persen dari total penduduk Kabupaten Bekasi pada tahun 2014. Kecamatan dengan penduduk terendah ialah Bojongmangu dengan jumlah penduduk 25.587 jiwa pada tahun 2014.[6]
Sebagian besar wilayah Bekasi adalah dataran rendah dengan bagian selatan yang berbukit-bukit. Ketinggian lokasi antara 0 – 135 meter dan kemiringan 0 – 25%. Kabupaten Bekasi yang terletak di sebelah Utara Provinsi Jawa Barat dengan mayoritas daerah merupakan dataran rendah, 72% wilayah Kabupaten Bekasi berada pada ketinggian 0-25 meter di atas permukaan air laut. Sementara wilayah selatan yang berbatasan langsung dengan Jonggol, Bogor berada di ketinggian 100-135 meter di atas permukaan air laut. Berdasarkan karakteristik topografinya, sebagian besar Kabupaten Bekasi masih memungkinkan untuk dikembangkan untuk kegiatan budidaya,Terutama untuk budidaya ikan di tambak ataupun untuk budidaya hewan domestik seperti ayam dan kambing. Indonesia yang hanya mencapai 6,01% dan 5,48%.[7]
Jenis tanah di Kabupaten Bekasi diklasifikasikan dalam tujuh kelompok. Kelompok yang paling layak untuk pengembangan pembangunan memiliki luas sekitar 16.682,25 Ha (81,25%), yang terdiri dari jenis asosiasi podsolik kuning dan hidromorf kelabu; komplek latosol merah kekuningan, latosol coklat, dan podsolik merah; aluvial kelabu tua; asosiasi glei humus dan alluvial kelabu; dan asosiasi latosol merah, latosol coklat kemerahan, dan laterit. Klasifikasi cukup layak seluas 3.745,04 Ha (18,24%), terdiri dari jenis tanah asosiasi alluvial kelabu dan alluvial coklat kekelabuan. Sisanya sekitar 104,71 Ha (0,51%) dari jenis podsolik kuning merupakan areal yang kurang layak untuk pembangunan.[butuh rujukan]
Ditinjau dari tekstur tanahnya, sebagian besar wilayah ini memiliki tekstur tanah halus sekitar 15.555,04 Ha (75,76%) dan bertekstur sedang sekitar 4.755,21 Ha (23,16%) berada di sebelah utara dan sebelah selatan yakni, sedangkan sisanya sekitar 221,75 Ha atau 1,08% bertekstur kasar berada di sebelah barat. Tingkat kepekaan tanah terhadap erosi cukup baik/stabil. Tingkat kepekaan ini diklasifikasikan tiga bagian yakni stabil (tidak peka), peka, dan sangat peka. Sekitar 17.220,19 Ha (83,87%) dari luas lahan merupakan lahan stabil yang layak untuk dikembangkan untuk berbagai macam kegiatan perkotaan. Seluas 3.127,02 Ha (15,23%) dari lahanya memiliki kondisi peka dan masih cukup layak untuk dibangun. Sedangkan di bagian selatan, lahnnya sangat peka terhadap erosi yakni sekitar 184,79 Ha (0,9%), kurang layak untuk dikembangkan.[butuh rujukan] Adanya beberapa sungai yang melewati wilayah Kabupaten Bekasi merupakan potensi sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Di Kabupaten Bekasi terdapat enam belas aliran sungai besar dengan lebar berkisar antara 3 sampai 80 meter, yaitu sebagai berikut Sungai Citarum, Sungai Bekasi, Sungai Cikarang, Sungai Ciherang, Sungai Belencong, Sungai jambe, Sungai Sadang, Sungai Cikedokan, Sungai Ulu, Sungai Cilemahabang, Sungai Cibeet, Sungai Cipamingkis, Sungai Siluman, Sungai Serengseng, Sungai Sepak dan Sungai Jaeran.[butuh rujukan]
Selain itu, terdapat 13 situ yang tersebar di beberapa kecamatan dengan luas total 3 Ha sampai 40 Ha, yaitu Situ Tegal Abidin, Bojongmangu, Bungur, Ceper, Cipagadungan, Cipalahar, Ciantra, Taman, Burangkeng, Liang Maung, Cibeureum, Cilengsir, dan Binong. Saat ini kebutuhan air di Kabupaten Bekasi dipenuhi dari 2 (dua) sumber, yaitu air tanah dan air permukaan. Air tanah dimanfaatkan untuk pemukiman dan sebagian industri. Kondisi air tanah yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi sebagian besar merupakan air tanah dangkal yang berada pada kedalaman 5 – 25 meter dari permukaan tanah, sedangkan air tanah dalam pada umumnya didapat pada kedalaman antara 90 – 200 meter. Air permukaan, seperti sungai, dimanfaatkan oleh PDAM untuk disalurkan kepada konsumennya, baik permukiman maupun industri.[butuh rujukan]
Adapun satu-satunya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bagi Kabupaten Bekasi terletak di Burangkeng, Setu, Bekasi.[8]
Kabupaten Bekasi dipimpin oleh bupati Hj. Neneng Hasanah Yasin dan wakil bupati H. Rohim Mintareja yang dicalonkan oleh fraksi Golkar, yang memerintah dari tahun 2012. Neneng Hasanah Yasin adalah calon dari Partai Golkar dan H. Rohim Mintareja dari partai Demokrat. Neneng Hasanah Yasin adalah anggota DPRD[9] jawa barat. Rohim Mintareja adalah anggota DPRD Kab. Bekasi dari Dapil DPRD Kab. Bekasi 1 yang bertugas di Komisi C. Pasangan ini cukup kuat di daerah Pebayuran, Tambun, Cibitung, Cikarang Barat, Cibarusah, terkecuali di Cikarang Selatan yang mayoritas memilih pasangan Darip Maulana dan Jejen Sayuti.
Berikut adalah artikel tentang Daftar Bupati Bekasi, di provinsi Jawa Barat, Indonesia, dari masa ke masa sejak tahun 1950. Bupati Bekasi adalah pemimpin eksekutif tertinggi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Pada masa kemerdekaan, Kabupaten Bogor dipimpin oleh Ipik Gandamana yang diangkat sebagai Patih Bogor pada tahun 1948. Saat itu, Kabupaten Bogor dalam kondisi yang menegangkan setelah tentara Belanda menyerbu wilayah Bogor, termasuk mata-matanya dan menyebarkan politik adu domba (bahasa Belanda: de vide impera). Beberapa kali Ipik dibujuk untuk bergabung dengan Belanda dengan berbagai macam cara, termasuk ditawari jabatan menjadi Patih Bogor di lingkungan pemerintahan Belanda, namun beliau tetap menolak dan membela Pemerintah Republik Indonesia. Saat dalam pengasingan, Ipik Gandamana menerima tugas dari Pemerintah Indonesia untuk menyusun pemerintahan darurat Kabupaten Bogor dan beliau ditetapkan menjadi Bupati Bogor, kemudian diangkat lagi oleh Wakil Gubernur Jawa Barat untuk merangkap sebagai Bupati Lebak. Perjalanan panjang Ipik dalam menerima tugas, selain berkaitan dengan penyusunan pemerintahan darurat Kabupaten Bogor tidak pernah berhenti, walaupun harus menghuni sel di penjara Paledang, karena menolak bekerja sama dengan pemerintah Belanda atau Recomba.
Selama penyusunan pemerintahan darurat Kabupaten Bogor, Raden Endoey Abdoellah diangkat sebagai Wedana Istimewa yang melaksanakan tugas pokok pengerahan tenaga rakyat untuk perjuangan, pengerahan bahan makanan untuk keperluan perjuangan, menghadapi dan atau mengikuti perundingan-perundingan dengan Belanda dan perantaraan Komisi Tiga Negara (KTN), yaitu Australia, Amerika Serikat dan Tiongkok.
Kabupaten Bekasi berdiri pada tanggal 15 Agustus1950 menurut dasar hukum Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 1950 serta berada di dataran rendah dan pada ketinggian ± 2-40 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan saat itu terbagi atas 15 kecamatan dan 118 desa, yang saat itu beribu kota di Kota Bekasi.
Memiliki luas wilayah 1.224,88 km² yang meliputi daratan 860 km² dan kepulauan (meliputi pulau Bawang, pulau Arang dan pulau Kelapa serta 8 pulau-pulau lain) 559 km² serta berpenduduk 2.575.000 jiwa pada bulan April 2014 dan kepadatan penduduk 1.820 jiwa per km², menjadikan kabupaten terpadat di Jawa Barat, setelah kabupaten Bandung dan kabupaten Bogor.
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bekasi, adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2000, sebagian besar penduduk Kabupaten Bekasi adalah pendatang beretnis Betawi, dengan jumlah signifikan suku aslinya yaitu suku Sunda. Sebagian lagi berasal dari suku Jawa, Sunda Banten, Batak, Minangkabau, dan suku bangsa lainnya. Keberagaman suku bangsa di Kabupaten Bekasi memengaruhi perbedaan budaya dan adat istiadat masyarakat. Berikut adalah besaran penduduk Kabupaten Bekasi berdasarkan suku bangsa pada Sensus Penduduk tahun 2000;[16]
Bekasi merupakan kawasan pertumbuhan Jakarta, dan menjadi bagian dari kawasan Jabotabek (belakangan menjadi Jabodetabek). Bekasi dilintasi ruas jalan tolJakarta-Cikampek dan jalur kereta api Jakarta-Surabaya. KRL Jakarta-Bekasi kini telah hadir sampai Cikarang.[17] Bahkan jalur KRL Bekasi-Cikarang sudah dapat beroperasi.[18]
Perekonomian Kabupaten Bekasi ditopang oleh sektor pertanian, perdagangan dan perindustrian. Banyak industri manufaktur yang terdapat di Bekasi, diantaranya kawasan industri Jababeka, Greenland International Industrial Center (GIIC), Kota Deltamas Kota Deltamas, EJIP, Delta Silicon, MM2100, BIIE dan sebagainya. Kawasan-kawasan industri tersebut kini digabung menjadi sebuah Zona Ekonomi Internasional (ZONI) yang memiliki fasilitas khusus di bidang perpajakan, infrastruktur, keamanan dan fiskal.
Pertambangan
Minyak bumi. Beberapa sumur minyak bumi yang telah dieksplorasi terdapat di Bekasi bagian utara. Salah satunya terdapat di Babelan, Gabus, Muaragembong, Cabangbungin dan Tambun. Produksi minyak mentah dari sumur minyak bumi di Tambun mencapai 6.126 barel per hari.[20]
Gas alam. Gas alam terdapat di Bekasi bagian selatan. Sumur gas yang sudah berproduksi sejak tahun 2004 berjumlah enam buah. Sumur-sumur gas tersebut terdapat di Blok Jatirarangon yang meliputi wilayah Cikarang Selatan dan Cikarang Pusat. Cadangan gas alam di Blok Jatirarangon diperkirakan sebesar 56,7 miliar kaki kubik.[21] Selain itu sumur gas nomor 3 juga menghasilkan minyak bumi dengan debit 90 barel per hari
Hallo sobat jualin, kita adalah tempat terpercaya buat sobat semua untuk yang mau menjual laptopnya. Mulai dari kondisi normal sampai dengan kondisi kerusakan ringan tetapi untuk kondisi mati total kami belum bisa bantu ya sobat..
Jualinlaptop.id pun hadir di beberapa kota loh… Seperti di kota-kota di Jabodetabek dan ada juga nih yang di luar Jabodetabek sobat yaitu di kota Semarang,Yogyakarta dan juga Bandung nih sobat.
Untuk sobat semua yang ingin menjual laptopnya atau ingin mengedek harga laptop sobat bisa banget nih langsung aja sobat bisa menghubungi kita dengan 2 cara, yaitu :
Sobat bisa membuka website kita di jualinlaptop id nah, nanti sobat semua akan diarahkan ke website dengan tampilan seperti ini yaa..
Setelah itu tinggal sobat isi untuk Data Penerima dan tunggu beberapa saat nanti akan segera dihubungi oleh Customer Servis kami.
Ada juga nih cara selanjutnya yaitu melalui Nomor Whatsapp kami sobat.
Berikut adalah nomor-nomor yang bisa sobat hubungi berdasarkan daerah asal sobat atau daerah yang sobat tempati saat ini 😊
Bandung : 0813-2103-0351
Bekasi : 0812-1391-0443
Bogor : 0821-1511-2231
Depok : 0821-2485-8945
Jakarta : 0821-2427-7964
Tangerang : 0821-1494-6046
Semarang : 0813-9178-7514
Yogyakarta : 0812-1564-5041
Mudah bukan sobat, jadi sobat semua tidak perlu ragu lagi untuk jual laptopnya dengan mudah,aman dan terpercaya….V
Bagi Anda yang memiliki laptop tidak terpakai,ingin ganti laptop, laptop Anda bermasalah, laptop Anda terlalu tua / kuno dan ingin dijual dan Anda berada di daerah Johar baru jakarta pusat. Anda dapat membuka (Panggil / sms / whatsapp) kami menerima berbagai jenis laptop mulai dari merek acer, lenovo, asus, dell, serta MACBOOK. jadi bagi kamu yang berada di daerah Johar baru jakarta pusat segera hubungi kami sekarang juga di (Telp / sms / whatsapp)
Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Diduga Mencapai 11 Orang
Polisi menemukan 10 jenazah yang diduga dibunuh oleh Slamet Tohari (45), dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jateng. Jika ditambah satu korban yang ditemukan lebih dulu, diduga ada 11 orang yang dibunuh oleh Slamet.
BANJARNEGARA, KOMPAS — Jumlah korban pembunuhan oleh Slamet Tohari (45), dukun pengganda uang di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, bertambah. Pada Senin (3/4/2023), polisi menemukan 10 jenazah yang diduga dibunuh oleh Slamet. Jika ditambah satu korban yang ditemukan lebih dulu, diduga ada 11 orang yang menjadi korban pembunuhan oleh Slamet.
Sebanyak 10 jenazah itu ditemukan saat aparat kepolisian dibantu sukarelawan melakukan penggalian di lahan perkebunan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara. Lokasi penggalian itu berada di lereng bukit yang ditanami singkong dan pohon puspa.
Untuk mencapai lokasi itu, tim harus melewati perkebunan kubis yang berjarak sekitar 500 meter dari jalan raya antara Wanayasa, Banjarnegara, dengan Kajen, Pekalongan. Sedikitnya ada tiga titik yang digali oleh petugas setelah ditunjukkan oleh Slamet Tohari.
Berdasarkan pantauan Kompas, tim tiba di lokasi sekitar pukul 12.20. Dalam penggalian itu, petugas menemukan tulang belulang dan jenazah yang masih tampak utuh tapi sudah mulai membusuk. Di setiap titik atau lubang, setidaknya terdapat dua hingga tiga jenazah yang dikubur di kedalaman 80 sentimeter hingga 1 meter.
Dalam proses penggalian itu, Slamet berperan menunjukkan lokasi penguburan jenazah. Hingga pukul 14.40, berdasarkan pantauan Kompas di lokasi, jajaran kepolisian setidaknya membawa 10 kantong jenazah dengan tiga ambulans.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Banjarnegara Ajun Komisaris Bintoro Thio mengatakan, ada penambahan jumlah korban yang diduga dibunuh oleh Slamet. Namun, dia belum bersedia merinci berapa total korban dan identitas mereka.
”Pada intinya, saat ini ada penambahan jumlah korban. Untuk selanjutnya, jumlah korban berapa dan identitasnya dapat dijelaskan oleh pimpinan kami. Itu lokasi di area kebun yang sama dimiliki oleh ST (Slamet Tohari),” kata Bintoro yang memimpin penggalian dan pencarian jenazah.
Terungkapnya pembunuhan oleh Slamet itu berawal dari laporan hilangnya seorang korban berinisial PO (53) asal Sukabumi, Jawa Barat. Menurut keterangan keluarga korban, pada Kamis (23/3/2023), PO berangkat ke Banjarnegara untuk menemui Slamet.
Saat sampai di rumah Slamet, korban yang berjenis kelamin laki-laki itu sempat mengirimkan pesan melalui aplikasi Whatsapp kepada anaknya. Dalam pesan itu, PO sempat mengatakan jika dirinya tidak ada kabar selama beberapa hari, sang anak diminta datang ke rumah Slamet bersama aparat.
”Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat,” ujar Kapolres Banjarnegara Ajun Komisaris Besar Hendri Yulianto membacakan pesan tersebut.
Pada Jumat (24/3/2023), PO mulai tidak bisa dihubungi karena telepon selulernya tidak aktif. Pihak keluarga kemudian melaporkan kasus ini kepada Polres Banjarnegara, Senin (27/3/2023). Kepolisian lalu menelusuri lokasi Slamet dan melakukan penyelidikan.
Berdasarkan hasil penyelidikan itu, terungkap bahwa PO telah dibunuh oleh Slamet dan jenazahnya sudah dikuburkan. ”Korban telah dikubur di jalan setapak menuju ke hutan di Wanayasa,” ungkap Hendri. Di dekat lokasi penguburan jenazah PO inilah polisi kemudian menemukan 10 jenazah lainnya.
Menurut Hendri, pembunuhan itu berkait dengan aksi penipuan yang dilakukan Slamet. Selama lima tahun terakhir, Slamet mengaku sebagai dukun yang bisa menggandakan uang. Salah satu korban yang teperdaya adalah PO. Bahkan, PO sudah sudah berkali-kali menyerahkan uang dengan total Rp 70 juta.
Namun, karena praktik penggandaan uang itu tak kunjung membuahkan hasil, PO berkali-kali menagih kepada Slamet. Karena kesal, Slamet akhirnya membunuh korban dengan cara diracun. ”Korban terus menagih mana hasil penggandaan uangnya. Akhirnya tersangka kesal dan memberikan minuman berisi potas kepada korban,” papar Hendri.
Hendri menambahkan, dalam menjalankan aksinya sebagai dukun pengganda uang, tersangka dibantu oleh seseorang berinisial BS (33). BS bertugas mengunggah informasi bahwa Slamet merupakan dukun pengganda uang ke media sosial.
Dia menambahkan, Slamet dijerat dengan Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan berencana. Ancaman hukuman terberat untuk dia adalah hukuman mati.
Sementara itu, Slamet mengatakan, PO menyerahkan uang kepada dirinya secara bertahap. Dari total uang sebanyak Rp 70 juta itu, Slamet berjanji akan menggandakan uang hingga mencapai Rp 5 miliar.
”Uang Rp 70 juta itu berangsur-angsur. Pertama Rp 20 juta, lalu Rp 10 juta, terus sampai Rp 70 juta. Saya janjikan jadi Rp 5 miliar,” kata Slamet.
Slamet menyebut, uang yang didapatnya dari hasil penipuan itu dipakainya untuk membayar utang. Dia juga mengakui, korban yang ditipunya dengan modus penggandaan uang itu bukan hanya PO. Menurut pengakuan Slamet, dia telah menipu lima korban.
Korban terus menagih mana hasil penggandaan uangnya. Akhirnya tersangka kesal dan memberikan minuman berisi potas kepada korban.
Dikenal tertutup
Sejumlah warga Desa Balun menyebut Slamet Tohari sebagai sosok yang tertutup. ”Orang luar desa mengenalnya sebagai Kiai Slamet, tapi kalau orang desa sini manggilnya Mbah Tohari. Memang orangnya tertutup, kalau di sini beli bensin itu pasti malam atau di atas pukul 21.00,” kata Mahmudin (43), tetangga Slamet.
Mahmudin menambahkan, dirinya sering melihat banyak tamu yang datang ke rumah Slamet. Mereka disebut sebagai ”pasien” Slamet dan berasal dari luar kota. ”Tamu atau pasiennya banyak dari luar kota, sering mampir di sini beli makan atau minum dan tanya alamatnya,” tuturnya.
Meski Slamet dikenal sebagai dukun pengganda uang oleh orang luar, warga Desa Balun justru meragukan hal itu. Namun, warga setempat mengaku tidak bisa mencampuri urusan Slamet.
”Kami kaget kalau ternyata sampai ada kasus pembunuhan. Memang orang-orang luar tahunya dia menggandakan uang, tapi kami bisa apa,” ungkap Mahmudin.
Kepala Desa Balun Mahbudiono menambahkan, Slamet Tohari memang jarang bergaul dengan warga sekitar. ”Orangnya memang jarang kelihatan dengan masyarakat. Pekerjaannya apa pun kami tidak tahu, tapi istrinya menurut informasi pernah berdagang kubis,” katanya.
Menurut Mahbudiono, sekitar setahun yang lalu, pihaknya pernah mendapat laporan adanya orang hilang asal Palembang, Sumatera Selatan, di desanya. ”Laporan orang hilang sudah setahun lalu dari Palembang. Sudah ditangani polsek waktu itu. Dengan kejadian ini, kami kaget luar biasa dan miris,” ujarnya.
Gustam (38), petani kubis yang lahannya berdekatan dengan lokasi penguburan jenazah, mengaku kaget saat tahu ada sejumlah jenazah yang dikuburkan di lokasi tersebut.
”Enggak menyangka, kok, di sini ada kuburan. Saya tahu ada gundukan karena saya sering kencing di sana (lokasi penguburan jenazah). Kalau di sini kan terbuka, di sana kan agak gelap. Tidak tahunya ada orangnya di dalam,” kata Gustam.
Cikarang adalah ibu kota dari Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Daerah Cikarang meliputi wilayah kecamatan Cikarang Pusat, Cikarang Barat, Cikarang Timur, Cikarang Utara dan Cikarang Selatan di Kabupaten Bekasi. Secara geografis Cikarang dilintasi oleh banyak sungai, antara lain Sungai Cikarang, Sungai Cipamingkis, Sungai Cisadang, Sungai Cikedokan, Sungai Cibeet dan Sungai Ciherang, semua sungai yang melintasi Cikarang ber hulu di wilayah Dataran Tinggi Jonggol, Bogor. Sebelumnya pusat pemerintahan Kabupaten Bekasi berada di Kota Bekasi, yang karena pemekaran daerah sekarang menjadi kota otonom. Cikarang memiliki kawasan Jababeka yang merupakan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara.[2][3]
Sebelum menjadi ibukota Kabupaten Bekasi dan kota industri, Cikarang dahulu hanyalah sebuah kecamatan yang luas wilayahnya hanya meliputi Kecamatan Cikarang Utara. Pada tahun awal dekade 1980, wilayah Cikarang yang sebelumnya merupakan persawahan yang subur mulai dibangun kawasan industri, akibat perluasan dari kawasan industri di Tambun dan Cibitung yang pembangunannya bergerak ke arah timur.
Melihat semakin ramai dan berkembangnya Cikarang serta alasan sejarah Cikarang sebagai sebuah kawedanan, membuat Pemerintah Daerah (PEMDA) Bekasi berniat menjadikan Cikarang menjadi kota industri, untuk itu pada tahun 1992 wilayah Cikarang diperluas dengan cara membentuk kecamatan-kecamatan baru dengan nomenklatur Cikarang yang wilayahnya di ambil dari kecamatan sekitar. Seperti, Kecamatan Lemahabang di ganti namanya menjadi Cikarang Timur, sebagian desa di Kecamatan Cibitung dan Setu menjadi Cikarang Barat, kemudian sebagian desa di Kecamatan Serang Baru menjadi Cikarang Selatan, sementara Cikarang Pusat wilayahnya diambil dari Kecamatan Lemahabang, Kedungwaringin, dan Cibarusah. Jadi, Wilayah Cikarang Kota saat ini bukanlah wilayah organik dari Kecamatan Cikarang maupun Kawedanan Cikarang. Bahkan beberapa desa di selatan dahulunya (sebelum penghapusan kawedanan tahun 1963) adalah bagian dari Kawedanan Jonggol (Tjibaroesa), seperti Desa Sukadami, Serang, Cicau, Sukamahi, Ciantra dan Sukasejati, kelima desa tersebut memiliki ciri yang sama yaitu berada diketinggian >50 m dpl.[4]
Sejak 2004 hingga saat ini Cikarang Kota masih berstatus sebagai ibukota kabupaten, mirip seperti Purwokerto yang sebenarnya layak untuk berdiri sebagai sebuah kotamadya (kodya). Belakangan mulai bermunculan wacana pembentukan Kota Cikarang sebagai daerah otonomi baru yang lepas dari Kabupaten Bekasi. Apabila Cikarang menjadi kotamadya penduduk nya diperkirakan >1 Juta Jiwa.
Asal Usul Penamaan
Asal-usul penamaan Cikarang tidak terlepas dari sebuah sungai yang melintasi wilayah ini, yaitu Sungai Cikarang. Nama Sungai Cikarang sendiri berasal dari kata “Ci” atau “Cai” yang dalam Bahasa Sunda artinya adalah air, dan kata “Karang” yang merupakan nama tempat mata air dari Sungai Cikarang berasal yang berada di Bukit Karang, Desa Cibodas, Jonggol.[5]
Geografi
Cikarang Kota seluruh wilayahnya berada di dataran rendah dengan ketinggian antara 12-83 m dpl. Sebagian besar wilayahnya adalah bekas persawahan yang berkontur datar, kecuali bagian selatan yang duhulunya adalah bagian dari Kawedanan Jonggol (Tjibaroesa) konturnya sedikit bergelombang dan berada di ketinggian yang cukup tinggi, antara 45 s.d 83 m, seperti Desa Cicau, Serang, Sukadami, Sukamahi, Ciantra dan Sukasejati. Titik tertingginya (>80 m dpl) Cikarang berada di desa Sukadami, Cicau dan Serang.
Ekonomi
Cikarang berkembang dan dikenal sebagai daerah industri karena kegiatan industri-lah yang paling menonjol di daerah ini. Hal tersebut dapat dilihat dari begitu banyaknya area industri yang tersebar, mulai dari Cikarang Barat (Cibitung) hingga ke Cikarang Selatan. Beberapa kompleks industri yang ada di Cikarang antara lain; MM 2100 Cikarang Barat, Kawasan Industri Jababeka, Bekasi International Industrial Estate (BIIE) atau Hyundai Industrial Park, East Jakarta Industrial Park (EJIP) dan Delta Silicon Industrial Park. Banyak perusahaan yang berkembang di Cikarang berasal dari luar negeri seperti dari Singapura, Inggris, Jerman, Korea, Jepang, Cina, Malaysia, Taiwan dan Negara Timur Tengah.[6]
Mayasari Bakti AC121 Terminal Cikarang-Terminal Blok M (via Cikarang-Cibarusah Raya – Tol Jakarta-Cikampek – Tol Lingkar Dalam Jakarta – Jend. Gatot Subroto – Jend. Sudirman)
Mayasari Bakti AC125 Terminal Cikarang-Terminal Kalideres via (via Cibitung Raya – Tol Jakarta-Cikampek – Tol Lingkar Dalam Jakarta – Jend. Gatot Subroto – Letjen S. Parman – Daan Mogot)
Mayasari Bakti P9BC Terminal Cikarang-Terminal Kampung Rambutan (via Cibitung Raya – Tol Jakarta-Cikampek – Tol Lingkar Luar Jakarta – Mayjen Sutoyo – Tol Jagorawi – Pintu I TMII)
Bagi Anda yang memiliki laptop tidak terpakai,ingin ganti laptop, laptop Anda bermasalah, laptop Anda terlalu tua / kuno dan ingin dijual dan Anda berada di daerah Johar baru jakarta pusat. Anda dapat membuka (Panggil / sms / whatsapp) kami menerima berbagai jenis laptop mulai dari merek acer, lenovo, asus, dell, serta MACBOOK. jadi bagi kamu yang berada di daerah Johar baru jakarta pusat segera hubungi kami sekarang juga di (Telp / sms / whatsapp)
Hallo sobat jualin, kita adalah tempat terpercaya buat sobat semua untuk yang mau menjual laptopnya. Mulai dari kondisi normal sampai dengan kondisi kerusakan ringan tetapi untuk kondisi mati total kami belum bisa bantu ya sobat..
Jualinlaptop.id pun hadir di beberapa kota loh… Seperti di kota-kota di Jabodetabek dan ada juga nih yang di luar Jabodetabek sobat yaitu di kota Semarang,Yogyakarta dan juga Bandung nih sobat.
Untuk sobat semua yang ingin menjual laptopnya atau ingin mengedek harga laptop sobat bisa banget nih langsung aja sobat bisa menghubungi kita dengan 2 cara, yaitu :
Sobat bisa membuka website kita di jualinlaptop id nah, nanti sobat semua akan diarahkan ke website dengan tampilan seperti ini yaa..
Setelah itu tinggal sobat isi untuk Data Penerima dan tunggu beberapa saat nanti akan segera dihubungi oleh Customer Servis kami.
Ada juga nih cara selanjutnya yaitu melalui Nomor Whatsapp kami sobat.
Berikut adalah nomor-nomor yang bisa sobat hubungi berdasarkan daerah asal sobat atau daerah yang sobat tempati saat ini 😊
Bandung : 0813-2103-0351
Bekasi : 0812-1391-0443
Bogor : 0821-1511-2231
Depok : 0821-2485-8945
Jakarta : 0821-2427-7964
Tangerang : 0821-1494-6046
Semarang : 0813-9178-7514
Yogyakarta : 0812-1564-5041
Mudah bukan sobat, jadi sobat semua tidak perlu ragu lagi untuk jual laptopnya dengan mudah,aman dan terpercaya….V
Bagi Anda yang memiliki laptop tidak terpakai,ingin ganti laptop, laptop Anda bermasalah, laptop Anda terlalu tua / kuno dan ingin dijual dan Anda berada di daerah Johar baru jakarta pusat. Anda dapat membuka (Panggil / sms / whatsapp) kami menerima berbagai jenis laptop mulai dari merek acer, lenovo, asus, dell, serta MACBOOK. jadi bagi kamu yang berada di daerah Johar baru jakarta pusat segera hubungi kami sekarang juga di (Telp / sms / whatsapp)