Sidoarjo dulu dikenal sebagai pusat Kerajaan Janggala. Pada masa kolonialisme Hindia Belanda, daerah Sidoarjo bernama Sidokare, yang merupakan bagian dari Kabupaten Surabaya. Daerah Sidokare dipimpin oleh seorang patih bernama R. Ng. Djojohardjo, bertempat tinggal di kampung Pucang Anom yang dibantu oleh seorang wedana yaitu Bagus Ranuwiryo yang berdiam di kampung Pangabahan. Pada 1859, berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 tanggal 31 Januari1859 Staatsblad No. 6, daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare. Sidokare dipimpin R. Notopuro (kemudian bergelar R.T.P. Tjokronegoro) yang berasal dari Kasepuhan. Ia adalah putra dari R.A.P. Tjokronegoro, Bupati Surabaya. Pada tanggal 28 Mei1859, nama Kabupaten Sidokare yang memiliki konotasi kurang bagus diubah namanya menjadi Kabupaten Sidoarjo.[butuh rujukan]
Setelah R. Notopuro wafat tahun 1862, maka kakak almarhum pada tahun 1863 diangkat sebagai bupati, yaitu Bupati R.T.A.A. Tjokronegoro II yang merupakan pindahan dari Lamongan. Pada tahun 1883 Bupati Tjokronegoro pensiun, sebagai gantinya diangkat R.P. Sumodiredjo pindahan dari Tulungagung tetapi hanya 3 bulan saja menjabat sebagai Bupati karena wafat pada tahun itu juga, dan R.A.A.T. Tjondronegoro I diangkat sebagai gantinya.
Pada masa Pedudukan Jepang (8 Maret 1942–15 Agustus 1945), daerah deltaSungai Brantas termasuk Sidoarjo juga berada di bawah kekuasaan Pemerintahan Militer Jepang (yaitu oleh Kaigun, tentara Laut Jepang). Pada tanggal 15 Agustus1945, Jepang menyerah pada Sekutu. Permulaan bulan Maret 1946, Belanda mulai aktif dalam usaha-usahanya untuk menduduki kembali daerah ini. Ketika Belanda menduduki Gedangan, pemerintah Indonesia memindahkan pusat pemerintahan Sidoarjo ke Porong. Daerah Dungus (Kecamatan Sukodono) menjadi daerah rebutan dengan Belanda. Tanggal 24 Desember1946, Belanda mulai menyerang kota Sidoarjo dengan serangan dari jurusan Tulangan. Sidoarjo jatuh ke tangan Belanda hari itu juga. Pusat pemerintahan Sidoarjo lalu dipindahkan lagi ke daerah Jombang.
Pemerintahan pendudukan Belanda (dikenal dengan nama Recomba) berusaha membentuk kembali pemerintahan seperti pada masa kolonial dulu. Pada November 1948, dibentuklah Negara Jawa Timur salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat. Sidoarjo berada di bawah pemerintahan Recomba hingga tahun 1949.
Dataran Delta dengan ketinggian antara 0 s/d 25 meter, ketinggian 0-3 meter dengan luas 19.006 Ha, meliputi 29,99%, merupakan daerah pertambakkan yang berada di wilayah bagian timur. Wilayah bagian tengah yang berair tawar dengan ketinggian 3-10 meter dari permukaan laut merupakan daerah pemukiman, perdagangan dan pemerintahan. Meliputi 40,81 %. Wilayah Bagian Barat dengan ketinggian 10-25 meter dari permukaan laut merupakan daerah pertanian. Meliputi 29,20%
HDP’nin Türk bayrağı hazımsızlığına Süleyman Soylu’dan yanıt!
HDP’nin İstanbul mitinginde gördüğü Türk bayraklarını indirten sunucuya “Türk Bayrağı’na bile tahammül edemeyenlere buradan sesleniyoruz.” notunu düşen Soylu, Türk bayrağı önünde çekilen bir fotoğrafını paylaştı.
ensonhaber.com
Seçime bir gün kala partiler son mitinglerini gerçekleştiriyor.
Seçimlerde muhalefete destek veren HDP ise bugün İstanbul’da destekçilerine hitap etti.
CHP’liler, seçime bir gün kala PKK paçavraları ve bebek katili Abdullah Öcalan’ın posterleri ile miting yapılmasını “oy kaybettirir” açısından ele aldı.
CHP’liler Twitterda feryat figan mitingi iptal ettirmeye çalışsa da başarılı olamadı.
Türk bayraklarını aşağı indirtti
Tüm çağrılara rağmen Yenikapı’da miting başlatan HDP’lilerden falso üstüne falso geldi.
Alanda 3-5 adet Türk bayrağı gören sunucu, durumu hazmedemedi.
Sahneye çıkan sunucu, mitinge katılan kişilerden HDP bayrağı dışındaki tüm bayrakları indirmelerini söyledi.
HDP’li sunuya Türk bayrağı önünden yanıt
Skandal olay Twitterda yayılırken, ilk tepki de İçişleri Bakanı Süleyman Soylu’dan geldi.
Süleyman Soylu, HDP’nin Türk bayrağı hazımsızlığına, Türk bayrağı önündeki fotoğrafı ile cevap verdi.
Kabupaten Nganjuk terletak antara 111o5′ sampai dengan 112o13′ BT dan 7o20′ sampai dengan 7o59′ LS. Luas Kabupaten Nganjuk adalah sekitar 122.433 km2 atau setara dengan 122.433 Ha terdiri dari atas:
Secara topografi wilayah kabupaten ini terletak di dataran rendah dan pegunungan, Kabupaten Nganjuk memiliki kondisi dan struktur tanah yang cukup produktif untuk berbagai jenis tanaman, baik tanaman pangan maupun tanaman perkebunan sehingga sangat menunjang pertumbuhan ekonomi di bidang pertanian. Kondisi dan struktur tanah yang produktif ini sekaligus ditunjang adanya sungai Widas yang mengalir sepanjang 69,332 km dan mengairi daerah seluas 3.236 Ha, dan sungai Brantas yang mampu mengairi sawah seluas 12.705 Ha.
Kabupaten Nganjuk identik dengan keberadaan Gunung Wilis sebab 2 puncak tertinggi pegunungan Wilis berada di Nganjuk tepatnya Puncak Liman di Desa Ngliman, Sawahan dan Puncak Limas di Desa Bajulan, Loceret. Terdapat 3 Kecamatan yang berada di lereng gunung wilis yakni Loceret, Ngetos dan Sawahan.
Menurut Kementerian Pertanian (Kementan), Kabupaten Nganjuk menjadi salah satu daerah fokus pemerintah untuk menyerap bawang merah dan menjadi stok pemerintah tiap tahunnya. Daerah-daerah di Indonesia yang menjadi fokus penyerapan bawang merah adalah, Nganjuk, Brebes, Bima dan Solok.
Sebagai sentra penghasil bawang merah terbesar di Jawa Timur dan salah satu fokus penyerapan bawang merah oleh pemerintah, bukan hal yang mengherankan bila di sebagian besar wilayah Nganjuk terutama Kecamatan Sukomoro ke Barat meliputi Kecamatan Gondang, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Bagor, dan Kecamatan Wilangan banyak dijumpai orang menanam, memanen, menjemur, atau memperjualbelikan bawang merah.
Bila mengunjungi Nganjuk atau bermaksud membeli bawang merah, pasar Sukomoro dapat menjadi pilihan utama, selain tentunya dengan berinteraksi langsung dengan petani lokal. Pasar Sukomoro yang terletak di Jalan Surabaya–Madiun, Kecamatan Sukomoro ini dikenal sebagai pasar yang fokus pada transaksi jual-beli bawang merah. Beberapa kecamatan yang menjadi penyuplai stok bawang merah di Pasar Sukomoro diantaranya adalah Kecamatan Rejoso, Kecamatan Gondang, Kecamatan Bagor, dan Kecamatan Wilangan.
Wilayah Kabupaten Nganjuk beriklim tropis basah dan kering (Aw) yang dipengaruhi oleh pergerakan angin muson. Oleh karena iklimnya yang dipengaruhi angin muson, wilayah kabupaten ini mempunyai dua musim, yaitu musim penghujan yang dipengaruhi oleh angin muson barat–barat laut dan musim kemarau yang dipengaruhi angin muson timur–tenggara. Periode musim kemarau di wilayah Nganjuk biasanya berlangsung pada bulan-bulan Juni–September yang ditandai dengan rata-rata curah hujan di bawah 100 mm per bulannya. Sementara itu, periode musim penghujan di daerah Nganjuk biasanya berlangsung pada bulan-bulan Desember–Maret dengan rata-rata curah hujan lebih dari 200 mm per bulan. Jumlah curah hujan di wilayah Kabupaten Nganjuk berada pada angka 1400–1900 mm per tahun dengan hari hujan ≥90 hari hujan per tahun. Suhu udara rata-rata di wilayah Nganjuk berada pada angka 21 °C–32 °C. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah ini pun cukup tinggi yakni berkisar antara 67–84% per tahunnya.
Kediaman bupati Nganjuk antara tahun 1860 dan 1900
Pabrik gula Nganjuk tahun 1920
Nganjuk berdasarkan Prasasti Anjuk Ladang dahulunya bernama Anjuk Ladang yang dalam bahasa Jawa Kuno berarti Tanah Kemenangan. Dibangun pada tahun 859 Caka atau 937 Masehi.[6]
Berdasarkan peta Jawa Tengah dan Jawa Timur pada permulaan tahun 1811 yang terdapat dalam buku tulisan Peter Carey yang berjudul: ”Orang Jawa dan masyarakat Cina (1755-1825)”, penerbit Pustaka Azet, Jakarta, 1986; diperoleh gambaran yang agak jelas tentang daerah Nganjuk. Apabila dicermati peta tersebut ternyata daerah Nganjuk terbagi dalam 4 daerah yaitu Berbek, Godean, Nganjuk dan Kertosono merupakan daerah yang dikuasai Belanda dan kasultanan Yogyakarta kecuali Nganjuk yang merupakan mancanegara kasunanan Surakarta.
Sejak adanya Perjanjian Sepreh 1830, atau tepatnya tanggal 4 Juli 1830, maka semua kabupaten di Nganjuk (Berbek, Kertosono dan Nganjuk ) tunduk di bawah kekuasaan dan pengawasan Nederlandsch Gouverment. Alur sejarah Kabupaten Nganjuk adalah berangkat dari keberadaan kabupaten Berbek di bawah kepemimpinan Raden Toemenggoeng Sosrokoesoemo 1. Di mana tahun 1880 adalah tahun suatu kejadian yang diperingati yaitu mulainya kedudukan ibu kota Kabupaten Berbek pindah ke Kabupaten Nganjuk.
Dalam Statsblad van Nederlansch Indie No.107, dikeluarkan tanggal 4 Juni 1885, memuat SK Gubernur Jendral dari Nederlandsch Indie tanggal 30 Mei 1885 No 4/C tentang batas-batas Ibu kota Toeloeng Ahoeng, Trenggalek, Ngandjoek dan Kertosono, antara lain disebutkan: III tot hoafdplaats Ngandjoek, afdeling Berbek, de navalgende Wijken en kampongs: de Chineeshe Wijk de kampong Mangoendikaran de kampong Pajaman de kampong Kaoeman. Dengan ditetapkannya Kota Nganjuk yang meliputi kampung dan desa tersebut di atas menjadi ibu kota Kabupaten Nganjuk, maka secara resmi pusat pemerintahan Kabupaten Berbek berkedudukan di Nganjuk.
Hallo sobat jualin, kita adalah tempat terpercaya buat sobat semua untuk yang mau menjual lapopnyta. Mulai dari kondisi normal sampai dengan kondisi kerusakan ringan tetapi untuk kondisi mati total kami belum bisa bantu ya sobat. Jualinlaptop.id pun hadir di beberapa kota loh… Seperti di kota-kota di Jabodetabek dan ada juga nih yang di luar Jabodetabek sobat yaitu di kota Semarang,Yogyakarta dan juga Bandung nih sobat.Untuk sobat semua yang ingin menjual laptopnya atau ingin mengedek harga laptop sobat bisa banget nih langsung aja sobat bisa menghubungi kita dengan 2 cara, yaitu : 1. Sobat bisa membuka website kita di jualinlaptop id nah, nanti sobat semua akan diarahkan ke website dengan tampilan seperti ini yaa.. Setelah itu tinggal sobat isi untuk Data Penerima dan tunggu beberapa saat nanti akan segera dihubungi oleh Customer Servis kami. 2. Ada juga nih cara selanjutnya yaitu melalui datang langsung ke lokasi kami sobat. Berikut adalah lokasi-lokasi yang bisa sobat datangi berdasarkan daerah asal sobat atau daerah yang sobat tempati saat ini, kami buka tiap hari dari jam 11:00 sampai jam 20:00 Bandung : Jl. Sukakarya II No.30, Kel. Sukagalih, Sukajadi, Kota Bandung. Bekasi : Perum Duta Kranji Jl Sambisari RT 01/010 No.26 Kranji, Bekasi. Bogor : Jl. Soka V no. 5 Rt 06/08 Tanah Baru, Bogor. Depok : Jl. HJ Kodja Raya Griya Noorwan Asri No.5C Kukusan, Beji Jakarta : Ruko Jl. Mardani Raya Nomor 4b Cempaka Putih Barat,Jakarta. Tangerang : Jl. Shinta IV, Vila Pamulang, Pamulang,Tangsel. Semarang : Jl bumi bangetayu baru 2 Blok A7 RT 10 RW 06 Bangetayu Kulon Yogyakarta : Jl. Sutopadan Rt 03, Kasihan, Bantul Mudah bukan sobat, jadi sobat semua tidak perlu ragu lagi untuk jual laptopnya dengan mudah,aman dan terpercaya. Mungkin gambar satu orang atau lebih dan teks yang menyatakan ‘4 Langkah Mudah Jual Laptop Dalam Waktu 1 Jam Cukup dengan langkah Mudah Anda sudah bisa menjual laptop dengan harga tinggit Pendaftaran Cek Laptop Lengkapi informasi laptop dan atur jodwal Listing Laptop TimJualinLaptop mengunjungi lokasi sesuai) jadwal yang ditentukan timJualinLaptop.id menghubungi anda Laptop Terjual Tim JuolinLaptop melakukon pengecekanunit dan memberi penawaran dari dari 。 Cukup 30 Menit Loptop anda terjual Jualintaptop.id mudah dan menyenangkan Cukup 30 Menit rekanan. Cukup 30 Menit’ RP 2.000.000 · BEKASI KOTA Hallo sobat jualin, kita adalah tempat terpercaya buat sobat semua untuk yang mau menjual laptopnya
Hallo sobat jualin, kita adalah tempat terpercaya buat sobat semua untuk yang mau menjual lapopnyta. Mulai dari kondisi normal sampai dengan kondisi kerusakan ringan tetapi untuk kondisi mati total kami belum bisa bantu ya sobat. Jualinlaptop.id pun hadir di beberapa kota loh… Seperti di kota-kota di Jabodetabek dan ada juga nih yang di luar Jabodetabek sobat yaitu di kota Semarang,Yogyakarta dan juga Bandung nih sobat.Untuk sobat semua yang ingin menjual laptopnya atau ingin mengedek harga laptop sobat bisa banget nih langsung aja sobat bisa menghubungi kita dengan 2 cara, yaitu : 1. Sobat bisa membuka website kita di jualinlaptop id nah, nanti sobat semua akan diarahkan ke website dengan tampilan seperti ini yaa.. Setelah itu tinggal sobat isi untuk Data Penerima dan tunggu beberapa saat nanti akan segera dihubungi oleh Customer Servis kami. 2. Ada juga nih cara selanjutnya yaitu melalui datang langsung ke lokasi kami sobat. Berikut adalah lokasi-lokasi yang bisa sobat datangi berdasarkan daerah asal sobat atau daerah yang sobat tempati saat ini, kami buka tiap hari dari jam 11:00 sampai jam 20:00 Bandung : Jl. Sukakarya II No.30, Kel. Sukagalih, Sukajadi, Kota Bandung. Bekasi : Perum Duta Kranji Jl Sambisari RT 01/010 No.26 Kranji, Bekasi. Bogor : Jl. Soka V no. 5 Rt 06/08 Tanah Baru, Bogor. Depok : Jl. HJ Kodja Raya Griya Noorwan Asri No.5C Kukusan, Beji Jakarta : Ruko Jl. Mardani Raya Nomor 4b Cempaka Putih Barat,Jakarta. Tangerang : Jl. Shinta IV, Vila Pamulang, Pamulang,Tangsel. Semarang : Jl bumi bangetayu baru 2 Blok A7 RT 10 RW 06 Bangetayu Kulon Yogyakarta : Jl. Sutopadan Rt 03, Kasihan, Bantul Mudah bukan sobat, jadi sobat semua tidak perlu ragu lagi untuk jual laptopnya dengan mudah,aman dan terpercaya. Mungkin gambar satu orang atau lebih dan teks yang menyatakan ‘4 Langkah Mudah Jual Laptop Dalam Waktu 1 Jam Cukup dengan langkah Mudah Anda sudah bisa menjual laptop dengan harga tinggit Pendaftaran Cek Laptop Lengkapi informasi laptop dan atur jodwal Listing Laptop TimJualinLaptop mengunjungi lokasi sesuai) jadwal yang ditentukan timJualinLaptop.id menghubungi anda Laptop Terjual Tim JuolinLaptop melakukon pengecekanunit dan memberi penawaran dari dari 。 Cukup 30 Menit Loptop anda terjual Jualintaptop.id mudah dan menyenangkan Cukup 30 Menit rekanan. Cukup 30 Menit’ RP 2.000.000 · BEKASI KOTA Hallo sobat jualin, kita adalah tempat terpercaya buat sobat semua untuk yang mau menjual laptopnya
Cikampek adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Karawang, ProvinsiJawa Barat, Indonesia. Kecamatan Cikampek telah dimekarkan menjadi 4 kecamatan yaitu : Cikampek, Tirtamulya, Purwasari, dan Kotabaru. Cikampek Raya (Purwasari, Tirtamulya, Cikampek dan Kotabaru) merupakan Wilayah Perkotaan Terbesar ke 2 di Kabupaten Karawang dan berperan sebagai Sentra Ekonomi, Pendidikan , Kesehatan dan Industri di Wilayah Karawang Bagian Timur.
Secara Etimologi kata Cikampek berasal dari 2 Suku Kata Bahasa Sunda yaitu Ci : Cai / Air , Kampek : Tas Anyaman / Wadah untuk menyimpan Sirih/Pinang/Rokok Tembakau . Diduga dahulunya di Wilayah ini terdapat Sentra Kerajinan Pembuatan Kampek yang saat ini sudah ditinggalkan oleh Masyarakat Sunda Modern namun sebagian Kecil masih digunakan Oleh Masyarakat Sunda Baduy yang dikenal dengan Tas Kampek . Adapun secara Geografis, Cikampek sendiri berada disuatu Kawasan yang Cekung seperti Kampek dimana Cikampek sendiri berada di Ketinggian 46m diatas permukaan laut dengan kontur tanah yang bergelombang.[1]
Sebelumnya, Cikampek merupakan Satu dari 3 Kawedanan di Kabupaten Karawang yaitu Kawedanan Karawang, Kawedanan Cikampek dan Kawedanan Rengasdengklok, serta termasuk dalam 12 Kecamatan Awal Setelah Karawang Dipecah menjadi Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang pada masa Awal Kemerdekaan Indonesia. Wilayah ini kelak bersama 7 kecamatan lain (Purwasari, Kotabaru, Tirtamulya, Banyusari, Jatisari, Cilamaya Wetan) akan berpisah dari Kabupaten Karawang dan masuk ke dalam wilayah Kota Cikampek.[butuh rujukan] Jarak Cikampek ke pusat Kota Karawang ± 25 Km.
Secara Umum, Mayoritas Penduduk Cikampek adalah Suku Sunda, secara Budaya meski Cikampek berada di Kabupaten Karawang, namun Cikampek memiliki Kedekatan Budaya dengan Kabupaten Purwakarta yang berbatasan langsung di Bagian Selatan . Setiap Tahunnya, di Desa Cikampek Pusaka masih dilakukan Helaran Kirab Budaya Hajat Bumi, Gelaran hajat bumi dilakukan dengan kirab dongdang dari kantor desa Cikampek Pusaka menuju makam Ki Bagus Jabin (Makam Leluhur Cikampek). Hajat bumi ini merupakan rasa syukur para petani dari hasil bumi dengan cara membuat tumpeng, babarit,tawasulan dan berakhir dengan Kirab Dongdang.[2]
Cikampek merupakan daerah yang dilalui jalur Pantura dari Jakarta menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur, Di Cikampek terdapat Stasiun Cikampek Kota, Yang menghubungkan kereta api antara Jakarta-Bandung dan Jakarta-Cirebon. Cikampek memiliki 4 buah pasar yang berada dalam satu lingkungan dan sebuah terminal yang sebelum dibangun Jalan Tol Cikampek-Jakarta adalah terminal tersibuk di Jawa Barat, karena merupakan persimpangan Jakarta-Bandung dan Jakarta-Cirebon. Tetapi sejak jalan tol dibangun secara berangsur-angsur fungsi terminal Cikampek berkurang. Terdapat beberapa jalur Tol di Cikampek untuk menghubungkan Transportasi ke berbagai kota di Jawa:
Jalan Raya Terminal Cikampek (Area Pasar Pemda Cikampek) Ds. Cikampek Kota Kec. Cikampek Kab. Karawang .
Bus = Cikampek – Bekasi, Cikampek – Tasikmalaya, Cikampek – Kp.Rambutan, Cikampek – Bogor, Cikampek – Pulogadung, Cikampek – Sumedang, Cikampek – Yogyakarta, dan Cikampek – Bandung.
Kereta Api = Melayani perjalanan Komuter Wilayah Jakarta, Selain Itu Juga menjadi penghubung Utama jurusan Bandung, Cirebon, Semarang, Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo, & Surabaya.
Sumber pendapatan utama Cikampek berasal dari Perdagangan dan Perindustrian. Meski Kabupaten Karawang merupakan Lumbung Padi Jawa Barat, namun terdapat beberapa Kecamatan yang ditetapkan 0% Lahan Pertanian seperti Karawang Barat, Karawang Timur, Telukjambe Timur dan Cikampek. Oleh sebab itu, Lahan Pertanian di Cikampek telah tergerus beralih fungsi menjadi Kawasan Pemukiman, Kawasan Industri dan Sentra Perdagangan. Cikampek dikenal sebagai Sentra Perdagangan dan Industri di Wilayah Timur Kabupaten Karawang. Setidaknya ada 4 Kawasan Industri di wilayah ini yaitu:
Kota Bukit Indah ( Sebagian Masuk Kab.Purwakarta dan Sebagian Cikampek) – Interchange GT Kalihurip Cikampek Barat
Kawasan Industri Mandala Cikampek – Interchange GT Kalihurip Cikampek Barat
Kawasan Industri Indotaisei – Interchange GT Kalihurip Bukit Indah City
Kawasan Industri Kujang Cikampek (KIKC) – Jln. Jend Ahmad yani Dawuan tengah
gerbang PT. Pupuk Kujang Cikampek
Selain Kawasan Industri, terdapat Sektor Industri Mikro Rumahan (Industri Boneka) Yang Sudah dikenal dan dikirim Ke Berbagai Pulau Di Indonesia,Karena Kualitas dan Kuantitas yang dapat Bersaing dengan Produk Luar Negeri yang Terletak Di Sepanjang Kampung Baru Cikampek Utara. Pada tahun 2006 telah pula dioperasikan DEPOT BBM Pertamina untuk melayani konsumen di daerah timur Jakarta seperti Jakarta Timur, Kota dan Kabupaten Bekasi,Kabupaten Karawang,Kabupaten Purwakarta,Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu dan Kota dan Kabupaten Cirebon.
United By Music,’ Second Set of Winners Advance to Eurovision Final
Australia, Austria and Belgium among countries with popular acts joining favorites Sweden and Finland on Saturday night at Liverpool’s M&S Bank Arena.
LIVERPOOL, U.K. — The Eurovision Song Contet 2023, with the tagline “United By Music” on behalf of war-torn Ukraine, ushered in a second set of finalists on Thursday (May 11), with Australia, Austria and Belgium among the acts progressing to join favorites Sweden and Finland in Saturday’s Grand Final.
Sixteen acts performed at the contest’s second semifinal, held at Liverpool’s 11,000-capacity M&S Bank Arena. Also progressing to the final were Albania, Cyprus, Estonia, Lithuania, Poland, Slovenia and Armenia. The six acts eliminated were Denmark, San Marino, Iceland, Romania, Georgia and Greece.
RELATED
Eurovision Semifinal: 10 Acts Advance, Including From Sweden & Finland
Tuesday’s earlier qualifying round saw Croatia, Moldova, Switzerland, Finland, Czechia, Israel, Portugal, Sweden, Serbia and Norway move on.
In total, 26 acts will perform at Saturday’s final, including the so-called “big five,” made up of host country United Kingdom, plus France, Germany, Italy and Spain. They all get a free pass to the main show because of their broadcaster’s financial contributions to the event.
Ukraine also automatically qualifies because rap-folk band Kalush Orchestra won last year’s competition, held in Turin, Italy, with their song “Stefania.” The U.K., which finished second with Sam Ryder’s “Space Man,” stepped in to host this year’s Eurovision Song Contest in place of Ukraine because of its ongoing war with Russia. (The previous year’s winner gets the honor of hosting the following year.)
As with the first semifinal, Thursday’s show was hosted by British TV personality and singer Alesha Dixon, Ted Lasso star Hannah Waddingham and Ukrainian singer Julia Sanina.
Eurovision 2023: Five times the US wowed Eurovision
By Christian Brooks
BBC News
For the first time, viewers in countries not taking part in Eurovision are allowed to vote for their favourite entry in this year’s contest.
It means fans from countries such as the United States will be able have their say.
But the county’s connection to the contest goes way back – beyond the 2020 movie, Eurovision Song Contest: The Story of Fire Saga starring Will Ferrell and Rachel McAdams.
So who are they most notable US-born artists and producers to make their mark on the contest?
1. Katrina Leskanich and Vince de la Cruz – UK (1997)
Lead singer Katrina Leskanich and bandmate Vince de la Cruz are the only Americans to have ever won Eurovision – when they competed as part of their band Katrina and the Waves.
Famous for their huge 1985 hit, Walking on Sunshine, the band represented the United Kingdom in 1997. Love Shine a Light earned the nation its fifth and last victory at the contest.
Leskanich, born in Topeka, Kansas, moved to London when she was 16.
She performed the winning track in a bright green shirt which she later confessed came from a Cambridge market earlier that day and was rather “smelly”.
The upbeat, almost pop-hymn track, with lyrics based around the power of love, was written with the aim of being widely relatable. It seemed to work – ultimately breaking the record for the biggest margin of victory at the time.
2. Timbaland and Jim Beanz – Russia (2008)
Think of American producer Timbaland, and TikTok tune hooks and Missy Elliot tracks are more likely to come to mind than Eurovision ballads.
But, fifteen years ago, he and fellow American, Jim Beanz, produced Dima Bilan’s 2008 entry, Believe – helping the Russian to secure his country’s only contest victory to date.
Bilan, who performed in a white shirt and jeans, gave an impassioned, heartfelt performance alongside equally enthusiastic violinist Edvin Marton. As the song peaked, they were joined on stage by a blond mullet-haired ice skater, pirouetting in a somewhat limited space.
The song, which had a distinct R&B tip, was written in only an hour. But that did not stop it scoring 272 points to win the contest in Belgrade, Serbia.
Beanz said of his track: “The only thing I kept thinking was every word in this song has to be something that someone from another language or country has to be able to understand.”
3. Flo Rida – San Marino (2021)
In 2021, rapper Flo Rida featured on San Marino’s entry Adrenalina, sung by Senhit.
The chart-toppers’ distinctive sound suited the high-energy song, while Senhit, who started the performance with a large golden head piece, remained the focus.
And it brought global attention to the song entry from the world’s fifth-smallest country.
Flo Rida admitted he had never heard of Eurovision before being asked to take part.
Strict Covid-19 restrictions at the time meant he almost didn’t make it to perform on stage in Rotterdam, the Netherlands.
In the grand final that year, San Marino went on to finish 22nd out of 26 countries – but they did receive a boost from the Polish national jury, who awarded San Marino a maximum score of 12 points.
4. Kalomira – Greece (2008)
It must have been a strong Eurovision year for the US in 2008, as Greece’s entry, Secret Combination by Kalomira, also had input from across the pond.
This article contains content provided by Google YouTube. We ask for your permission before anything is loaded, as they may be using cookies and other technologies. You may want to read Google’s cookie policy, external and privacy policy, external before accepting. To view this content choose ‘accept and continue’.
The BBC is not responsible for the content of external sites. YouTube content may contain adverts.
End of youtube video by Eurovision Song Contest
The US-born artist was joined on stage by three male dancers in a vibrant, high energy and glamorous display. And she finished third behind Russia and Ukraine, with 218 points.
Kalomira was definitely a product of her two nations. Raised in the US by Greek parents, her professional music career began after she won a reality TV show in Greece – which she entered via the New York City auditions.
5. Wesley Johnson (Wess) – Italy (1975)
Way back in the Eurovision heyday of 1975, Dori Ghezzi and Wess (Wesley Johnson), who was born in Winston-Salem, North Carolina, were selected to represent Italy with their song Era.
The funky track, sung in Italian, saw the male-female duo perform in silky, flared, cream outfits. They finished third at the contest in Stockholm, Sweden with 115 points.
Wess, who passed away in 2009, moved to Italy in the 1960s to pursue a music career.
The prolific pair would ultimately release seven albums together before they parted ways in 1979.
Hallo sobat jualin, kita adalah tempat terpercaya buat sobat semua untuk yang mau menjual lapopnyta. Mulai dari kondisi normal sampai dengan kondisi kerusakan ringan tetapi untuk kondisi mati total kami belum bisa bantu ya sobat. Jualinlaptop.id pun hadir di beberapa kota loh… Seperti di kota-kota di Jabodetabek dan ada juga nih yang di luar Jabodetabek sobat yaitu di kota Semarang,Yogyakarta dan juga Bandung nih sobat.Untuk sobat semua yang ingin menjual laptopnya atau ingin mengedek harga laptop sobat bisa banget nih langsung aja sobat bisa menghubungi kita dengan 2 cara, yaitu : 1. Sobat bisa membuka website kita di jualinlaptop id nah, nanti sobat semua akan diarahkan ke website dengan tampilan seperti ini yaa.. Setelah itu tinggal sobat isi untuk Data Penerima dan tunggu beberapa saat nanti akan segera dihubungi oleh Customer Servis kami. 2. Ada juga nih cara selanjutnya yaitu melalui datang langsung ke lokasi kami sobat. Berikut adalah lokasi-lokasi yang bisa sobat datangi berdasarkan daerah asal sobat atau daerah yang sobat tempati saat ini, kami buka tiap hari dari jam 11:00 sampai jam 20:00 Bandung : Jl. Sukakarya II No.30, Kel. Sukagalih, Sukajadi, Kota Bandung. Bekasi : Perum Duta Kranji Jl Sambisari RT 01/010 No.26 Kranji, Bekasi. Bogor : Jl. Soka V no. 5 Rt 06/08 Tanah Baru, Bogor. Depok : Jl. HJ Kodja Raya Griya Noorwan Asri No.5C Kukusan, Beji Jakarta : Ruko Jl. Mardani Raya Nomor 4b Cempaka Putih Barat,Jakarta. Tangerang : Jl. Shinta IV, Vila Pamulang, Pamulang,Tangsel. Semarang : Jl bumi bangetayu baru 2 Blok A7 RT 10 RW 06 Bangetayu Kulon Yogyakarta : Jl. Sutopadan Rt 03, Kasihan, Bantul Mudah bukan sobat, jadi sobat semua tidak perlu ragu lagi untuk jual laptopnya dengan mudah,aman dan terpercaya. Mungkin gambar satu orang atau lebih dan teks yang menyatakan ‘4 Langkah Mudah Jual Laptop Dalam Waktu 1 Jam Cukup dengan langkah Mudah Anda sudah bisa menjual laptop dengan harga tinggit Pendaftaran Cek Laptop Lengkapi informasi laptop dan atur jodwal Listing Laptop TimJualinLaptop mengunjungi lokasi sesuai) jadwal yang ditentukan timJualinLaptop.id menghubungi anda Laptop Terjual Tim JuolinLaptop melakukon pengecekanunit dan memberi penawaran dari dari 。 Cukup 30 Menit Loptop anda terjual Jualintaptop.id mudah dan menyenangkan Cukup 30 Menit rekanan. Cukup 30 Menit’ RP 2.000.000 · BEKASI KOTA Hallo sobat jualin, kita adalah tempat terpercaya buat sobat semua untuk yang mau menjual laptopnya
Pada tahun 2012, kabupaten Karawang memiliki pembangunan proyek-proyek besar yaitu Summarecon, Agung Podomoro, Agung Sedayu, Metland dan lain-lain. Sejarah Monumen Gempol Ngadeupa di Karawang Selatan, dalam catatan sejarah Indonesia, pada tanggal 16 Agustus 1945, Sukarno beserta beberapa orang merumuskan Kemerdekaan Republik Indonesia di Rengasdengklok.
Kata “karawang” muncul pada Naskah Bujangga Manik dari akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16. Bujangga Manik menuliskan sebagai berikut:
Leteng karang ti Karawang,
Leteng susuh ti Malayu,
Pamuat aki puhawang.
Dipinangan pinang tiwi,
Pinang tiwi ngubu cai,
Dalam bahasa Sunda, karawang mempunyai arti “penuh dengan lubang”. Bisa jadi pada daerah Karawang zaman dulu banyak ditemui lubang.
Cornelis de Houtman, orang Belanda pertama yang menginjakkan kakinya di pulau Jawa, pada tahun 1596 menuliskan adanya suatu tempat yang bernama Karawang sebagai berikut:
Di tengah jalan antara Pamanukan dan Jayakarta, pada sebuah tanjung terletak Karawang.[5]
R. Tjetjep Soepriadi dalam buku Sejarah Karawang[butuh rujukan] berspekulasi tentang asal-muasal kata karawang, pertama kemungkinan berasal dari kata karawaan yang mengandung arti bahwa daerah ini terdapat “banyak rawa”, dibuktikan dengan banyaknya daerah yang menggunakan kata rawa di depannya seperti, Rawa Gabus, Rawa Monyet, Rawa Merta dan lain-lain; selain itu berasal dari kata kera dan uang yang mengandung arti bahwa daerah ini dulunya merupakan habitat binatang sejenis monyet yang kemudian berubah menjadi kota yang menghasilkan uang; serta istilah serapan yang berasal dari bahasa Belanda seperti caravan dan lainnya.
Hiasan penanda hajatan pernikahan pada masyarakat wilayah Kabupaten Karawang wilayah selatan, hiasan terbuat dari batang bambu utuh yang disisakan daun bagian atasnya dilengkapi dengan topi caping yang digantung lengkap dengan tali-tali berwarna-warni dibawahnya yang menjuntai (penggunaan tali bisa disubtitusi atau digantikan dengan kertas warna-warni).
Hiasan ini merupakan kearifan lokal masyarakat Kabupaten Karawang bagian selatan yang ditumbuhi banyak pohon bambu.
Wilayah Karawang sudah sejak lama dihuni manusia. Peninggalan Situs Batujaya dan Situs Cibuaya yang luas menunjukkan pemukiman pada awal masa modern yang mungkin mendahului masa Kerajaan Tarumanagara. Penduduk Karawang semula beragama Hindu dan Budha dan wilayah ini berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda.
Agama Islam mulai dianut masyarakat setempat pada masa Kerajaan Sunda, setelah seorang patron bernama Syekh Hasanudin bin Yusuf Idofi, konon dari Makkah, yang terkenal dengan sebutan “Syekh Quro“, Syekh Quro merupakan seorang utusan Raja Campa yang mengikuti pelayaran persahabatan ke Majapahit dari Dinasti Ming yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho(Kapal Laksamana Cheng Ho tercatat mendarat di Pelabuhan Muara Jati, Kerajaan Singapura (cikal bakal Kesultanan Cirebon pada tahun 1415[6].), ketika kapal sudah berada di Pura, Karawang, Syekh Quro beserta pengikutnya turun dan tinggal untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Pura dan kemudian menikah dengan Putri Ki Gede Karawang yang bernama Ratna sondari[7] dan meluaskan pengajarannya hingga ke wilayah Pura Dalem (Pedalaman Pura) kemudian mendirikan pesantren di Desa Pulo Kelapa (sekarang masuk kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Karawang)
Dari pernikahannya dengan Ratna Sondari, Syekh Quro memiliki seorang anak yang diberi nama Ahmad, Ahmad inilah yang kemudian dikenal dengan nama Syekh Ahmad (Penghulu Pertama di Karawang), Syekh Ahmad pernah diperintahkan oleh ayahnya untuk membantu Syekh Nur Jati atau Syekh Datuk Kahfi di Pesambangan (sekarang masuk wilayah kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon).
Hubungan penyebaran Islam di Karawang dengan Kesultanan Cirebon[sunting | sunting sumber]
Wayang kulit Cirebon gaya Cilamaya karya Ki Ardi, disungging ulang oleh Ki Enang Sutria dan dibrom ulang oleh Arie Nugraha
Puteri Ki Gede Karawang yaitu Ratna sondari memberikan sumbangan hartanya untuk mendirikan sebuah masjid di Gunung Sembung (letaknya berdekatan dengan Gunung Jati) atau dikenal dengan sebutan (Nur Giri Cipta Rengga) yang bernama Masjid Dog Jumeneng atau Masjid Sang Saka Ratu, yang sampai sekarang masih digunakan dan terawat baik.[8]
Syekh Ahmad (Anak Syekh Quro dengan Ratna sondari) kemudian berkeluarga dan memiliki seorang putera bernama Musanudin, Musanudin inilah yang kemudian menjadi Lebai di Kesultanan Cirebon dan memimpim Masjid Agung Sang Cipta Rasa pada masa kepemimpinan Sunan Gunung Jati. Pengangkatan juru kunci di situs makam Syekh Quro dikuatkan oleh pihak Keraton Kanoman, Cirebon. Syekh Quro memberikan ajaran yang kemudian dilanjutkan oleh murid-murid Wali Sanga. Makam Syeikh Quro terletak di Pulobata, Kecamatan Lemahabang.
Pada tahun 1518, Syekh Syarif Hidayatullah mengutus Janapura yang merupakan muridnya yang berasal dari Kudus untuk membuat sebuah pedukuhan di dekat laut di wilayah ujung Karawang yang sekarang berada di sekitar Pisangan–Sedari, Karawang, pedukuhan yang dibangun oleh Janapura kemudian menjadi pos kesultanan Cirebon di wilayah pesisir utara bagian barat[9]
Pedukuhan yang pertama dibuat oleh Janapura adalah pedukuhan Pisangan, setelah 10 tahun menetap di Pisangan, kedua puteri dari Janapura yaitu Dewi Sondari dan Andidari datang berkunjung. Pada tahun 1528 Janapura yang kemudian dikenal sebagai Syekh Janapura mendapatkan misi untuk mengislamkan daerah Tanjung Suwung yang sekarang dikenal dengan nama Sedari. Wilayah Tanjung Suwung pada masa itu banyak dihuni oleh masyarakat pelarian dari kerajaan Telaga, Syekh Janapura kemudian berhasil mengislamkan masyarakat di Tanjung Suwung dan selanjutnya mengembangkan pedukuhan disana,[9] menurut Zakaria Husein (sejarahwan Karawang) berita keberhasilan Syekh Janapura mengislamkan Tanjung Suwung kemudian tersebar hingga ke Kudus, tidak lama kemudian Raden Imanillah (keluarga Sunan Kudus) meminang Dewi Sondari dan membawanya kembali ke Kudus, untuk memperingati pernikahan puterinya yaitu Dewi Sondari dengan Raden Imanillah, Syekh Janapura kemudian memberikan nama pada pedukuhan di Tanjung Suwung tersebut dengan nama pedukuhan Sondari yang kemudian dikenal oleh masyarakat sekarang dengan nama Sedari.
Menurut data yang dihimpun oleh Zakaria Husein, Syekh Janapura tinggal di Tanjung Suwung hingga akhir hayatnya yakni pada tahun 1567, beliau kemudian dimakamkan di dekat pantai.[9]
Setelah Kerajaan Sunda runtuh maka wilayah antara sungai Angke dan sungai Cipunegara terbagi dua. Menurut Carita Sajarah Banten, Sunan Gunung Jati pada abad ke 15[10] membagi wilayah antara sungai Angke dan sungai Cipunegara menjadi dua bagian dengan sungai Citarum sebagai pembatasnya, sebelah timur sungai Citarum hingga sungai Cipunegara masuk wilayah Kesultanan Cirebon yang sekarang menjadi Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dan sebelah barat sungai Citarum hingga sungai Angke menjadi wilayah bawahan Kesultanan Banten dengan nama Jayakarta.[11][12]
Sebagai suatu daerah berpemerintahan sendiri tampaknya dimulai semenjak Karawang diduduki oleh Kesultanan Mataram, di bawah pimpinan Wiraperbangsa dari Sumedang Larang tahun 1632. Kesuksesannya menempatkannya sebagai wedana pertama dengan gelar Adipati Kertabumi III. Semenjak masa ini, sistem pertanian melalui pengairan irigasi mulai dikembangkan di Karawang dan perlahan-lahan daerah ini menjadi daerah pusat penghasil beras utama di Pulau Jawa hingga akhir abad ke-20.
Selanjutnya, Karawang menjadi kabupaten dengan bupati pertama Raden Adipati Singaperbangsa bergelar Kertabumi IV yang dilantik 14 September 1633. Tanggal ini dinobatkan menjapada hari jadi Kabupaten Karawang. Selanjutnya, bupatinya berturut-turut adalah R. Anom Wirasuta 1677-1721, R. Jayanegara (gelar R.A Panatayuda II) 1721-1731, R. Martanegara (R. Singanagara dengan gelar R. A Panatayuda III) 1731-1752, R. Mohamad Soleh (gelar R. A Panatayuda IV) 1752-1786. Pada rentang ini terjadi peralihan penguasa dari Mataram kepada VOC (Belanda).
Kabupaten Karawang menjadi inspirasi sastrawan Chairil Anwar menulis karya Antara Karawang-Bekasi karena peristiwa pertempuran di daerah sewaktu pasukan dari Divisi Siliwangi harus meninggalkan Bekasi menuju Karawang yang masih menjadi daerah kekuasaan Republik.
Kecamatan Rengasdengklok adalah daerah pertama milik Republik Indonesia yang gagah berani mengibarkan bendera Merah Putih sebelum Proklamasi kemerdekaan Indonesia di Gaungkan.[butuh rujukan] Oleh karena itu selain dikenal dengan sebutan Lumbung Padi Karawang juga sering disebut sebagai Kota Pangkal Perjuangan. Di Rengasdengklok didirikan sebuah monumen yang dibangun oleh masyarakat sekitar, kemudian pada masa pemerintahan Megawati didirikan Tugu Kebulatan Tekad atau warga sekitar menyebutnya dengan Tugu Peureup/Tugu Bojong, untuk mengenang sejarah Republik Indonesia.
Wilayah Karawang pada masa lalu (hasil pembagian oleh Sunan Gunung Jati pada abad ke 15) dipecah menjadi dua bagian pada masa perang kemerdekaan sekitar tahun 1948 SK melalui Wali Negeri Pasundan Nomor 12 dengan sungai Citarum dan sungai Cilamaya menjadi pembatasnya, wilayah Kabupaten Karawang Barat meliputi wilayah Kabupaten Karawang sekarang ditambah desa-desa di sebelah barat Citarum yaitu desa-desa Sukasari dan Kertamanah dengan ibu kota di kecamatan Karawang, sementara Kabupaten Karawang Timur meliputi wilayah Kabupaten Purwakarta dikurangi desa-desa di kecamatan Sukasari (yang dahulu masih bagian dari Kabupaten Karawang) dan Kabupaten Subang dengan ibu kota di kecamatan Subang.[13]
Pembagiannya waktu itu adalah:
Wilayah Barat; menjadi Kabupaten Karawang yang terdiri dari 3 kawedanan (Karawang, Cikampek dan Rengasdengklok) dan 12 kecamatan (Karawang, Telukjambe, Pangkalan, Klari, Cikampek, Jatisari, Telagasari, Cilamaya, Rengasdengklok, Rawamerta, Pedes dan Batujaya) yang beribukota di Karawang.
Wilayah Timur; menjadi Kabupaten Purwakarta yang terdiri dari 5 kawedanan (Purwakarta, Subang, Sagalaherang, Pamanukan dan Ciasem) dan 15 kecamatan (Subang, Kalijati, Pagaden, Sagalaherang, Cisalak, Pamanukan, Pusakanagara, Binong, Ciasem, Pabuaran, Purwadadi, Purwakarta, Campaka, Plered dan Wanayasa) yang beribukota di Subang.
Lalu pada tahun 1950 nama Kabupaten Karawang Timur diubah menjadi Kabupaten Purwakarta dengan ibu kota di Kecamatan Subang dan Kabupaten Karawang Barat menjadi Krawang dengan ibu kota di kecamatan Karawang. Selanjutnya, tahun 1958 daerah sekitar Gunung Sanggabuana atau Loji yaitu Kecamatan Pangkalan yang sebelumnya menjadi bagian dari Kawedanan Jonggol, Bogor digabungkan kedalam wilayah Kabupaten Krawang.[14]
Pada tahun 1968 terjadi pemekaran wilayah Kabupaten Purwakarta yang sebelumnya bernama Kabupaten Karawang Timur menjadi dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Subang dengan ibu kota di kecamatan Subang dan Kabupaten Purwakarta dengan ibu kota di kecamatan Purwakarta, karena pada tahun yang sama berlangsung proyek besar bendungan Ir. Djuanda atau yang dikenal dengan nama Bendungan Jatiluhur maka pemerintah pusat pada masa itu merasa perlu untuk menyatukan wilayah waduk Jatiluhur ke dalam satu wilayah kerja yang akhirnya diputuskan dimasukan ke dalam wilayah Kabupaten Purwakarta sehingga pada tahun 1968 wilayah Kabupaten Krawang harus melepaskan desa-desa yang berada disebelah barat sungai Citarum yang masuk dalam proyek besar bendungan Ir. Djuanda atau Bendungan Jatiluhur, desa-desa tersebut adalah desa-desa Sukasari dan Kertamanah yang sekarang masuk dalam kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, sehingga dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 4 Tahun 1968 maka wilayah Kabupaten Krawang menjadi berkurang dan wilayah inilah yang dikemudian hari disebut sebagai Kabupaten Karawang[15]