Kronologi Sopir Transjakarta Mengamuk karena Jalurnya Dicaplok Puluhan Pemotor Lawan Arah
Liputan6.com, Jakarta – Video viral di media sosial merekam ulah puluhan pemotor yang bikin ngamuk sopir Transjakarta menjadi sorotan. Ketika memaksa berjalan lawan arah masuk ke jalur busway di jalan Bekasi Timur Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu 9 Agustus 2023.
Kasatlantas Polres Metro Jakarta Timur AKBP Edy Surasa membeber kronologi kejadian tersebut. Aksi tersebut berawal dari pemotor yang melanggar dengan memasuki jalur busway. Namun saat di traffic light Uniland jalan Raya Bekasi Timur melihat anggota polisi yang sedang mengatur jalan.
“Ketika melihat anggota kita mengawal di situ, pemotor itu pada balik. Nah dari sana didorong (ada) busway,” kata Edy.
Alhasil, terjadilan cekcok berujung sopir Transjakarta yang kesal karena jalannya terhalang puluhan motor yang mencoba memutar balik. Sebab takut ditilang oleh petugas polisi yang ada di depannya.
“Jadi anggota kita lagi ngatur di sana, dan ada beberapa yang kita lakukan penindakan kita tegur. peneguran kan tidak boleh, di belakang kan tapi ada lagi-lagi ada terus,” ujar dia.
“Nah mungkin yang lain melihat jadi mereka memutar balik diikuti yang lain sementara dari arah sana didorong bus transjakarta disitu. Jadi terhalang, tapi gak ada masalah (tidak ada keributan),” tambanya.
Atas kejadian ini, Edy menyampaikan saat ini pihaknya telah menempatkan anggota di arah masuk jalur busywa. Hal itu guna mencegah para pemotor maupun kendaraan lain memasuki jalur tersebut.
“Kita terus melakukan penindakan. nanti ada anggota kita tempatkan di akses masuk, biar tidak ada (pemotor) masuk situ. jadi dari akses kita akan jagain anggota biar tidak masuk,” tuturnya.
AKBP Edy Surasa menyatakan, anggotanya telah menindak dengan memberikan teguran kepada puluhan motor yang kedapatan masuk ke jalur busway.
“Ditegur, tegur, tidak boleh jalur anda salah. (Dikasih peringatan dahulu), iya-iya,” kata Edy.
Namun demikian, Edy menjelaskan alasan pihaknya hanya menegur dan tidak melakukan tilang. Karena sebagai bentuk peringatan awal, kepada para pemotor yang telah melanggar masuk jalur busway.
“Kan teguran, itukan sudah ditindak. Penindakan bukan harus tilang, teguran juga bisa lebih mengena daripada itu,” katanya.
Manchester United resmi memboyong Mason Mount dari Chelsea dengan transfer 60 juta pounds. Uang transfer ini terdiri dari 55 juta pounds plus 5 juta pounds dalam bentuk bonus.
Mason Mount mengakhiri 18 tahun “pengabdiannya” dengan Chelsea. Dia tekan kontrak lima tahun dengan opsi perpanjangan satu tahun.
Mason Mount merupakan mutiara buat Chelsea. Namun The Blues sedang cuci gudang usai belanja besar-besaran di musim lalu yang berujung dengan merosotnya prestasi tim.
Mount pernah dua kali menjadi pemain terbaik Chelsea pada 2020/2021 dan 2021/2022. Dia juga memegang peranan kunci saat Chelsea rebut juara Liga Champions.
Mason Mount tak menampik peran Erik Ten Hag dalam keputusannya memilih MU. Berikut kata-kata pertama Mount usai resmi tinggalkan Chelsea.
“Tak pernah mudah meninggalkan klub dimana Anda tumbuh, tapi Manchester United akan memberi Anda tantangan baru yang menjadi fase berikutnya di karier saya,” ujar Mount seperti dikutip Metro.
Mount juga menegaskan dirinya sangat mengenal MU. Soalnya, selama bertahun-tahun, dia menjadi lawan MU dan kini berserang Setan Merah.
“Selalu melawan mereka, saya tahu betul betapa kuatnya skuad ini. Saya tak sabar untuk berkontribusi dalam tim untuk meraih trofi,” ujarnya.
“Semua orang bisa menilai klub sudah melakukan terobosan di bawah Erik Ten Hag. Saya sudah jumpa manajer dan diskusi soal rencanannya, saya jadi makin tak sabar memulai musim dan siap untuk keja keras di sini,” dia menambahkan.
Drowning is a type of suffocation induced by the submersion of the mouth and nose in a liquid. Most instances of fatal drowning occur alone or in situations where others present are either unaware of the victim’s situation or unable to offer assistance. After successful resuscitation, drowning victims may experience breathing problems, vomiting, confusion, or unconsciousness. Occasionally, victims may not begin experiencing these symptoms until several hours after they are rescued. An incident of drowning can also cause further complications for victims due to low body temperature, aspiration of vomit, or acute respiratory distress syndrome (respiratory failure from lung inflammation).
Drowning is more likely to happen when spending extended periods of time near large bodies of water.[4][6] Risk factors for drowning include alcohol use, drug use, epilepsy, minimal swim training or a complete lack of training, and, in the case of children, a lack of supervision.[6] Common drowning locations include natural and man-made bodies of water, bathtubs, and swimming pools.[3][7]
Drowning occurs when a person spends too much time with their nose and mouth submerged in a liquid to the point of being unable to breathe. If this is not followed by an exit to the surface, low oxygen levels and excess carbon dioxide in the blood trigger a neurological state of breathing emergency, which results in increased physical distress and occasional contractions of the vocal folds.[9] Significant amounts of water usually only enter the lungs later in the process.[4]
While the word “drowning” is commonly associated with fatal results, drowning may be classified into three different types: drowning that results in death, drowning that results in long-lasting health problems, and drowning that results in no health complications.[10] Sometimes the term “near-drowning” is used in the latter cases. Among children who survive, health problems occur in about 7.5% of cases.[7]
Steps to prevent drowning include teaching children and adults to swim and to recognise unsafe water conditions, never swimming alone, use of personal flotation devices on boats and when swimming in unfavourable conditions, limiting or removing access to water (such as with fencing of swimming pools), and exercising appropriate supervision.[6][5] Treatment of victims who are not breathing should begin with opening the airway and providing five breaths of mouth-to-mouth resuscitation.[7]Cardiopulmonary resuscitation (CPR) is recommended for a person whose heart has stopped beating and has been underwater for less than an hour.[7]
Causes
A major contributor to drowning is the inability to swim. Other contributing factors include the state of the water itself, distance from a solid footing, physical impairment, or prior loss of consciousness. Anxiety brought on by fear of drowning or water itself can lead to exhaustion, thus increasing the chances of drowning.
Approximately 90% of drownings take place in freshwater (rivers, lakes, and a relatively small number of swimming pools); the remaining 10% take place in seawater.[11] Drownings in other fluids are rare and often related to industrial accidents.[12] In New Zealand’s early colonial history, so many settlers died while trying to cross the rivers that drowning was called “the New Zealand death”.[13]
People have drowned in as little as 30 mm (1.2 in) of water while lying face down.[14]
Death can occur due to complications following an initial drowning. Inhaled fluid can act as an irritant inside the lungs. Even small quantities can cause the extrusion of liquid into the lungs (pulmonary edema) over the following hours; this reduces the ability to exchange the air and can lead to a person “drowning in their own body fluid”. Vomit and certain poisonous vapors or gases (as in chemical warfare) can have a similar effect. The reaction can take place up to 72 hours after the initial incident and may lead to a serious injury or death.[15]
Many behavioral and physical factors are related to drowning:[16][17]
Drowning is the most common cause of death for people with seizure disorders, largely in bathtubs. Epileptics are more likely to die due to accidents such as drowning. However, this risk is especially elevated in low and middle-income countries compared to high-income countries.[18]
The use of alcohol increases the risk of drowning across developed and developing nations. Alcohol is involved in approximately 50% of fatal drownings, and 35% of non-fatal drownings.[19]
Inability to swim can lead to drowning. Participation in formal swimming lessons can reduce this risk. The optimal age to start the lessons is childhood, between one and four years of age.[20]
Feeling overly tired reduces swimming performance. This exhaustion can be aggravated by anxious movements motivated by fear during or in anticipation of drowning. An overconfident appraisal of one’s own physical capabilities can lead to “swimming out too far” and exhaustion before returning to solid footing.
Free access to water can be hazardous, especially to young children. Barriers can prevent young children from gaining access to the water.
Ineffective supervision, since drowning can occur anywhere there is water, even in the presence of lifeguards.
Risk can vary with location depending on age. Children between one and four more commonly drown in home swimming pools than elsewhere. Drownings in natural water settings increase with age. More than half of drownings occur among those fifteen years and older occurred in natural water environments.[20]
Familial or genetic history of sudden cardiac arrest (SCA) or sudden cardiac death (SCD) can predispose children to drown.[21] Extensive genetic testing and/or consultation with a cardiologist should be done when there is a high suspicion of familial history and/or clinical evidence of sudden cardiac arrest or sudden cardiac death.
Individuals with undetected primary cardiac arrhythmias, as cold water immersion or aquatic exercise can induce these arrhythmias to occur.[22]
Youth: drowning rates are highest for children under five years of age and people fifteen to twenty-four years of age.
Minorities: the fatal unintentional drowning rate for African Americans above the age of 29 between 1999 and 2010 was significantly higher[vague] than that of white people above the age of 29.[23] The fatal drowning rate of African American children of ages from five to fourteen is almost three times that of white children in the same age range and 5.5 times higher in swimming pools. These disparities might be associated with a lack of basic swimming education in some minority populations.
Coldplay adalah grup musik rock Inggris yang dibentuk tahun 1997. Saat ini beranggotakan Chris Martin sebagai vokalis, Jonny Buckland sebagai gitaris, Guy Berryman sebagai bassis, Will Champion sebagai drumer dan perkusionis, dan Phil Harvey sebagai pengarah kreatif.[a] Mereka bertemu saat menjalani kuliah di University College London (UCL) dan mulai bermusik sejak 1997 hingga 1998, awalnya bernama Starfish.
Coldplay kemudian mendiversifikasi suaranya selama 5 album studio berikutnya, yang terbaru adalah Music of the Spheres (2021). Setiap album memuat tema yang khas dan menambah gaya-gaya baru ke dalam repertoar aslinya, seperti electronica, ambien, pop, R&B, klasik, dan rock progresif. Mereka dikenal karena penampilan panggungnya yang “euforis”[3] dan “menghanyutkan”,[4] yang dianggap NME sebagai “sangat hidup dan paling masuk akal”.[5] Pada 2018, sebuah film dokumenter yang disutradarai Mat Whitecross dirilis di bioskop untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-20.
Dengan 100 juta album terjual, Coldplay menjadi artis musik terlaris.[b] Menurut Fuse, mereka menjadi grup musik keenam yang banyak diberi penghargaan sepanjang sejarah, termasuk yang terbanyak dinominasikan dan menang pada Penghargaan Brit. Mereka juga menjadi band ketujuh yang sukses menyelenggarakan tur konser dengan pendapatan kotor terbesar, ketiga pada 50 album dengan penjualan terbaik di Britania Raya, album pertama di negara tersebut, artis yang mendapatkan posisi pertama dengan semua album studionya,[8] dan menjadi grup Inggris pertama yang debut di posisi pertama pada Billboard Hot 100. Coldplay menjadi band paling berpengaruh pada abad ke-21, dan Forbes menyebutnya sebagai acuan skena alternatif. Rock and Roll Hall of Fame memasukkan album A Rush of Blood to the Head sebagai “200 Album Definitif” dan singel “Yellow” sebagai “Lagu Pembentuk Rock and Roll”, sehingga menjadi salah satu rekaman tersukses dan penting dalam sejarah industri musik. Terlepas dari popularitas dan pengaruhnya, Coldplay telah mendapatkan reputasi sebagai ikon musik yang terpolarisasi.
Perubahan nama terakhir atas persetujuan teman dekat dan sesama mahasiswa UCL, Tim Crompton. Tim sedang mengajak teman sekolah lamanya untuk membentuk band (yakni, Bettina Motive). Sembari menunggu mobil pengangkut yang molor, ia mempertimbangkan nama itu setelah menemukan salinan buku Philip Horky, Child’s Reflections, Cold Play. Tim memiliki daftar nama potensial tetapi Cold Play langsung ditolak; dan temannya juga tidak menyukainya, sehingga mereka membuangnya. Starfish dengan senang hati mengambilnya.
—Life in Technicolor: A Celebration of Coldplay, 2018[9]
Chris Martin dan Jonny Buckland pertama kali bertemu saat menjalani orientasi studi dan pengenalan kampus di UCL, September 1996.[10] Mereka berdua mulai menulis lagu pada 1997 dan latihan setiap malam.[11]Guy Berryman menjadi orang ketiga yang bergabung dan merekam demo tanpa drumer, mereka menamai bandnya sebagai Big Fat Noises pada November.[12] Pada 1998, Will Champion melengkapi keanggotaannya.[13] Ia menjelaskan bahwa Martin, Buckland, dan Berryman datang ke rumahnya karena teman sekamarnya punya drum dan drummer yang bagus, tetapi belum datang, “jadi aku coba-coba saja”.[13]
Champion menjadwalkan tur konser mereka beberapa hari setelah bergabung.[14] Mereka belum menyepakati sebuah nama, dan menamakan diri mereka Starfish. Tur dilaksanakan 16 Januari 1998 di The Laurel Tree, Camden.[14] Mereka menyepakati Coldplay beberapa minggu kemudian.[14] Pada Mei 1998, band tersebut merilis Safety, sebuah EP yang didanai oleh teman dekat mereka, Phil Harvey.[15] Sebanyak 500 kopi dicetak, dan 150 dijual.[16] Harvey menjual kopian pertamanya ke teman sekamarnya seharga £3 dan sisanya diberikan ke label rekaman.[17]
Saat Martin mengeluhkan perilaku promotor Camden, Harvey menyarankan grup tersebut untuk memesan konser mereka sendiri di Dingwalls, dan mereka berhasil menjual 50 eksemplar Safety.[17] Konser tersebut dipertimbangkan ketika Harvey mulai mengelola Coldplay dan ia kemudian mengundurkan diri dari program studi Klasika di Trinity College, Oxford.[15] Akan lebih banyak konser dijadwalkan sepanjang musim panas, termasuk dua konser bersama Keane.[18] Martin mengundang Tim Rice-Oxley sebagai kibordis tambahan Coldplay, tetapi “ketika kami membahasnya lagi beberapa minggu kemudian, dia mengatakan bahwa anggota band lain tidak tertarik untuk menambah anggota”.[18] Pada September 1998, mereka tampil di In the City, Manchester dan bertemu dengan A&R Debs Wild.[19] Setelah merilis Safety, mereka merilis kaset demo “Ode to Deodorant” dan “Brothers & Sisters“.[20]
Wild memberi kabar kepada pegawai BMG Publishing Caroline Elleray dan pengacara musik Gavin Maude tentang adanya band.[20] Elleray berbicara kepada Dan Keeling di Parlophone tetapi ia sudah menyampaikannya.[20] Sementara itu, Maude berbicara kepada Simmon Williams dari Fierce Panda Records, yang kemudian menyampaikannya lagi kepada Steve Lamacq di BBC Radio.[20] Pada 3 Januari 1999, Coldplay menjadi artis pertama tanpa label yang menjadi tamu di acara Lamacq, Evening Session.[21] Beberapa bulan kemudian, mereka membuat kesepakatan jangka pendek dengan Fierce Panda dan merekam ulang “Brothers & Sisters”.[22] Enam label lainnya menawarkan kontrak seiring popularitasnya, tetapi mereka ingin bersama Parlophone, yang membuat Elleray mengontak Keeling sekali lagi.[23] Ia mengubah cara pandangnya dan kesepakatan akhirnya ditandatangani pada APril 1999 di Alun-Alun Trafalgar, bulan yang sama ketika “Brothers & Sisters” dirilis sebagai singel.[23] Selanjutnya mereka fokus belajar untuk mempersiapkan ujian akhir di UCL.[24]
Pada 27 Juni 1999, Coldplay pertama kali tampil di Festival Glastonbury pada panggung New Bands Tent.[25] Mereka kelak merekam The Blue Room, yang terjual 5.000 kopi ke publik.[26] Sesi-sesi tersebut awalnya disiapkan untuk Parachutes (2000) tetapi situasi berubah menjadi kacau,[27] ketika Martin dan Champion berselisih terkait kemampuan Champion sebagai drummer: “Tiga hari berikutnya, kami merasa sengsara, […] kami memintanya untuk kembali. Mereka membuatku banyak minum vodka dan jus cranberry untuk mengenang betapa buruknya pekerjaan yang kulakukan”.[28] Setelah mereka islah, band tersebut mulai mengerjakan materi secara demokratis, dan menetapkan peraturan bahwa setiap anggota yang menggunakan narkoba akan dikeluarkan dari grup, seperti yang ditetapkan R.E.M. dan U2.[29]
Grup musik ini merencanakan untuk merekam album debut mereka, Parachutes, selama dua minggu. Namun, karena kesibukan konser, rekaman dilakukan antara September 1999 dan April–Mei 2000.[30] Album ini direkam di Rockfield Studios, Matrix Studios, dan Wessex Sound Studios dengan produser Ken Nelson, meski sebagian besar lagu Parachutes direkam di Parr Street Studios Liverpool (di mana mereka menggunakan tiga ruang studio). Teknisi audio Amerika Serikat Michael Brauer di New York ditugasi untuk proses mixing.[31] Selama waktu itu mereka bermain di Carling Tour, yang banyak menampilkan artis pendatang baru.[32]
Setelah merilis 2 EP tanpa lagu hits, Coldplay menapaki hit Top 40 dengan merilis singel utama dari Parachutes, “Shiver”, yang dirilis Maret 2000, pekan yang sama ketika Coldplay bermain sebagai penampil pendukung band Terris di The Forum, Tunbridge Wells dalam acara NME Premier Tour.[33] “Shiver” memuncaki posisi ke-35 position pada UK Singles Chart.[34] Juni 2000 menjadi titik balik Coldplay: band tersebut menyelenggarakan tur penampil utama pertamanya, termasuk penampilan di Festival Glastonbury. Band ini juga merilis lagu “Yellow“;[35]sebagai rilis pertama yang mencapai 5 besar dan naik ke posisi keempat UK Singles Chart.[35] Video musik “Yellow”, yang dikenal cukup minimalis, disyuting di Studland Bay, Dorset, dan menampilkan Martin menyanyi lagu tersebut dalam satu kali pengambilan saat ia berjalan di tepi pantai.[36] “Yellow” dan “Shiver” awalnya dirilis sebagai EP pada musim semi 2000.[37] “Yellow” dirlis sebagai singel di Britania Raya pada 26 Juni 2000. Di Amerika Serikat, lagu itu dirilis sebagai singel utama dari album debut yang awalnya tak berjudul. Pada Oktober 2000, trek tersebut dikirim ke radio alternatif dan radio kampus di Amerika Serikat.[38]
Coldplay merilis Parachutes pada 10 Juli 2000 di Britania Raya melalui label rekaman mereka, Parlophone. Album ini debut di posisi pertama pada UK Albums Chart.[39] Di Amerika Utara, album tersebut dirilis 7 November 2000 oleh label rekaman Nettwerk.[40] Album ini juga tersedia dalam berbagai format sejak perilisan awal; baik Parlophone dan Nettwerk merilisnya sebagai CD pada tahun 2000, dan juga dirilis sebagai kaset oleh label Amerika Serikat, Capitol, pada tahun 2001. Tahun berikutnya, Parlophone mengeluarkan album sebagai long-play.[41] Empat single dirilis dari Parachutes, termasuk “Shiver” dan “Yellow”, dan menikmati popularitas di Inggris dan AS.[42] Single ketiga adalah “Trouble”, yang mencapai posisi ke-10 di tangga lagu Inggris.[43] “Trouble” dirilis lebih dari setahun kemudian di AS, dan mencapai posisi ke-28 di tangga Alternative Songs.[44] Pada bulan Desember 2001, band ini merilis CD edisi terbatas, Mince Spies, yang menampilkan remix dari “Yellow” dan lagu Natal “Have Yourself a Merry Little Christmas”. CD tersebut dicetak 1.000 eksemplar, dan hanya diterbitkan untuk penggemar dan jurnalis.[45]
Parachutes dinominasikan di Mercury Music Prize pada September 2000.[46] Setelah sukses di Eropa, band ini mengarahkan pandangan mereka ke Amerika Utara,[47] dengan merilis album di sana pada November 2000, dan memulai US Club Tour pada Februari 2001.[48] Pada Penghargaan Brit Februari 2001 di bulan Februari, Coldplay mendapatkan penghargaan Grup Britania Raya Terbaik, dan Album Britania Raya Terbaik.[49] Meskipun Parachutes sukses dengan lambat di Amerika Serikat, akhirnya mendapat sertifikasi double-platinum.[50] Album ini diterima dengan sangat baik dan mendapatkan penghargaan Album Musik Alternatif Terbaik di Penghargaan Grammy 2002.[51] Chris Martin berkata bahwa dengan dirilisnya Parachutes, ia berusaha untuk mengangkat status band menjadi “band terbaik dan terbesar di dunia”.[52] Setelah mengelola band seorang diri hingga awal 2001, Harvey mengundurkan diri karena stres sehingga ia memerlukan tim untuk mengisi manajemen band. Dia menjadi pengarah kreatif grup dan sering disebut sebagai anggota kelima mereka; dan Dave Holmes menggantikannya sebagai manajer.[53]
Hallo sobat jualin, kita adalah tempat terpercaya buat sobat semua untuk yang mau menjual laptopnya. Mulai dari kondisi normal sampai dengan kondisi kerusakan ringan tetapi untuk kondisi mati total kami belum bisa bantu ya sobat..
Jualinlaptop.id pun hadir di beberapa kota loh… Seperti di kota-kota di Jabodetabek dan ada juga nih yang di luar Jabodetabek sobat yaitu di kota Semarang,Yogyakarta dan juga Bandung nih sobat.
Untuk sobat semua yang ingin menjual laptopnya atau ingin mengedek harga laptop sobat bisa banget nih langsung aja sobat bisa menghubungi kita dengan 2 cara, yaitu :
1. Sobat bisa membuka website kita di jualinlaptop id nah, nanti sobat semua akan diarahkan ke website dengan tampilan seperti ini yaa..
Setelah itu tinggal sobat isi untuk Data Penerima dan tunggu beberapa saat nanti akan segera dihubungi oleh Customer Servis kami.
2. Ada juga nih cara selanjutnya yaitu melalui datang langsung ke lokasi kami sobat.
Berikut adalah lokasi-lokasi yang bisa sobat datangi berdasarkan daerah asal sobat atau daerah yang sobat tempati saat ini, kami buka tiap hari dari jam 11:00 sampai jam 20:00
Bandung : Jl. Sukakarya II No.30, Kel. Sukagalih, Sukajadi, Kota Bandung.
Posisi Menkominfo Baru Tak Diberikan ke NasDem, Ini Penjelasan Jokowi
Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (ProJo) Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Jabatan Menkominfo sendiri awalnya dijabat Johnny G.Plate yang merupakan Sekjen Partai NasDem.
Jokowi menjelaskan alasan dirinya menunjuk tokoh non-partai politik sebagai Menkominfo. Dia ingin adanya percepatan dalam melakukan pekerjaan.
“Semuanya dalam tujuan akhir agar segera bekerja cepat,” ujar Jokowi di Istana Negara Jakarta, Senin (17/7/2023).
Saat ditanya alasan kenapa jabatan Menkominfo tak diberikan ke Partai NasDem, Jokowi hanya menjawab hal yang sama. Termasuk, saat ditanya soal adakah komunikasi ke Partai NasDem soal berkurangnya jatah menteri di kabinet.
“Agar segera bekerja cepat,” ucapnya.
“Agar ini selesai dengan kecepatan,” sambung Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi melakukan reshuffle atau perombakan kabinet, Senin (17/7/2023). Jokowi melantik Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) dam sejumlah wakil menteri (wamen) di Istana Negara Jakarta.
Pelantikan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 62/P tahun 2023 tentang pengangkatan Menkominfo Kabinet Indonesia Maju. Sedangkan pelantikan wakil menteri berdasarkan Keppres Nomor 32 M tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju.
Jokowi melantik Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (ProJo) sekaligus Wakil Menteri Desa Pembagunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi menjadi Menkominfo. Dia menggantikan posisi Johnny G.Plate yang menjadi tersangka kasus korupsi Base Transceiver Station (BTS) 4G.
Dewan Pakar Golkar Usulkan Munaslub, Capres Tak Lagi Airlangga?
Dewan Pakar Partai Golkar akan melakukan muyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk evaluasi terhadap putusan munas yang menyatakan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden
Dewan Pakar Partai Golkar akan melakukan muyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk evaluasi terhadap putusan munas yang menyatakan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden dari Golkar.
“Apabila keputusan Munas itu bukan Airlangga jadi calon presiden, berarti harus munaslub kan,” kata Ridwan pada wartawan, dikutip Senin (10/7/2023).
Menurut Ridwan, dengan adanya munaslub maka terbuka peluang Golkar mendukung nama lain menjadi calon presiden.
“Jadi munaslub dalam rangka mengubah keputusan bahwa Airlangga bukan calon presiden, bisa calon lain kan, apakah yang lainnya saya ndak sebut nama, nah itu bisa juga,” kata Ridwan.
Tak hanya itu, Munaslub juga berpeluang untuk pergantian capres.
“Berpeluang juga karena munaslub maka pergantian ketua umum bisa mengarah ke sana, tergantung pemilik suara, kita kan bukan pemilik suara,” jelas Ridwan.
Menurut Ridwan, keputusan munas membuat kader terikat harus mendukung Airlangga meski sebanarnya ada yang tidak ingin mendukung Airlangga. Oleh karena itu menurutnya harus dihentikan.
“Nah ini harus diakhiri lah, pembodohan kader, jadi kader partai ini nanti jadi kader palsu semua ini. hatinya tidak mendukung tapi mulutnya: Airlangga presiden tapi hatinya enggak,” kata dia.
“Saya minta dewan pakar harus membuat rekomendasi, meskipun ini sudah terlambat, tapi harus dikeluarkan, karena omongan saya ini sudah saya sampaikan sejak setahun lalu ke dewan pakar. Maka saya pernah mengeluarkan statement meminta airlangga mengundurkan diri dari kabinet pada tanggal 29 juli kan sudah beredar viral itu,” pungkasnya.
Dijual Laptop Second Murah,Mudah,Cepat dan Berkualitas.
Ready HP Laptop 14 cocok di gunakan untuk Mahasiswa dan Karyawan
Spesifikasi singkat HP Laptop 14 :
Amd A4-5000
RAM : 8 GB
GPU : Amd radeon HD
Penyimpanan/ Hdd: 500 GB
Display :14″ inch
O.S : Windows 10
Minus : lecet sesuai foto
Kelengkapan Laptop
Laptop
Charger
Harga : 1,800,000,- Nego Tipis
Garansi Toko 2 Minggu berlaku sejak tanggal awal pembelian, jika kerusakan disebabkan oleh user error maka tidak dapat mengclaim garansi akan tetapi dapat kami bantu untuk solusi atau dibantu servis.
Untuk claim garansi dengan catatan divideokan saat barang akan di unboxing.
Bisa juga menghubungi contact kami : 0895366626728
Alamat lengkap : JL Haji Kodja no 5 kukusan beji Depok
Belanja mudah, aman dan terpercaya tanpa takut tertipu di Jualinlaptop.id aja
Garansi Toko 2 Minggu berlaku sejak tanggal awal pembelian, jika kerusakan disebabkan oleh user error maka tidak dapat mengclaim garansi akan tetapi dapat kami bantu untuk solusi atau dibantu servis.
Untuk claim garansi dengan? catatan divideokan saat barang akan di unboxing.
Bisa juga menghubungi contact kami : 087774420962
Alamat lengkap : JL Haji Kodja no 5 kukusan beji Depok
Belanja mudah, aman dan terpercaya tanpa takut tertipu di Jualinlaptop.id aja
Dijual Laptop Second Murah,Mudah,Cepat dan Berkualitas.
Ready HP Laptop 14 cocok di gunakan untuk Mahasiswa dan Karyawan
Spesifikasi singkat HP Laptop 14:
AMD E2-9000e
RAM : 4 GB
GPU : AMD Radeon HD
Penyimpanan/HDD : 1000 GB
Display :14″ inch
O.S : Windows 10
Minus : Lecet pemakaian, whitespot
Kelengkapan Laptop
Laptop
Charger
Harga : 2,000,000,-
Garansi Toko 2 Minggu berlaku sejak tanggal awal pembelian, jika kerusakan disebabkan oleh user error maka tidak dapat mengclaim garansi akan tetapi dapat kami bantu untuk solusi atau dibantu servis.
Untuk claim garansi dengan catatan divideokan saat barang akan di unboxing.
Bisa juga menghubungi contact kami : 0895366626728
Alamat lengkap : JL Haji Kodja no 5 kukusan beji Depok
Belanja mudah, aman dan terpercaya tanpa takut tertipu di Jualinlaptop.id aja.