Penulis
Penulis adalah sebutan bagi orang yang melakukan pekerjaan menulis.[1] Sebutan penulis juga diberikan kepada orang yang menciptakan suatu karya tulis.
Menulis adalah kegiatan membuat huruf (angka) menggunakan alat tulis di suatu sarana atau media penulisan, mengungkapkan ide, pikiran, perasaan melalui kegiatan menulis, atau menciptakan suatu karangan dalam bentuk tulisan.[1] Karya tulis bisa berupa karya tulis ilmiah: penelitian, makalah, jurnal; tulisan jurnalistik: artikel, opini, feature; sastra atau fiksi (prosa, termasuk novel/roman, cerpen, esai, maupun puisi). Format tulisan penerbit berupa media cetak (buku, majalah, tabloid, atau koran), media dalam jaringan atau internet (situs web dan blog), dan media jejaring sosial ( Facebook, Twitter, Google plus dan sebagainya).
Padanan[sunting | sunting sumber]
Padanan istilah penulis adalah pengarang, penggubah, prosais, pujangga, sastrawan.[2] Berpadan kata pula dengan pencatat, carik (Jawa), dabir (arkais), juru tulis, katib (Arab), kerani, klerek (arkais), panitera, sekretaris, setia usaha.[1] Pelukis dan penggambar kadang kala juga dimasukkan sebagai padan kata penulis.[1]
Keterampilan[sunting | sunting sumber]
Pada umumnya seorang penulis harus memiliki tiga keterampilan dasar:
- Keterampilan berbahasa dalam merekam bentuk lisan ke tulisan, termasuk kemampuan menggunakan ejaan, tanda baca, dan pemilihan kata.
- Keterampilan penyajian, seperti pengembangan paragraf, merinci pokok bahasa menjadi sub bahasan pokok, dan susunan secara sistematis.
- Keterampilan perwajahan, termasuk kemampuan pengaturan tipografi seperti penyusunan format, jenis huruf, kertas, tabel dan lain sebagainya.
Tipe[sunting | sunting sumber]
Orang yang memilih profesi penulis umumnya terbagi menjadi dua berdasarkan tujuannya, yaitu menulis sebagai bentuk perjuangan atau menulis sebagai bentuk komersial. Penulis pejuang merupakan penulis yang mengadakan kegiatan menulis sebagai bentuk penyampaian pengetahuan yang bermanfaat melalu tulisannya. Sementara itu, penulis komersial lebih mengutamakan laba yang dihasilkan dari kegiatan menulis.[3]
Lihat juga[sunting | sunting sumber]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ Lompat ke:a b c d (Indonesia) Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, 2005, PT Balai Pustaka, Jakarta
- ^ (Indonesia) Endarmoko, Eko. Tesaurus Bahasa Indonesia, 2006, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
- ^ Syukur, Yanuardi (2017). Menulis di Jalan Tuhan. Sleman: Deepublish. hlm. 75. ISBN 978-602-401-711-8.