Ferry Irawan Bahagia Kembali Berkumpul dengan Keluarga, Bersyukur Bebas Tepat di Hari Kemerdekaan

Ferry Irawan Bahagia Kembali Berkumpul dengan Keluarga, Bersyukur Bebas Tepat di Hari Kemerdekaan

Liputan6.com, Jakarta Ferry Irawan menghirup udara bebas, setelah sekitar 7 bulan mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (LP) kelas IIA Kediri, atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Ferry resmi bebas tepat di Hari Kemerdekaan RI yang ke 78, setelah mendapatkan remisi.

Ferry Irawan mengucap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kekuatan selama di penjara. Ia juga berterimakasih kepada keluarga tercinta, yang selalu mendukung dan mendoakannya selama ini.

“Alhamdulillah, pertama-tama saya bersyukur kepada Allah SWT, yang banyak memberikan saya keberkahan, kemudahan, kekuatan selama ini,” ucap Ferry Irawan di Bandara Halim Perdana, Kusuma, Jakarta Timur, Jumat (18/8/2023).

“Saya juga bersyukur pada dua wanita hebat di samping saya, ada ibu saya yang begitu besar pengorbanannya. Ini ada adik-adik saya juga,” Ferry Irawan menambahkan.

Viral Gibran Rakabuming Raka Cosplay Jadi Tukang Parkir Hingga Dikomentari Yenny Wahid

Viral Gibran Rakabuming Raka Cosplay Jadi Tukang Parkir Hingga Dikomentari Yenny Wahid

Liputan6.com, Jakarta Ada-ada saja kelakuan Gibran Rakabuming Raka. Salah satunya kala menghadiri Pawai Pembangunan Kota Solo dalam rangka HUT Ke-78 RI, yang digelar pada Jumat (18/8/2023).

Bukannya mengenakan seragam dinas atau batik formal, Wali Kota Solo itu malah cosplay jadi tukang parkir dengan baju biru terang lengan pendek lengkap dengan nama di dada.

Potret Gibran Rakabuming Raka cosplay sebagai Kang Parkir diunggah putri Gus Dur, Yenny Wahid di akun Twitter pribadi pada hari yang sama disertai komentar menggelitik.

Ternyata petugas parkir, kirain petugas par… Colek @gibran_tweet,” cuit Yenny Wahid. Cuitan ini direspons Gibran dengan emotikon tangan menjura, “Siap. Mohon arahan Bu Wakil Presiden.”

Resmi! Liverpool Rekrut Kapten Jepang Wataru Endo

Japans Wataru Endo looks the ball during the World Cup round of 16 soccer match between Japan and Croatia at the Al Janoub Stadium in Al Wakrah, Qatar, Monday, Dec. 5, 2022. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liverpool – Liverpool resmi mendapatkan Wataru Endo dari Stuttgart. Pemain Jepang itu telah meneken kontrak berdurasi empat tahun bersama The Reds.
Endo, yang berposisi sebagai gelandang, ditebus dengan nilai 16,2 juta paun seperti dilaporkan sejumlah media Inggris. Ia akan mengisi kekosongan di posisi gelandang bertahan selepas kepergian Fabinho.

Liverpool sebelumnya mengincar Moises Caicedo dan Romeo Lavia, tapi gagal setelah keduanya memilih gabung Chelsea. Endo selanjutnya masih harus menunggu izin kerja untuk menjalani debutnya bersama Liverpool.

Statistik Wataru Endo, Lebih Baik dari Caicedo dan Lavia?
“Saya sangat senang. Wataru pemain yang sangat bagus. Saya tahu bagaimana dunia sepakbola dan hal-hal semacam ini berjalan, tapi lihat saja, lihat, karena dia pemain yang sangat bagus,” ujar Manajer Liverpool Juergen Klopp.

“Pemain berpengalaman, kapten Stuttgart, kapten Jepang, lancar berbicara bahasa Inggris, orang yang baik, penyayang keluarga, seorang mesin di lapangan, pesepakbola yang bagus pula, dan punya sikap yang sensasional. Jadi saya sangat senang. Dia pesepakbola yang bagus, sangat berpengalaman, dan luar biasa pekerja keras,” imbuh Klopp.

Endo mengawali karier profesional di Shonan Bellmare, lalu memperkuat Urawa Red Diamonds. Ia hijrah ke Eropa dan memulai bersama klub Belgia Sint-Truiden, hingga direkrut Stuttgart pada 2019.

Ini Alasan Romeo Lavia Juga Tolak Liverpool demi Chelsea
Pemain yang berpengalaman dan pekerja keras, ia dinilai cocok dengan profil yang diinginkan Klopp untuk memperkuat lini tengahnya. Liverpool butuh sosok yang mampu mengatur permainan dengan tenang dan memberi nuansa aman.

“Rasanya menakjubkan. Selalu menjadi mimpi saya untuk bermain di Premier League dan dengan salah satu klub terbesar di dunia. Ini mimpi yang menjadi nyata buat saya,” ujar Wataru Endo.

“Saya rasa saya bisa membantu klub ini dalam pertahanan dan saya akan mengatur lini tengah dengan bagus,” imbuhnya.

Bremen Vs Bayern: Kane Cetak Gol, Die Roten Menang Telak 4-0

Soccer Football - Bundesliga - Werder Bremen v Bayern Munich - Weser-Stadion, Bremen, Germany - August 18, 2023 Bayern Munichs Harry Kane celebrates scoring their second goal with Leroy Sane REUTERS/Fabian Bimmer DFL REGULATIONS PROHIBIT ANY USE OF PHOTOGRAPHS AS IMAGE SEQUENCES AND/OR QUASI-VIDEO.

Bremen – Misi Bayern Munich mempertahankan titel juaranya dibuka dengan kemenangan telak di markas Werder Bremen 4-0. Harry Kane menyumbang satu gol di laga itu.
Bayern menyambangi Bremen di Stadion Wesser pada Sabtu (19/8/2023) dinihari WIB. Leroy Sane menjadi bintang kemenangan Die Roten usai mencetak sepasang gol di masing-masing babak.

Sane membawa Bayern memimpin cepat di menit keempat. Bayern mesti menunggu 70 menit sebelum mendapatkan gol keduanya dari sepakan Kane. Klub Bavaria itu justru semakin panas mendekati akhir laga untuk melahirkan dua gol lain diciptakan masing-masing dari Sane dan Mathys Tel.

Jalannya Pertandingan

Bayern memulai dengan baik. Leroy Sane membuka keunggulan Bayern usai mencetak gol cepat saat pertandingan baru bergulir empat menit.

Harry Kane Jawab Cibiran Dirinya Pilih Bayern Munich
Sebuah serangan balik diakhiri Kane dengan umpan pendek di lapangan tengah. Bola diterima Sane yang berdiri bebas sehingga leluasa menggiring bola ke depan. Sane menyelesaikan dengan tembakan mendatar ke sudut bawah gawang Bremen sekaligus mengubah skor 1-0.

Enam menit kemudian, Bremen menciptakan gol balasan. Niclas Fullkrug menyambut tendangan bebas Marvin Ducksch dengan sundulan yang menaklukkan Sven Ulreich. Namun, gol itu dianulir karena offside.

Bayern menebar ancamannya dari Kane, Jamal Musiala, Kingsley Coman, dan Leon Goretzka. Bremen merespons dengan sepakan dari Fullkrug di menit-menit babak pertama, meski skor 1-0 bertahan sampai jeda.

Usai turun minum, Bremen langsung menekan. Fullkrug mendapatkan ruang dan waktu di luar kotak penalti untuk melakukan tembakan crossing. Bola meluncur ke dekat tiang, tapi gagal dijangkau Leonardo Bittencourt.

Sebelum laga berlangsung sejam, Bayern nyaris menciptakann gol keduanya. Tusukan Alphonse Davies diakhiri dengan sodoran kepada Kingsley Coman. Pemain yang disebut terakhir meneruskan dengan tembakan melengkung ke sudut bawah gawang, tapi bola cuma menghantam tiang.

Tuchel Yakin Kane Bisa Atasi Tekanan di Bayern
Gol kedua yang ditunggu-tunggu Bayern akhirnya terlahir. Harry Kane memperbesar keunggulan Bayern menjadi 2-0 di menit ke-74.

Dalam sebuah skema serangan balik, Davies melepaskan umpan silang mendatar kepada Kane, yang diselesaikan dengan tembakan kaki kanan dari tepi kotak penalti.

Bayern berhasil mencetak gol ketiganya saat pertandingan mencapai 90 menit. Sane kembali mengukir namanya di papan skor sekaligus menjadikan kedudukan 3-0.

Hasil kerja sama satu-dua antara Eric Choupo-Moting dengan Thomas Mueller berakhi dengan sebuah umpan silang pendek. Sane menuntaskan dengan tembakan ke gawang yang kosong.

Jelang pertandingan selesai, Mathys Tel menciptakan gol keempat Bayern untuk menyelesaikan permainan dengan skor 4-0. Manuver Alphonse Davies di sayap kiri diselesaikan Tel dengan tembakan akurat dari dalam kotak penalti.

Susunan Pemain

WERDER BREMEN: Pavlenka, Weiser (Burke 59′), Pieper, Veljkovic, Friedl, Jung (Opitz 79′), Stage (Kownacki 79′), Lynen (Gross 68′), Bittencourt (Schmid 68′), Ducksch, Fuellkrug

BAYERN MUNICH: Ulreich, Upamecano, Kim Min-jae (De Ligt 68′), Mazraoui, Davies, Kimmich, Goretzka (Laimer 79′), Coman (Choupo-Moting 84′), Musiala (Mueller 84′), Sane, Kane (Tel 84′)

9 Contoh Khutbah Jumat Hari Kemerdekaan RI ke-78

Sejumlah jamaah mendengarkan khutbah jumat usai peresmian Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Jumat (30/12/2022). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Masjid Raya Al Jabbar sekaligus menggelar Salat Jumat perdana di Masjid Raya tersebut.

Makassar – Masyarakat baru saja merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 pada Kamis, 17 Agustus 2023. Maka dari itu, khutbah Jumat tentang hari kemerdekaan tepat untuk disampaikan pada 18 Agustus 2023 ini.
Bingung untuk menyusun khutbah Jumat mengenai hari kemerdekaan?

Nah detikers tak perlu bingung. Berikut ini detikSulsel sajikan sejumlah contoh khutbah Jumat hari kemerdekaan RI ke-78 lengkap beserta dalil dan doanya.

Yuk disimak!

Contoh Khutbah Jumat tentang Kemerdekaan #1
Judul: Dari Sekadar Memaklumi Perbedaan, Menuju Mencintai Sesama

Khutbah I

الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَى قُلُوْبِ اْلمُسْلِمِيْنَ المُؤْمِنِيْنَ، وَجَعَلَ الضِّياَقَ عَلَى قُلُوْبِ الْمُنَافِقِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ اْلحَقُّ اْلمُبِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدِ الأَمِيْنِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلمِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ المَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ. أَمَّا بَعْدُ
أَيُّهاَ اْلحَاضِرُوْنَ اْلمُسْلِمُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ. قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Jamaah shalat Jumat hafidzakumullah,

Suatu hari Rasulullah ﷺ berpesan kepada para sahabatnya yang akan melakukan sebuah perjalanan:

لَا يُصَلِّيَنَّ أَحَدٌ الْعَصْرَ إِلَّا فِي بَنِي قُرَيْظَةَ

Artinya: “Janganlah ada satu pun yang shalat ‘Ashar kecuali di perkampungan Bani Quraidhah.”

Ketika Nabi mengatakan hal itu, ada sebagian sahabat sudah menunaikan shalat Ashar. Pesan itu diingat-ingat betul oleh mereka. Tidak ada masalah, hingga di tengah perjalanan mereka berselisih pendapat saat waktu Ashar mau habis sedangkan mereka belum sampai di perkampungan Bani Quraidhah.

Dengan dalih pesan secara jelas Nabi, sebagian dari mereka bersikukuh tidak shalat Ashar kecuali di perkampungan yang disebut Nabi itu. Sedangkan sebagian lain berpendapat bahwa yang dimaksud Nabi adalah agar kita bergegas menuju perkampungan Bani Quraidhah, sementara shalat Ashar tetap harus dilaksanakan pada waktunya.

Dua cabang pendapat ini sebenarnya berpangkal pada dua sudut pandang yang berbeda. Yang pertama mengacu pada bunyi lahiriah sabda Nabi, adapun yang kedua mengacu pada konteks sabda itu dinyatakan-prajurit harus bergerak cepat karena konteks waktu itu adalah perang. Mereka pun akhirnya teguh dengan pendapat masing-masing dan melaksanakan apa yang masing-masing yakini.

Ketika permasalahan perbedaan pendapat ini disampaikan kepada Rasulullah, beliau tidak menyalahkan keduanya.

Perbedaan pendapat memang sudah terjadi di kalangan sahabat Nabi, sejak Rasulullah ﷺ masih hidup di tengah-tengah mereka. Meskipun, jumlahnya relatif sedikit karena sumber kebenaran (yakni Nabi) masih hidup dan kalaupun terjadi perselisihan tajam, Nabi lah yang bakal meleraikannya.

Zaid bin Tsabit al-Anshari dan Ibnu ‘Abbas, misalnya, adalah dua ahli hukum Islam yang pernah berselisih pendapat dalam pembahasan harta warisan (farâidl). Namun demikian, bukan berarti mereka secara sosial bermusuhan.

Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari dalam Irsyâdul Mu’minîn ilâ Sîrati Sayyidil Mursalîn wa Man Tabi’ahu minas Shahâbah wat Tâbi’în menceritakan tentang kisah haru dari kedua tokoh yang sangat dihormati itu.

Selepas menshalati jenazah sang ibunda, Zaid bin Tsabit pulang dengan menaiki bighâl (bagal; peranakan kuda dan keledai). Ketika hendak naik ke hewan tunggangan itu, Ibnu ‘Abbas tiba-tiba menghampiri lalu memegang tali kendali tunggangan tersebut. Sepupu Rasulullah ini menuntunnya sebagai bentuk penghormatan.

Zaid bin Tsabit yang merasa sungkan diperlakukan demikian oleh Ibnu ‘Abbas pun bertutur sopan, “Lepaskanlah, wahai anak paman Rasulullah!”

“Beginilah kami memperlakukan orang alim,” jawab Ibnu ‘Abbas memuji Zaid bin Tsabit. Bagi Ibnu ‘Abbas, orang biasa seperti dirinya sudah sepantasnya menghormati sahabat selevel Zaid.

Sontak, Zaid mencium tangan Ibnu ‘Abbas. “Beginilah kami diperintah dalam memperlakukan keluarga Nabi,” katanya. Ini adalah sikap balasan atas ketawadhuan Ibnu ‘Abbas. Kerendahan hati dibalas kerendahan hati.

Jamaah shalat Jumat hafidzakumullah,

Yang bisa kita petik pelajaran dari kisah singkat tadi adalah perbedaan pendapat adalah hal yang sangat lumrah. Bahkan Rasulullah sendiri merestui perbedaan yang pada tingkat cabang agama itu (furû’)-bukan ushûlud dîn (pokok-pokok agama). Kenapa perbedaan pendapat itu lumrah? Karena masing-masing orang dikaruniai potensi akal yang aktif, latar belakang sosial yang beragam, dan jenis kebutuhan yang berbeda-beda.

Yang kerap dilupakan oleh mereka yang gemar memusuhi kelompok lain karena beda paham adalah jebakan setan. Seolah-olah telah memperjuangkan kebenaran tapi sesungguhnya telah meninggalkan kebenaran yang lain. Mereka bertengkar untuk “kebenaran” furû’iyyah tapi meninggalkan kebenaran yang lebih prinsipil, yakni persaudaraan. Bisa jadi yang diperjuangkan hanya setingkat hukum sunnah, tapi mengorbankan ukhuwah yang merupakan hal pokok.

Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى يُحِبَّ لِجَــــــــارِهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Demi Allah, belum beriman (dengan sempurna) seorang hamba hingga ia mencintai sesuatu untuk tetangganya seperti ia mencintai sesuatu itu untuk dirinya sendiri.” (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Hadits ini memberi pesan tentang persatuan yang nyata. Ada pengandaian bahwa antara kita dan tetangga kita adalah satu jiwa, sehingga kebahagiaan yang diperoleh tetangga seharusnya juga menjadi kebahagiaan kita. Begitu juga sebaliknya, kesedihan yang menimpa tetangga sudah seharusnya pula menjadi kesedihan kita.

Jamaah shalat Jumat hafidzakumullah,

Konsep hubungan sosial semacam ini melebihi dari sekadar memaklumi perbedaan. Orang tak Cuma memandang lumrah orang-orang yang berbeda dengannya, tapi sudah menganggap mereka seperti bagian dari diri kita.

Bisa saja kita mentoleransi orang berbeda pendapat dengan kita, tapi belum tentu hati kita mampu ikhlas untuk tetap mencintainya. Karena itu, sikap saling “membiarkan” perbedaan, perlu meningkat menjadi sikap saling mengerti dan saling rasa memiliki. Sikap yang terakhir ini bisa tumbuh hanya ketika kita tidak hanya melihat orang lain sebagai “yang berbeda” tapi juga sebagai “sesama”: sama-sama manusia, sama-sama beragama, sama-sama bangsa Indonesia, dan seterusnya.

Yang menarik, Nabi dalam hadits itu menggunakan kata “tetangga” (jâr), yang maknanya tentu lebih luas, menembus sekat-sekat suku, ras, kelas ekonomi, status sosial, bahkan agama. Yang lebih penting lagi, Rasulullah membuka sabdanya dengan sumpah “demi Allah” dan mengaitkan orang yang tidak mencintai tetangga, bermusuhan karena perbedaan pendapat, dengan predikat “iman tidak sempurna”.

Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya penghargaan terhadap orang lain. Sampai-sampai hal-hal yang sangat prinsipil, yakni akidah (iman), dihubungkan dengan sikap sosial manusia. Seolah-olah nabi ingin mengatakan bahwa tingkat iman kita berbanding lurus dengan perilaku kita dalam bermasyarakat.

Al-Qur’an sendiri mengingatkan kita dengan pesan:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا، وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا، كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Artinya: “Dan berpegang teguhlahlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allâh kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (Ali ‘Imran:103)

Demikianlah, Allah memerintahkan, dan dan Rasul-Nya telah meneladankan. Semoga kita sebagai umat Nabi diberi kesadaran dan kemampuan untuk menjunjung tinggi kemerdekaan pendapat orang lain, kesabaran dalam mengajak kepada kebaikan, dan kekuatan dalam memegang teguh iman. Wallahu a’lam.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

(Oleh: Alif Budi Luhur yang dikutip dari dari laman resmi Nahdlatul Ulama)

Contoh Khutbah Jumat tentang Kemerdekaan #2
Judul: Para Nabi adalah Pejuang Kemerdekaan

Khutbah I

الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَى قُلُوْبِ اْلمُسْلِمِيْنَ المُؤْمِنِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ اْلحَقُّ اْلمُبِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدِ الأَمِيْنِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلمِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ المَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ. أَمَّا بَعْدُ
أَيُّهاَ اْلحَاضِرُوْنَ اْلمُسْلِمُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ. قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,

Hakikat diciptakannya manusia adalah untuk menghamba kepada Allah ﷻ. Untuk tujuan ini pula Allah mengutus para rasul untuk menyeru kepada umat manusia supaya menunaikan kewajiban itu. Tak hanya seruan untuk menyembah Allah, para rasul juga bertanggung jawab menjauhkan mereka dari ketundukan kepada selain Allah, termasuk kepada kesemena-menaan, penjajahan, penindasan, atau semacamnya.

Misi para rasul tersebut tampak dalam Surat an-Nahl ayat 36 sebagai berikut:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

“Sungguh telah Kami utus kepada setiap umat seorang Rasul (yang mengajak) sembahlah Allah dan tinggalkanlah thaghut.”(QS. An-Nahl: 36)

Secara bahasa thaghut berakar kata dari thaghâ yang bermakna melampaui batas. Dalam Tafsir al-Quran al-Azim, Ibnu Katsir menafsirkan thaghut sebagai menyembah sesuatu selain Allah. Menurut pakar tafsir Al-Qur’an Prof Quraish Shihab, thaghut mengacu pada segala macam kebatilan, baik dalam bentuk berhala, ide-ide yang sesat, manusia durhaka, atau siapa pun yang mengajak pada kesesatan. Ketika membahas Surat an-Nahl ayat 36 itu, ia mengartikan thaghut sebagai “tiran yang merusak”.

Hampir semua ulama tafsir sepakat bahwa thaghut identik dengan tindakan di luar batas sebagai bentuk kedurhakaan kepada Allah. Thaghut adalah berhala-berhala yang tak hanya bisa berbentuk patung tapi juga kondisi-kondisi yang menjauhkan manusia dari ketundukkan hanya kepada Allah. Dalam sejarah, para rasul diutus juga untuk membebaskan umatnya dari belenggu itu semua, dan mewujudkan umat yang merdeka dalam ketaatan kepada Allah ﷻ.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,

Nabi Ibrahim saat diutus oleh Allah mendapati masyarakatnya berkubang dalam keimanan yang rusak. Patung-patung berhala dipertuhankan, termasuk oleh ayahandanya sendiri. Dengan strategi yang matang, Nabi Ibrahim pun berjuang menyadarkan mereka bahwa berhala tidak memiliki kekuatan apa-apa. Memuliakannya atau bahkan menganggapnya sebagai Tuhan merupakan kesesatan yang nyata.

Tugas Nabi Ibrahim makin berat ketika kesesatan tersebut ditopang kekuasaan zalim Raja Namrud. Ia mesti mengatasi dua persoalan sekaligus, yakni membebaskan umat dari berhala sekaligus memerdekakan mereka dari tiran yang merusak Namrud. Allah menolong Nabi Ibrahim, termasuk ketika beliau dibakar oleh rezim sewenang-wenang tersebut.

Perjuangan yang mirip juga dialami oleh Nabi Musa. Bahkan, Nabi Musa tak hanya menghadapi orang yang menyembah selain Allah, melainkan raja yang mengaku sebagai Allah itu sendiri. Fir’aun dengan segenap kesombonganya mengaku diri sebagai Tuhan dan berupaya melenyapkan semua orang yang menentangnya. Umat Nabi Musa pun berada dalam penindasan yang parah, baik secara jasmani maupun rohani. Nabi Musa hadir untuk menaklukkan penindasan ini dan mengajak umat untuk kembali ke jalan Allah secara merdeka.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,

Apa yang dialami Rasulullah Muhammad ﷺ sesungguhnya juga tak jauh dari jejak para nabi pendahulunya. Seruan masuk Islam Nabi Muhammad bersamaan dengan kebejatan moral yang akut di tanah Arab, fanatisme suku-suku hingga sering terjadi peperangan, paganisme, penghinaan atas martabat kaum perempuan, dan lain sebagainya.

Risalah Baginda Nabi Muhammad ﷺ hadir untuk memerdekakan umat yang sedang dalam kegelapan tersebut menuju jalan cahaya yang diridhai Allah (minadh dhulumâti ilân nûr). Melalui ajaran tauhid, Nabi Muhammad menghapus semua klaim paling mulia dan berkuasa selain Allah ﷻ. Beliau membawa kepada arah masyarakat yang setara, dan mengingatkan bahwa kemuliaan diukur dengan tingkat ketakwaan (inna akramakum ‘inda-Llâhi atqâkum), bukan dengan hirarki perbedaan suku, strata ekonomi, jenis kelamin, atau identitas sosial lainnya.

Dengan fakta ini, tak berlebihan jika kita menyebut perjuangan Rasulullah Muhammad ﷺ sebagai perjuangan kemerdekaan yang luar biasa. Sebuah ikhtiar sungguh-sungguh membebaskan masyarakat dari dan kemerosotan moral dan sistem masyarakat yang menindas saat itu. Revolusi yang dilakukan Nabi mencakup aspek spiritual dan material sehingga menciptakan peradaban yang lebih manusiawi. Rasulullah bukan cuma mengajak manusia untuk hanya tunduk dan menghamba kepada Allah, tapi juga melaksanakan konsekuensi dari ajaran tauhid ini, yakni bersikap kepada seluruh makhluk Allah–termasuk manusia–dengan penuh kasih sayang.

Sikap ini selaras dengan misi utama diutusnya Baginda Nabi Muhammad ﷺ:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Artinya:”Dan tiadalah Kami mengutus mu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Al-Anbiya’: 107)

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,

Demikianlah kenyataan sejarah hidup di dunia ini. Setiap penindasan, penjajahan, dan penyimpangan selalu menghendaki perjuangan total untuk melakukan perubahan. Para nabi terdahulu meneladankan itu semua bukan saja dengan pengorbanan harta, tenaga, dan pikiran tapi bahkan risiko hilangnya nyawa. Nabi Ibrahim mengalami dilempar ke dalam api yang sedang berkobar, Nabi Musa menjadi buronan Fir’aun, serta Nabi Muhammad yang berkali-kali mengalami percobaan pembunuhan dari musuh-musuh dedengkotnya.

Ini pula yang dilakukan para ulama, tokoh, dan segenap elemen bangsa lainnya dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Keringat dan darah rela mereka korbankan untuk membebaskan umat dari penindasan yang memang menjadi musuh setiap agama, termasuk Islam. Sebab, kemerdekaan adalah syarat mutlak dari terciptanya kondisi aman. Sedangkan keamanan adalah prasyarat bagi setiap insan untuk tenang dan khusyuk menunaikan ibadah kepada Allah ﷻ.

Setelah merdeka, apa yang mesti kita lakukan? Pertama, tidak lain adalah menjalankan fungsi pokok diciptakannya manusia, yakni menghamba secara total kepada Allah. Tidak diciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah Allah. Dijalankannya fungsi kehambaan ini juga menjadi tujuan dari risalah tiap-tiap rasul, sebagaimana disebut dalam Surat An-Nahl ayat 36 di awal tadi.

Kedua, membangun peradaban manusia yang mencerminkan ketaatan kepada nilai-nilai ketuhanan. Termasuk dalam hal ini adalah mengembangkan semangat rahmatan lil ‘alamin, kasih sayang kepada manusia, binatang, dan alam/lingkungan dengan menghindari sikap semena-mena, serakah, dan zalim. Akhirnya, kita tidak hanya sibuk dengan bagaimana cara paling mudah mendapatkan kebahagiaan bagi diri sendiri meski dengan merugikan orang lain, akan tetapi bagaimana cara terbaik untuk meraih kebahagiaan bersama orang lain. Wallahu a’lam.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

(Oleh: Alif Budi Luhur yang dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama)

Contoh Khutbah Jumat tentang Kemerdekaan #3
Judul: Cinta Tanah Air Bagian dari Iman

Khutbah I

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم}، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Kaum muslimin jamaah shalat Jumat hafidzakumullah,

Pertama marilah kita bertakwa kepada Allah subhanahu wata’ala, yaitu menjauhi segala larangan Allah dan melaksanakan segala perintah-Nya. Alhamdulillah pada bulan Agustus ini Republik Indonesia telah memperingati hari kemerdekaan yang ke-74. Hendaknya kita mengisi kemerdekaan dengan menjadi warga negara yang baik dan cinta terhadap tanah air kita bersama, Indonesia.

Islam mengajarkan bahwa cinta tanah air bagian dari Iman. Tanah air kita adalah Indonesia. Mencintai Indonesia adalah bagian dari iman. Kiai Muhammad Said dalam kitab Ad-Difa’ ani Al Wathan min Ahammi al-Wajibati ala Kulli Wahidin Minna halaman 3 menjelaskan bahwa umat Islam wajib menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu memupuk persaudaraan dan persatuan di kalangan Muhajirin, antara kalangan Muhajirin dan Anshar, serta mengakomodasi kepentingan umat Islam, umat Yahudi, dan orang-orang Musyrik.

Mencintai tanah air merupakan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah mencintai Makkah dan Madinah karena dua tempat mulia tersebut merupakan tanah air beliau. Mencintai tanah air adalah bagian dari iman karena tanah air merupakan sarana primer untuk melaksanakan perintah agama. Tanpa tanah air, seseorang akan menjadi tunawisma. Tanpa tanah air, agama seseorang kurang sempurna, dan tanpa tanah air, seseorang akan menjadi terhina. Syekh Muhammad Ali dalam kitab Dalilul Falihin halaman 37 mengatakan:

حُبُّ الوَطَنِ مِنَ الإِيْماَنِ

Artinya: “Cinta tanah air bagian dari iman.”

Terkait anjuran untuk mencintai tanah air, Nabi memberikan sebuah contoh teladan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahih Bukhari juz 3 halaman 23:

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ، عَنْ حُمَيْدٍ، عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، «أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ، فَنَظَرَ إِلَى جُدُرَاتِ المَدِينَةِ، أَوْضَعَ رَاحِلَتَهُ وَإِنْ كَانَ عَلَى دَابَّةٍ حَرَّكَهَا مِنْ حُبِّهَا»

Artinya: “Ketika Rasulullah hendak datang dari bepergian, beliau mempercepat jalannya kendaraan yang ditunggangi setelah melihat dinding kota Madinah. Bahkan beliau sampai menggerak-gerakan binatang yang dikendarainya tersebut. Semua itu dilakukan sebagai bentuk kecintaan beliau terhadap tanah airnya.” (HR Bukhari).

Al-Hafidh Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam Fath al-Bari juz 3, hal.705 menjelaskan bahwa hadits tersebut menunjukkan keutamaan Madinah dan dianjurkannya mencintai tanah air serta merindukannya. Dalam konteks Indonesia, menjaga kemerdekaan RI, menjaga Pancasila, menjaga Bhineka Tunggal Ika, menjaga NKRI, dan menjaga Undang-undang 1945 adalah bagian dari iman dan agama.

Bagaimana kita mengisi kemerdekaan Republik Indonesia tercinta ini?

Kaum muslimin jamaah shalat Jumat hafidzakumullah!

Syekh Muhammad Amin As-Syinqithi sebagaimana dikutip Muhammad Said dalam kitab Al-Difa’ ani Al Wathan min Ahammi Al Wajibati ala Kulli Wahidin Minna halaman 24-25 mengatakan bahwa Al-Qur’an telah memposisikan umat Islam pada posisi yang merdeka, mulia, terhormat, maju, dan mandiri. Ketika umat Islam dalam posisi terbelakang, miskin, atau dalam kondisi yang mundur, lebih disebabkan oleh kecerobohan umat Islam sendiri, yaitu meninggalkan kewajiban dalam mengelola kehidupan duniawi.

Imam An-Nawawi menyatakan dalam pendahuluan kitab al-Majmu’: wajib bagi umat Islam untuk bekerja, mandiri, dan produktif dalam segala kebutuhan, walaupun hanya memproduksi sebuah jarum maupun garam. Umat Islam tidak boleh tergantung pada umat lain. Sebab tolok ukur kekuatan umat Islam tergantung terhadap kemandiriannya dalam mencukupi kebutuhan. Untuk mengisi kemerdekaan dan mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, maju dan berdaulat, setiap warga memperjuangkan bangsa sesuai profesi masing-masing. Jika menjadi pejabat, jadilah pejabat yang baik, amanah, jujur, dan tidak korupsi. Jika menjadi pendidik, jadilah pendidik yang baik, produktif dalam karya ilmiah, jujur, dan mengabdi di masyarakat. Jika menjadi pelajar, jadilah pelajar yang rajin menuntut ilmu di bidang masing-masing, karena ilmu mu kelak dibutuhkan oleh bangsa dan umat.

Secara umum, jadilah warga Negara yang selalu berusaha berbuat baik dalam segala kondisi, tempat, dan berperilaku baik dengan akhlak yang mulia. Berusaha untuk berbudi pekerti luhur, menjaga moral, dan membangun kecintaan terhadap tanah air dengan jalan yang baik.

Kaum muslimin jamaah shalat Jumat hafidzakumullah!

Mengapa hubbul wathan minal îmân? Mengapa kita perlu mencintai tanah air Indonesia tercinta ini? Karena hanya dengan kondisi bangsa dan negara yang aman dan stabil, umat Muslim bisa beribadah dengan nyaman, beramal dengan baik, dan dapat beristirahat dengan nyenyak. Bayangkan saudara kita yang dilanda peperangan, seperti di Suriah, Afghanistan, Irak, dan Libya, mereka tidak pernah nyaman dan enak seperti kita. Atsar Khalifah Umar bin Khattab sebagaimana dikutip Syekh Ismail Haki dalam kitab Tafsir Ruhul Bayan juz 6 halaman 442 menyatakan:

ﻟَﻮْلَا ﺣُﺐُّ ﺍﻟْﻮَﻃَﻦِ ﻟَﺨَﺮُﺏَ ﺑَﻠَﺪُ ﺍﻟﺴُّﻮْﺀ ﻓَﺒِﺤُﺐِّ ﺍﻟْﺎَﻭْﻃَﺎﻥِ ﻋُﻤِﺮَﺕِ ﺍْﻟﺒُﻠْﺪَﺍﻥُ

Sayyidina Umar berkata: “Seandainya tidak ada cinta tanah air, hancurlah negara yang terpuruk. Dengan cinta tanah air, negara akan berjaya.”

Dengan kecintaan terhadap tanah air, setiap orang memiliki keinginan untuk menjadikan tanah airnya maju, aman, dan damai. Dengan cinta tanah air, seseorang tidak menginginkan bangsanya hancur, terpecah belah, penuh konflik, dan saling bermusuhan. Di hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74, semoga Indonesia menjadi negara yang maju, aman, damai, sejahtera, dicintai rakyatnya, dan menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (negara yang baik dan diampuni oleh Allah subhanahu wata’ala). Amîn yâ rabbal ‘âlamîn.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ اْلكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

(Oleh: Rustam Ibrahim, Dosen IAIN Surakarta; Wakil Katib Syuriah PCNU Boyolali yang dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama)

Contoh Khutbah Jumat tentang Kemerdekaan #4
Judul: Merawat Kemerdekaan

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ،ـ
أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ، كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ، بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ (سورة سبأ: ١٥)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, kapan pun dan di mana pun kita berada serta dalam keadaan sesulit apa pun dan dalam kondisi yang bagaimana pun, dengan cara melaksanakan segenap kewajiban dan menjauhi segala larangan Allah ta’ala.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Tidak lama lagi, kita akan memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78. Ya, 17 Agustus nanti kita akan merayakan kemerdekaan yang telah kita raih dan lalui selama 78 tahun.

Kemerdekaan Indonesia bukanlah pemberian dari siapa pun. Bukan pula hadiah dari penjajah. Juga tidak dibantu oleh negara mana pun. Kemerdekaan yang diraih oleh bangsa ini murni adalah rahmat Allah yang diikhtiarkan melalui perjuangan berdarah-darah serta pengorbanan nyawa dan harta dari para pendahulu kita. Sungguh benar apa yang dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945 bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia adalah atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Para pahlawan dan pejuang kemerdekaanlah yang mengerahkan daya upaya dan ikhtiar, dan Allah-lah yang menentukan dan memberikan kemenangan. Allah adalah pencipta segala sesuatu. Allah yang menghendaki terjadinya segala sesuatu. Allah-lah yang mencurahkan dan menganugerahkan rahmat kemerdekaan kepada kita semua.

وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ

Artinya: “Allahlah sendirian yang mengalahkan semua musuh”

Alhamdulillah, ikhtiar para pendahulu kita diiringi rahmat Allah subhanahu wa ta’ala. Sehingga kemenangan dan kemerdekaan pada akhirnya dapat diraih. Mudah-mudahan para pahlawan yang telah berjuang untuk Islam dan Indonesia di bumi nusantara yang telah gugur mendahului kita memperoleh balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah ta’ala.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Kemerdekaan adalah rahmat dari Allah dan merupakan nikmat bagi kita semua. Jika kita terus bersyukur atas nikmat kemerdekaan dan nikmat-nikmat Allah lainnya, maka Allah akan menambahkan nikmat-nikmat-Nya sebagaimana yang Ia firmankan:

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Artinya: “Sesungguhnya jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepada kalian. Tetapi jika kalian mengingkari nikmat-Ku, maka pasti azab-Ku sangat berat” (QS Ibrahim: 7).

Mensyukuri nikmat adalah dengan tidak menggunakannya dalam bermaksiat kepada Allah. Kita syukuri nikmat kemerdekaan ini dengan melakukan berbagai kebaikan dan berbuat baik kepada orang lain. Kita syukuri kemerdekaan ini dengan melaksanakan semua kewajiban dan menjauhi seluruh larangan Allah. Kita lakukan tugas dan kewajiban kita sebagai ayah, ibu, anak, sebagai suami, istri, sebagai guru, murid, sebagai pejabat, rakyat, sebagai orang yang hidup bertetangga, sebagai orang yang hidup bermasyarakat dan sebagai orang yang hidup berdampingan dengan umat agama lain. Jika masing-masing dari kita telah mengetahui, memahami dan melakukan tugas dan kewajibannya sebagaimana mestinya, maka negara ini akan senantiasa aman dan sentosa.

Hadirin jamaah shalat Jumat yang berbahagia,

Kemerdekaan adalah nikmat yang menjadikan kita terbebas dari berbagai belenggu. Nikmat kemerdekaan adalah pintu yang membuka nikmat-nikmat yang lain. Dengan nikmat kemerdekaan, kita dapat merasakan nikmatnya beribadah dengan leluasa. Dengan nikmat kemerdekaan, kita dapat merasakan nikmatnya belajar dan mengajar. Dengan nikmat kemerdekaan, kita dapat menikmati kebersamaan kita sebagai saudara-saudara seagama, saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Dan dengan nikmat kemerdekaan, kita bisa membangun negeri ini secara bersama-sama.

Oleh karena itulah, kita rawat dan lestarikan nikmat kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai nikmat yang agung ini terlepas dari kita. Bagaimana cara merawat dan melestarikannya? Dengan cara terus membangun negeri ini dan memperbaikinya . Kita mulai dengan membangun dan memperbaiki diri dan keluarga kita. Lalu meluas ke masyarakat. Ibarat sebuah bangunan, maka Indonesia terdiri dari banyak sekali batu-bata dan komponen-komponen lainnya. Kita dan keluarga kita adalah salah satu dari batu-bata negeri ini. Jika semua batu-bata dan komponen lainnya baik dan kuat, maka bangunan negeri ini akan kuat. Sebaliknya, jika ada satu saja atau beberapa batu-bata yang rapuh, maka bisa jadi hal itu akan berakibat rapuhnya bangunan seluruh negeri, bahkan bisa menjadikan seluruh bangunan menjadi runtuh.

Hadirin yang mudah-mudahan dimuliakan Allah,

Negeri ini tidak hanya berupa wilayah geografis, yaitu tanah, air dan udara semata. Tapi lebih dari itu, negeri ini juga mencakup manusia yang merupakan penduduk negeri yang di tangan merekalah nasib negeri ini akan seperti apa. Oleh karena itu, kita utamakan membangun manusia daripada membangun yang lain. Karena sendi dan tiang penyangga dari bangunan negeri ini tiada lain adalah akhlak karimah. Lalu apa gerangan pondasi dari bangunan negeri ini? Pondasinya adalah paham dan haluan yang moderat. Ya, paham dan haluan yang moderat dalam politik, ekonomi, pendidikan dan lain-lain, terutama paham, pandangan dan haluan yang moderat dalam keagamaan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Islam memerintahkan kita agar berpaham moderat (wasatiyyah), tidak ghuluww (melampaui batas yang digariskan Islam) dan tidak taqshir (ceroboh sehingga tidak sampai pada batas yang digariskan Islam), tidak ekstrem kanan dan tidak ekstrem kiri. Paham keagamaan yang moderat adalah paham yang diajarkan dan disampaikan oleh para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah dan diyakini oleh mayoritas umat Islam dari masa ke masa. Paham inilah yang harus selalu kita junjung tinggi jika kita ingin membangun negeri ini. Karena fakta sejarah membuktikan bahwa pemikiran dan paham yang ghuluw, taqshir, dan ekstrem telah memporak-porandakan dan meluluhlantakkan berbagai negara. Contoh konkretnya di masa sekarang adalah Irak, Suriah, Afganistan dan lain-lain. Jangan sampai Indonesia menjadi Irak atau Suriah kedua. Paham takfir syumuli (pengafiran menyeluruh kepada semua orang yang tidak sepaham), paham pengafiran terhadap pemerintah yang tidak berhukum dengan hukum Islam dan menuduhnya dengan thaghut, paham pengafiran dan pemusyrikan terhadap para pelaku tabarruk, tawassul, peringatan maulid Nabi dan ziarah makam para nabi dan wali, semua itu telah menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara di berbagai belahan dunia. Hal itu juga telah merenggut kemerdekaan dari banyak orang. Akibat paham-paham ekstrem tersebut, banyak orang yang tidak bisa lagi menikmati kebebasan dan kemerdekaan dalam banyak hal. Lebih-lebih lagi, apabila paham dan pemikiran ekstrem tersebut dituangkan dalam aksi-aksi pengeboman, perusakan fasilitas umum dan pembunuhan serta penyembelihan orang-orang yang dianggap musyrik dan kafir.

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Jika kita mencintai negeri ini, jika kita cinta tanah air ini, maka buktikan cinta itu. Jangan hanya cinta yang terucap di bibir saja. Tapi cinta yang benar-benar cinta. Yaitu cinta yang senantiasa mendorong kita untuk terus membangun dan memperbaiki negeri ini. Kita bangun dan perbaiki negeri ini dengan menjadi pribadi-pribadi yang shalih. Yaitu pribadi-pribadi yang berilmu, beramal dan penuh dedikasi untuk membangun negeri. Pribadi-pribadi yang shalih akan melahirkan keluarga-keluarga yang shalih. Dan keluarga-keluarga yang shalih akan mewujudkan masyarakat yang shalih. Jadi kesalehan individu akan mewujudkan kesalehan sosial. Kesalehan sosial akan menjadikan negeri ini aman, sentosa dan sejahtera. Dengan kesalehan sosial, segala bentuk kejahatan akan terputus. Dan satu lagi, jangan pernah bosan untuk terus mengampanyekan paham-paham Ahlussunnah yang moderat dan rahmatan lil ‘alamin. Paham moderat lah yang akan menjadikan Indonesia sebagai baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur.

Serial Adaptasi Game The Last of Us Season 2 Mulai Casting Pemeran Abby

Serial The Last of Us

 Serial adaptasi game The Last of Us bakal mulai memasuki season kedua. Adapun season pertama serial ini ditutup dengan Joel yang rela menghabisi seluruh orang di lab untuk menghindarkan Ellie dari operasi yang dapat merenggut nyawanya.

Pasalnya, di The Last of Us, sejak awal Ellie jadi gadis yang dicari-cari karena darahnya kebal terhadap jamur Cordyceps. Karakter ini bahkan digadang-gadang menjadi obat dari pandemi akibat jamur tersebut.

Sebelumnya, dengan pemogokan WGA dan SAG-AFTRA di Hollywood, produksi acara TV dan film besar dihentikan sementara. Salah satu yang terkena dampak terbesar adalah The Last of Us.

Serial HBO yang diadaptasi dari gim PlayStation ini tengah bersiap untuk musim keduanya. Co-showrunner Craig Mazin mengatakan, sebelum terjadinya pemogokan, ia telah menulis episode pertama untuk The Last of Us Season 2.

Ia juga telah mempersiapkan pemeran utama ketiga, setelah Joel yang diperankan Pedro Pascal dan Ellie yang diperankan Bella Ramsey.

Mengutip Gizmodo, Jumat (18/8/2023), musim kedua dari The Last of Us akan mulai mengadaptasi The Last of Us Part II, sekuel video game tahun 2020, dari aslinya tahun 2013.

2 dari 3 halaman

Karakter Abby di The Last of Us Season 2

Dalam game tersebut, selain pertemuan Joel dan Ellie, penonton juga bertemu dengan wanita bernama Abby, ia tidak hanya jadi karakter utama tetapi juga karakter yang bisa dimainkan.

Oleh karena itu, sangat masuk akal kalau tim produksi kini tengah memilih siapa yang bakal berperan jadi Abby.

“Abby adalah peran pertama yang ingin kami tangani. Kami memiliki rekam jejak yang cukup bagus dalam membuat pengumuman pemeran utama dan orang-orang bertanya ‘benarkah?’ yang mungkin akan berlanjut,” kata Mazin kepada The Hollywood Reporter.

Ia menambahkan, “Jadi orang mungkin tidak setuju, tetapi saya pikir, kami melakukannya dengan benar sejauh ini dan penonton tampaknya merasa kami melakukannya dengan benar dan Academy tampaknya merasa kami melakukan dengan benar. The Last of Us mendapat 24 nominasi Emmy.”

3 dari 3 halaman

Sudah Casting Tokoh Abby?

Ketika ditanya apakah The Last of Us sudah memilih pemeran Abby, Mazin menjawab, “Mungkin sementara. Semuanya tengah dalam proses,” katanya.

Kemungkinan, tim produksi telah memilih peran Abby, tetapi belum resmi sampai pemogokan berakhir.

Hal lain yang juga menarik dari wawancara tersebut adalah, Mazin kembali ke implikasi sebelumnya, bahwa The Last of Us Part II akan dibagi jadi dua musim.

Dengan santai, ia menyebutkan ada total empat musim dari serial itu. Ketika ditanya lebih lanjut, Mazin menjawab, “Yang pasti bisa saya konfirmasikan adalah cerita itu tidak cocok dengan satu musim. Jadi mungkin gamenya yang jelas sangat penting, semakin ditingkatkan.”

Lantas, siapa yang bakal berperan jadi Abby di The Last of Us musim kedua?

Apes! Baru Awal Musim. Barcelona Bakal Kehilangan Ronald Araujo Empat Pekan

Apes! Baru Awal Musim, Barcelona Bakal Kehilangan Ronald Araujo Empat Pekan

Raksasa La Liga Barcelona diklaim akan kehilangan Ronald Araujo sekitar empat pekan setelah ia dilaporkan mengalami cedera hamstring.

Araujo merupakan salah satu pilar penting Barcelona di lini belakang. Ia menunjukkan performa yang solid sejak masih bermain bareng Gerard Pique.

Araujo juga merupakan sosok bek serba bisa. Selain menjadi bek tengah, ia bisa bermain sebagai bek kanan.

Ia ikut membantu Barca memenangkan tiga gelar sejauh ini. Di antaranya trofi La Liga 2022/2023 lalu.

Araujo Cedera Hamstring

Ia kembali diandalkan Barcelona pada musim 2023/2024 ini. Sayangnya di awal musim, ada kabar buruk yang datang dari bek Uruguay tersebut.

Araujo dilaporkan mengalami cedera hamstring. Ia disebut mengalami masalah di paha kirinya.

 

“Araujo memiliki masalah dengan hamstring kirinya. Ia keluar dan pemulihannya akan menandai kembalinya dirinya.”

Berapa Lama Araujo Akan Absen?

Berapa Lama Araujo Akan Absen?

Aksi bek Barcelona, Ronald Araujo di laga semifinal Copa del Rey 2022/2023 versus Real Madrid, Jumat (3/3/2023) dini hari WIB. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Ronald Araujo sebelumnya sempat bermain di laga lawan Tottenham di Juan Gamper Trophy. Ia cuma main sebentar karena mengalami masalah otot.

Namun ia kemudian main di laga lawan Getafe. Di pertandingan itu Araujo bermain full 90 menit.

Kini ia disebut akan absen di tiga laga Barcelona berikutnya. Yang pertama lawan Cadiz, kemudian Villarreal, dan Osasuna.

Menurut Goal, ada kans Araujo akan absen dari lapangan hijau setidaknya sampai setelah jeda internasional pada bulan September mendatang.

Laga Barcelona Berikutnya

Pertandingan: Barcelona vs Cadiz

Stadion: Spotify Camp Nou

Hari: Senin, 21 Agustus 2023

Kickoff: 00.30 WIB

Klasemen La Liga

(FC Barcelona/Goal)

Serial Adaptasi Game The Last of Us Season 2 Mulai Casting Pemeran Abby

Serial The Last of Us

Serial adaptasi game The Last of Us bakal mulai memasuki season kedua. Adapun season pertama serial ini ditutup dengan Joel yang rela menghabisi seluruh orang di lab untuk menghindarkan Ellie dari operasi yang dapat merenggut nyawanya.

Pasalnya, di The Last of Us, sejak awal Ellie jadi gadis yang dicari-cari karena darahnya kebal terhadap jamur Cordyceps. Karakter ini bahkan digadang-gadang menjadi obat dari pandemi akibat jamur tersebut.

Sebelumnya, dengan pemogokan WGA dan SAG-AFTRA di Hollywood, produksi acara TV dan film besar dihentikan sementara. Salah satu yang terkena dampak terbesar adalah The Last of Us.

Serial HBO yang diadaptasi dari gim PlayStation ini tengah bersiap untuk musim keduanya. Co-showrunner Craig Mazin mengatakan, sebelum terjadinya pemogokan, ia telah menulis episode pertama untuk The Last of Us Season 2.

Ia juga telah mempersiapkan pemeran utama ketiga, setelah Joel yang diperankan Pedro Pascal dan Ellie yang diperankan Bella Ramsey.

Mengutip Gizmodo, Jumat (18/8/2023), musim kedua dari The Last of Us akan mulai mengadaptasi The Last of Us Part II, sekuel video game tahun 2020, dari aslinya tahun 2013.

Karakter Abby di The Last of Us Season 2

Dalam game tersebut, selain pertemuan Joel dan Ellie, penonton juga bertemu dengan wanita bernama Abby, ia tidak hanya jadi karakter utama tetapi juga karakter yang bisa dimainkan.

Oleh karena itu, sangat masuk akal kalau tim produksi kini tengah memilih siapa yang bakal berperan jadi Abby.

“Abby adalah peran pertama yang ingin kami tangani. Kami memiliki rekam jejak yang cukup bagus dalam membuat pengumuman pemeran utama dan orang-orang bertanya ‘benarkah?’ yang mungkin akan berlanjut,” kata Mazin kepada The Hollywood Reporter.

Ia menambahkan, “Jadi orang mungkin tidak setuju, tetapi saya pikir, kami melakukannya dengan benar sejauh ini dan penonton tampaknya merasa kami melakukannya dengan benar dan Academy tampaknya merasa kami melakukan dengan benar. The Last of Us mendapat 24 nominasi Emmy.”

Sudah Casting Tokoh Abby?

Ketika ditanya apakah The Last of Us sudah memilih pemeran Abby, Mazin menjawab, “Mungkin sementara. Semuanya tengah dalam proses,” katanya.

Kemungkinan, tim produksi telah memilih peran Abby, tetapi belum resmi sampai pemogokan berakhir.

Hal lain yang juga menarik dari wawancara tersebut adalah, Mazin kembali ke implikasi sebelumnya, bahwa The Last of Us Part II akan dibagi jadi dua musim.

Dengan santai, ia menyebutkan ada total empat musim dari serial itu. Ketika ditanya lebih lanjut, Mazin menjawab, “Yang pasti bisa saya konfirmasikan adalah cerita itu tidak cocok dengan satu musim. Jadi mungkin gamenya yang jelas sangat penting, semakin ditingkatkan.”

Lantas, siapa yang bakal berperan jadi Abby di The Last of Us musim kedua?

Wakil Gubernur Kalteng Ikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

Wakil Gubernur Kalteng Ikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

Palangka Raya – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Edy Pratowo mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Upacara diikuti secara virtual dari Aula Jayang Tingang, Lantai II Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (17/8/2023).

Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo yang bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) dari Istana Kepresidenan Jakarta. Tema yang diusung pada Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI kali ini adalah “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju”.

Dalam upacara ini, Komandan Resimen Altileri Medan 2/Putra Yudha Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat yakni Kolonel Arm Joko Setiyo Kurniawan bertindak sebagai Komandan Upacara. Adapun bertindak sebagai Perwira Upacara yakni Kepala staf Garnisun Tetap I/Jakarta Brigadir Jenderal TNI Arkamelvi Karmani.

 

Sementara itu, tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas mengibarkan bendera Merah Putih pada upacara tahun ini diberikan nama Tim Indonesia Maju.

Upacara detik-detik proklamasi di Istana Negara dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia, baik secara langsung maupun melalui live streaming. Nampak hadir di Istana Negara diantaranya Wakil Presiden Maruf Amin dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.

Sebelum mengikuti Upacara detik-detik proklamasi, Pemprov Kalteng menggelar upacara Peringatan HUT ke-78 RI yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo di Halaman Kantor Gubernur Kalteng.

Sebagaimana yang telah diberitakan, dalam amanat Gubernur Kalteng yang dibacakan Wagub mengatakan kemerdekaan yang saat ini diraih merupakan perjuangan berat dan panjang para pahlawan bangsa, yang terus gigih dan tidak kenal menyerah melawan penjajah. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita mengenang dan menghargai jasa-jasa besar para pejuang kemerdekaan itu, dengan cara melanjutkan perjuangannya untuk membangun bangsa Indonesia yang maju, adil, sejahtera, dan berdaulat.

Turut hadir di Aula Jayang Tingang mengikuti Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI diantaranya Wakil Gubernur Kalteng Periode 2016-2021 Habib Ismail Bin Yahya, Ketua DPRD Prov. Kalteng Wiyatno, Wakil Ketua DPRD Prov. Kalteng Abdul Razak dan Jimmy Carter, Unsur Forkopimda Prov. Kalteng, Sekretaris Daerah Prov. Kalteng H. Nuryakin, Staf Ahli Gubernur dan Asisten Setda Prov. Kalteng serta Kepala Perangkat Daerah Prov. Kalteng.(wdy/Foto:Asef)

Penjelasan Skill Uranus. Guardian Nebula Tangguh di Mobile Legends

Penjelasan Skill Uranus, Guardian Nebula Tangguh di Mobile Legends

Halo, para pejuang Mobile Legends! Siapa di antara kamu yang sudah akrab dengan sosok galaksi yang berjalan di atas bumi, Uranus?

Kami akan membongkar rahasia dari hero Guardian Nebula ini dalam artikel kali ini. Mari kita jelajahi penjelasan skill Uranus yang dimilikinya, yang akan membawa kamu ke level pertempuran yang baru!

Penjelasan skill Uranus

1. Skill Pasif: Radiance

Penjelasan skill uranus
Sumber: mobile legends

Mari kita mulai dengan skill pasifnya, yaitu Radiance. Skill ini memungkinkan Uranus mendapatkan shield setiap kali dia melakukan skill atau basic attack.

Tumpukan shield ini akan melindungi kamu dari serangan musuh. Kamu bisa membayangkan, setiap kali kamu aktifkan skill, kamu juga mendapatkan perlindungan tambahan.

2. Skill 1: Ionic Edge

Penjelasan skill uranus
Sumber: mobile legends

Selanjutnya, skill pertama yang akan kami bahas adalah Ionic Edge. Skill ini memungkinkan Uranus melemparkan sinar ke arah musuh, memberikan damage serta efek slow kepada mereka.

Kelebihan dari skill ini adalah ketika mengenai musuh, cooldown dari skill Radiance akan dikurangi. Ini berarti kamu bisa terus mengaktifkan skill Radiance untuk mendapatkan shield lebih sering.

3. Skill 2: Transcendent Ward

Sumber: mobile legends

Transcendent Ward, yaitu skill kedua Uranus, membuatnya mampu melemparkan perangkat di area tertentu. Perangkat ini akan memberikan damage serta menghasilkan area yang membuat musuh bergerak lebih lambat.

Selain itu, skill ini juga bisa digunakan lagi untuk memanggil perangkat kembali. Kamu bisa menggunakan skill ini untuk memberikan kontrol area pada pertempuran, menjaga musuh tetap dalam jangkauanmu.

4. Skill Ulti: Consecration

Sumber: mobile legends

Dan tentu saja, kita harus membahas skill andalan Uranus, yaitu Consecration. Ketika kamu mengaktifkan skill ini, Uranus akan menciptakan area di sekitarnya yang memberikan regenerasi HP yang besar kepada dirinya dan teman satu tim.

Selain itu, musuh yang berada dalam area ini akan menerima damageSkill ini membuat Uranus mampu bertahan lebih lama dalam pertempuran dan memberikan dukungan krusial kepada timnya.

Meskipun Uranus memiliki kemampuan bertahan yang hebat, tetapi kamu harus tetap bijak dalam menggunakan skill-skill miliknya.

Fokus pada melindungi timmu dan menciptakan kesempatan bagi mereka untuk mengambil keuntungan dari perlindungan yang kamu berikan.

Jangan ragu untuk mendominasi garis depan pertempuran dengan kemampuan regenerasimu yang luar biasa.