Taruh Atensi Tinggi Data Stunting Balita, Tim PKM ITERA Berikan Penyuluhan di Desa Banjar Agung, Kecamatan Jati Agung
ITERA NEWS. Dosen Program Studi Farmasi Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang tergabung dalam Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Hibah ITERA, melakukan Penyuluhan Dampak Stunting pada Balita serta Pelatihan Pembuatan Biskuit Pangan Fungsional dan Mikoprotein Jamur Tiram Putih dan Labu Kuning (J-Laning). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Banjar Agung, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, pada Kamis, 8 Juni 2023.
Tim PKM ITERA tersebut beranggotakan apt. Gayatri Simanullang, S.Farm. M.Si., apt. Untia Kartika Sari R, S.Farm. M.Farm., apt. Riri Fauziyya, S.Farm., M.Farm., dan apt. Annisa Maulidia Rahayyu S.Farm., M.Farm. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Farmasi ITERA, yaitu Mila Agusthin, Aya Sofia Arasi, Aditya Mufi, M. Nur Fauzan, dan Pinka Mustika Saeli.
Diketahui Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Dampak dari anak yang mengalami stunting adalah tinggi tubuh dibawah rata-rata,mengalami gangguan tumbuh kembang dan kesehatan, tingkat intelegensi tidak optimal, terlihat lemas terus menerus, kurang aktif.
Dalam sesi sambutan, hadir Kepala Seksi Pemerintahan Desa Banjar Agung, Novitri Sari yang menyampaikan apresiasi kepada Tim PKM Farmasi ITERA. Lebih lanjut Novi menuturkan bahwa kegiatan penyuluhan tersebut sangat membantu dan dapat diterima dengan mudah oleh para kader posyandu Desa Banjar Agung karena akan bisa melihat dan mendemonstrasikan secara langsung pembuatan biskuit J-Laning.
“Harapannya dengan kegiatan ini masyarakat Desa Banjar Agung untuk mengembangkan makanan pendamping ASI yang enak dan bergizi cukup sehingga diharapkan dapat menurunkan angka stunting” tutur Novitri Sari
Pada kesempatannya, Tim PKM ITERA yang diwakili apt. Gayatri Simanullang, S.Farm. M.Si., mengatakan jika Tim PKM ITERA menaruh atensi pada stunting karena tingginya prevalensi di Provinsi Lampung. Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) balita di Provinsi Lampung, diperoleh hasil persentase balita stunting di Provinsi Lampung terus mengalami peningkatan dari tahun 2015, yaitu dari 22,7% menjadi 31,6% pada tahun 2017.
Dalam sesi pemaparan materi, apt. Untia Kartika Sari R, S.Farm. M.Farm menjelaskan kepada masyarakat bahwa Jamur tiram putih memiliki potensi sebagai pangan fungsional anti stunting karena selain memiliki rasa yang lezat. Lebih lanjut Gayatri juga mengatakan bahwa labu kuning dapat menjadi pilihan sebagai MPASI anti stunting karena kaya serat pektin, beta karoten, vitamin A, B, C vitamin E serta beberapa jenis mineral kalsium, fosfor, besi dan seng. Terlebih, labu kuning juga memiliki harga yang terjangkau.