Tim Bubur Diaduk vs Bubur Tak Diaduk, Punya Pengaruh Kecerdasan Orang?

Tim Bubur Diaduk vs Bubur Tak Diaduk, Punya Pengaruh Kecerdasan Orang?

Resep Bubur Ayam Nyemplung
 

– Istilah tim bubur diaduk vs bubur tak diaduk selalu ramai diperdebatkan. Perbedaan cara menikmati semangkuk bubur ini kerap dipermasalahkan oleh sebagian orang. Bahkan ada pihak yang sampai meneliti di balik fenomena bubur diaduk vs tak diaduk.

Bubur adalah merupakan istilah untuk makanan yang terdiri dari campuran bahan padat dan cair. Meski tergolong padat, bubur berbentuk kental dan lembut. Menurut KBBI, bubur adalah makanan lembek dan juga berair. Terbuat dari beras, biji-bijian, dan sebagainya.

Bubur ayam sendiri merupakan makanan populer masyarakat Indonesia yang sering dikonsumsi sebagai sarapan bubur pagi hari. Pasalnya, kandungan karbohidrat bubur membuat perut terasa kenyang. Dan mampu diubah menjadi sumber energi sebelum memulai beraktivitas.

Apa Bedanya Bubur Diaduk vs Tak Diaduk?

Tak cukup menikmati kelezatannya, sebagian orang memperdebatkan metode khusus saat menyantap bubur. Tim bubur diaduk meyakini bahwa semua bumbu dan lauk pauk yang bersatu padu akan menghasilkan kenikmatan luar biasa. Alhasil, mereka mengaduknya untuk memastikan semua bahan yang ada di dalam mangkok tercampur rata.

Sementara tim bubur tak diaduk lebih mengunggulkan tampilan sebuah makanan. Tim bubur diaduk lebih senang melihat topping bubur tersusun dengan rapi. Mereka juga mengklaim bahwa keindahan bubur tanpa diaduk berpengaruh terhadap suasana hati. Oleh karena itu, mereka merasa lebih semangat dan lahap ketika mengunyah setiap suapan bubur.

Lantas, manakah cara makan yang benar? Keduanya tidak ada yang salah. Karena setiap orang memiliki preferensinya masing-masing, termasuk ketika makan bubur. Bubur diaduk boleh-boleh saja, tak diaduk pun tidak mengapa. Asalkan dapat saling menghargai dan terpenting bisa mengatasi rasa lapar.

Meski begitu, perbedaan menyikapi bubur diaduk dan tak diaduk ini lantas menarik perhatian siswa SMAI Al-Azhar 8 Bekasi. Tim penelitian yang diketuai Fathika Kusumawardhani ini menerbitkan jurnal terkait hubungan tipe makan bubur terhadap tingkat emosional. Bagaimana hasilnya?

Bubur Diaduk dan Tidak Diaduk Pengaruhi Kecerdasan Emosional?

Dalam Jurnal Indonesia Fun Science, disebutkan bahwa cara makan bubur berkorelasi dengan tingkat kecerdasan mengelola emosi. Penelitian berbasis deskriptif kuantitatif tersebut mengungkapkan bahwa tim bubur tak diaduk cenderung lebih cerdas secara emosional.

Riset ini pernah dilakukan antara Januari sampai Februari 2021. Mereka memilih 60 pengurus OSIS di SMAI Al-Azhar 8 Bekasi sebagai responden. Dengan rincian hasil sekitar 40,8 persen (interval kategori rendah) untuk kelompok makan bubur diaduk, serta 42,5 persen bagi tim makan bubur tidak diaduk.

Dilansir dari situs Healthline, kecerdasan emosional (emotional quotients) mengacu pada kemampuan merasakan emosi dalam diri-sendiri dan orang lain. EQ juga berguna untuk memandu manusia dalam bersikap dan bertingkah laku. Secara umum, orang yang ber-EQ tinggi itu mudah berempati, mampu berkomunikasi efektif, menahan godaan, hingga menyelesaikan konflik.

Menanggapi riset tersebut, sebagian orang ada yang menyetujui, tapi sebagian lain ada yang menyatakan tak ada hubungannya sama sekali. Keriuhan riset bubur diaduk ini pun ikut ditanggapi  Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Instagramnya. Ia mewakili kegelisahan tim bubur diaduk dan meyakini  tak ada korelasi bubur yang diaduk dengan kecerdasan emosional seseorang. Jadi Anda tim mana? Bubur diaduk atau tak diaduk?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *