Jakarta – Pernikahan Putri Mako dari Kekaisaran Jepang dan kekasihnya Kei Komuro telah digelar kemarin. Kisah cinta Putri Mako dan kekasihnya yang merupakan rakyat biasa menuai kontroversi di Negara Matahari Terbit tersebut.
Para pengunjuk rasa menentang pernikahan tersebut. Sekitar 100 orang demonstran turun ke jalan menolak pernikahan Putri Mako dan kekasihnya.
Mereka menyatakan khawatir akan masa depan Jepang dan keluarga kerajaan. Para pengunjuk rasa membawa papan, beberapa di antaranya ditulis dalam bahasa Inggris. Isinya soal hukum di Jepang serta dana keamanan Putri Mako selama di New York.
Seorang peserta unjuk rasa adalah pekerja paruh waktu berusia 32 tahun, Midori Adachi. “Lebih dari 100 orang berbaris hari ini karena kami ingin mengatakan yang sebenarnya tentang betapa menyusahkannya pernikahan ini,” ujarnya dilansir dari Metro.
Pernikahan Putri Mako dan Kei Komuro digelar Selasa, 26 Oktober 2021 setelah sempat tertunda bertahun-tahun. Keponakan Kaisar Jepang itu mengumumkan pertunangan mereka empat tahun lalu, sebuah langkah yang awalnya disambut gembira oleh negara tersebut.
Tapi keadaan segera berubah ketika tabloid melaporkan skandal uang yang melibatkan ibu Komuro. Sorotan tajam media membuat pernikahan mereka ditunda, dan Mako meninggalkan Jepang untuk studi hukum di New York pada 2018 dan baru kembali pada September.
Pernikahan mereka sangat sederhana, berbagai ritual dan upacara yang biasa dilakukan pada pernikahan kerajaan, termasuk resepsi, ditiadakan.Dalam konferensi pers bersama suaminya, Putri Mako mengatakan berita tentang Kei Komuro adalah salah dan telah menyebabkan kesedihan, stres serta ketakutan yang luar biasa.
“Saya mengerti ada berbagai pemikiran tentang pernikahan saya dengan Kei. Saya sangat menyesal kepada orang-orang yang memiliki masalah (dengan pernikahan kami),” ujar Putri Mako.Dalam konferensi pers itu, Komuro juga mengatakan mencintai Putri Mako dari Jepang dan berjanji mendukung serta akan melindunginya.