INFO NASIONAL – Penyaluran bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) tahap 2 telah dimulai. PT Pos Indonesia (Persero) menyalurkan kepada 20,65 juta penerima.
“Tiga hari peyaluran Rabu, Kamis, Jumat (23-25 November 2022) telah tersalurkan kepada 3 juta KPM, atau 14 persen dari total 20,65 juta KPM. Rata-rata per hari kita salurkan kepada 1 jutaan KPM. Kita targetkan selesai dalam 10 hari,” kata Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia Haris.
Tidak hanya menyalurkan BLT BBM tahap 2 periode November-Desember, PT Pos Indonesia juga menyalurkan PKH dan BPNT (bansos sembako).
Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk triwulan IV diberikan kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan besaran nominal bantuan beragam mulai Rp200 ribu hingga Rp3 jutaan bergantung hak penerima.
Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT (bansos sembako) triwulan IV akan disalurkan kepada 18,8 juta KPM, dengan nominal bantuan Rp200 ribu.
Haris mengatakan pada periode penyaluran ini sangat istimewa karena Pos menyalurkan tiga bantuan sekaligus.
“Istimewanya pada penyaluran tahap 2 ini berbarengan dengan penyaluran PKH dan BPNT (bansos sembako). Karena menyalurkan tiga bantuan, uang yang disalurkan cukup besar sehingga butuh persiapan dengan baik, mitigasi risiko terkait pengamanan,” kata Haris.
Walau demikian, Haris menegaskan PT Pos Indonesia siap menyalurkan bantuan. Sebab, sebelumnya telah berkali-kali dipercaya menyalurkan bantuan sehingga telah memiliki pengalaman.
“Penyaluran BLT BBM merupakan kegiatan rutin bagi Pos Indonesia, sehingga secara persiapan insyaAllah kita sudah siap. Harusnya kita menyalurkan mulai 20 November, namun secara resmi penyaluran baru dimulai pada Senin/Selasa (21/22 November) menunggu data penerima,” ujarnya.
Seperti penyaluran bantuan sebelumnya, kali ini pada penyaluran BLT BBM tahap 2, PKH, dan bansos sembako pun dilakukan dengan tiga metode, yaitu penyaluran di Kantorpos, di komunitas, dan diantarkan langsung kepada KPM (door to door) yang berusia lanjut, disabilitas, maupun sedang sakit.
Haris menyebutkan nyaris tidak ada kesulitan berarti yang dialami petugas Pos saat menyalurkan bantuan.
Hanya saja karena menyalurkan tiga bantuan dengan nominal bervariasi hingga pecahan kecil, petugas mesti berkoordinasi dengan bank untuk menukarkan uang pecahan kecil misalnya Rp5 ribu, Rp10 ribu. Tidak dalam kelipatan ratusan ribu.
“Karena nominal bantuan cukup besar, ada KPM yang menerima hingga Rp3 jutaan, saya ingatkan kepada teman-teman di lapangan agar menaati SOP penyaluran. Mengecek undangan yang dibawa KPM, verifikasi data. Kami ingatkan saat proses pembayaran uang betul-betul dihitung di depan penerima, jangan setelah keluar dari kantor pos baru komplain,” katanya menegaskan.
Terkait penyaluran BLT di wilayah 3T (terpencil, terluar, tertinggal) Haris optimistis petugas Pos telah terlatih mengatasi tantangan yang dihadapi.
“Petugas saat menerima data sudah maping (memetakan) lokasi penerima dan Kantorpos tedekatnya. Kemudian berkoordinasi dengan pemangku daerah untuk penjadwalan penyaluran. Kita menyiapkan transportasi, berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait dan aparat keamanan,” ujarnya.
Lebih lanjut Haris menuturkan harapannya bantuan segera tersalurkan agar bisa dimanfaatkan oleh penerima. Sebab, BLT BBM, PKH, dan bansos sembako berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, meningkatkan konsumsi masyarakat.
Berdasarkan statistik yang ada kenapa pemerintah menyalurkan bantuan secara tunai, ternyata memang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Masyarakat yang menerima uang lantas membelanjakannya, sehingga ekonomi tumbuh.
“Menurut saya bantuan ini sudah tepat sasaran. Bantuan disalurkan secara tunai melalui PT Pos Indonesia, masyarakat penerima bisa menggunakan uang sesuai kebutuhannya. Kita juga berharap penerima memanfaatkan sesuai peruntukan. Kita harapkan masyarakat terbantu, ekonomi bergerak bisa tumbuh,” kata Haris.
Executive General Manager Kantorpos Cabang Utama (KCU) Denpasar Nandi Hidayat menambahkan penyaluran BLT BBM tahap 2, PKH, dan bansos sembako di Bali berjalan lancar.
“Hari ini kami menargetkan tersalurkan kepada lebih dari 4 ribu KPM yang tersebar di 24 desa dan kelurahan. Lokasi bayar juga tersebar, ada yang dibayarkan di KCU Denpasar, di KCP, dan terbanyak di komunitas desa atau kelurahan. Agar penyaluran berjalan baik, kami memperbanyak petugas juru bayar, ada sekitar 10 orang. Kami bagi ada petugas yang khusus mengatur antrean,” kata Nandi.
Selain membayarkan bantuan di Kantorpos, petugas juga menyalurkan di 11 desa/kelurahan (komunitas) dengan jam yang berbeda. Sebelum berangkat, petugas menyiapkan uang dan berkoordinasi dengan aparat desa/kelurahan, pendamping PKH dan TKSK, serta aparat keamanan.
“Sebelum melakukan pembayaran, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial provinsi, kota, dan kabupaten. Kami juga koordinasi dengan desa-desa, desa mana saja yang memungkinkan untuk dibayarkan di kantor desa atau lokasi lain di dalam desa, atau di Kantorpos. Pada penyaluran tersebut didampingi pendamping PKH dan TKSK. Kalau dibayar di desa dikawal langsung oleh aparat desa,” ujar Nandi.
Untuk mempercepat penyaluran bantuan sesuai jadwal, Nandi mengimbau masyarakat yang telah menerima undangan pengambilan BLT BBM, PKH, maupun BPNT agar segera datang ke Kantorpos sesuai jadwal.
“Bagi penerima BLT BBM yang belum mengambil sementara jadwal pengambilan sudah lewat, silakan datang ke Kantorpos terdekat,” katanya.
Kegiatan penyaluran PKH dan BPNT kepada KPM mendapat pendampingan dari pendamping PKH dan TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan). Rizky Septiawan, salah satu TKSK Denpasar, Bali, mengaku senang bantuan PKH dan BPNT kembali disalurkan oleh PT Pos Indonesia. Sebab, PT Pos Indonesia telah teruji cepat dan tepat sasaran penyaluran.
“Dengan bantuan digitalisasi, scan barcode, membantu memudahkan tugas pendamping, mempersingkat waktu sehingga penyaluran lebih cepat,” kata Rizky.
Ia menceritakan alur yang dilalui saat proses penyaluran PKH maupun BPNT.
“Setelah undangan diberikan kepada KPM kami berkoordinasi dengan pihak desa terkait wilayah mana saja yang akan didahulukan, melihat jarak dan jumlah. sehingga tidak terjadi penumpukan antrean. Setiap wilayah memiliki pendamping masing-masing. Kami pastikan dahulu KPM di wilayah dampingan kami datang semua. Kami juga memonitor KPM yang tidak bisa datang, misalnya karena sakit. Kemudian kami sampaikan kepada phak Pos agar dijadwalkan pengambilan susulan,” katanya.
Rizky berharap ke depannya penyaluran PKH dan BPNT kembali dilakukan melalui PT Pos Indonesia.
“Harapan saya dengan kembalinya penyaluran PKH di PT Pos Indonesia, penyaluran bisa lebih tepat sasaran karena PT Pos Indonesia dengan digitalisasi dan face recognition, geotagging, tidak ada lagi KPM yang tertahan bantuannya karena administrasi. Bantuan cepat diterima oleh masyarakat,” katanya.
KPM di Bali tampak antusias menerima BLT BBM, PKH, dan BPNT. Mereka tertib datang sesuai jadwal dan mematuhi antrean di Kantorpos.
Salah satu KPM tersebut adalah Ni Wayan Sridewi. Perempuang yang bekerja di pabrik garmen ini menerima BLT BBM dan PKH senilai total Rp2 juta.
“Saya terima uang Rp2 juta, Akan saya gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, membeli sembako. Bantuannya dicukup-cukupi, disyukuri saja.
Sridewi senang karena dengan adanya bantuan dari pemerintah dapat meringankan beban rumah tangganya.
“Saya senang sekali karena bisa menambah pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari. Harapan saya akan terus terima bantuan,” katanya.
KPM lainnya, Ni Wayan Ratnawati yang merupakan ibu rumah tangga, juga tak kalah bahagia menerima bantuan. Terlebih dia memikul beban tanggung jawab besar
“Saya di rumah banyak tanggung jawab ada 11 orang, ada kakak ipar yang janda tidak bekerja, dan keponakan yang sakit jiwa. Syukur, pihak lingkungan membantu agar saya dapat BLT BBM. Tadi saya terima uang Rp2,6 juta, akan saya pakai beli sembako, keperluan rumah tangga, dan biaya anak sekolah,” kata Ratnawati.
Saat proses pengambilan bantuan di Kantorpos, Ratnawati menyebutkan prosesnya mudah dan lancar.
“Saya bawa KK dan KTP. Pengambilan di Kantorpos tidak ada kesulitan. Pelayanan Pos Indonesia sangat baik,” ucapnya.
Ratnawati menyampaikan harapan dan ucapan terima kasih kepada pemerintah dan PT Pos Indonesia atas penyaluran bantuan tersebut.
“Harapan saya akan terus menerima bantuan sehingga saya bisa memenuhi tanggung jawab di keluarga kecil saya. Saya sangat senang dan berterima kasih kepada Tuhan dan pemerintah sangat memperhatikan rakyat kecil seperti saya,” katanya.(*)