Kementerian Agama akan membuka toko haji atau Hajj Store di 13 embarkasi di Indonesia, yang menyediakan produk-produk usaha kecil dan menengah (UKM) terkait dengan kebutuhan jamaah.
“Insya Allah di 13 embarkasi yang akan dipakai, kami sedang mendorong untuk dibuka Hajj Store atau Toko Haji,” ujar Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Hilman mengatakan penyelenggaraan ibadah haji tidak semata berdimensi spiritual, tapi juga sosial dan ekonomi. Untuk itu, penguatan ekosistem ekonomi haji menjadi sangat penting.
Menurutnya, ada Rp20 triliun dana yang dikelola dalam dua bulan penyelenggaraan haji. Dari dana sebesar itu, kata dia, perlu dipikirkan manfaat yang bisa diterima masyarakat.
“Ada petani, ada nelayan. Ayo bareng-bareng dipikirkan, apa yang bisa kita kontribusikan sehingga dana yang dikelola dalam penyelenggaraan ibadah haji juga bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” kata dia.
Baca juga: Produk khas Indonesia banyak dijual di Mekkah
Baca juga: Produk impor dominasi cindera mata jamaah haji
Di sisi lain, Hilman mengaku telah bertemu dengan berbagai pihak baik dari pengusaha dan BUMN membahas peluang Indonesia mengekspor kebutuhan jamaah haji dan umrah ke Saudi. Apalagi, jumlah jamaah umrah Indonesia sangat besar, per minggu mencapai 45 ribu orang.
Hilman berharap terobosan ini dapat mendorong sebaran produk yang dimiliki para pengrajin UMK. Menurutnya, upaya itu tidak bisa dilakukannya sendiri. Untuk itu, dia mengajak dan mengharap dukungan dari Kemenkop UKM, Kemendag, Kadin, dan seluruh pemangku kepentingan perhajian.
“Mereka makannya sama dengan menu Indonesia, menu nusantara. Maka, harus ada barang-barang yang bisa kita ekspor dan harus kontinyu untuk mengirim barang-barang tersebut,” kata dia.