Bank Indonesia (BI) mencatatkan fungsi intermediasi perbankan pada Januari 2022 terus menunjukkan tren positif. Penyaluran kredit perbankan tumbuh 5,5% year on year (yoy) menjadi sebesar Rp 5.700,0 triliun pada Januari 2022.
“Terdapat akselerasi penyaluran kredit kepada korporasi sebesar 5,4% yoy pada Januari 2022. Sementara itu, kredit kepada perorangan tercatat tumbuh melambat sebesar 7,1% yoy,” mengutip Analisis Uang Beredar BI pada Minggu (6/3).
Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan penyaluran kredit pada Januari 2022 terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja KMK dan Kredit Konsumsi (KK), sementara Kredit Investasi (KI) tumbuh stabil.
KMK kembali terakselerasi, dari 6,1% yoy pada Desember 2021 menjadi 7,3% yoy pada Januari 2022. Terutama di sektor Industri Pengolahan, serta Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR).
KMK sektor Industri Pengolahan pada Januari 2022 tercatat tumbuh 10,2% yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya 6,8%, yoy. Peningkatan terutama terjadi pada KMK Industri Minyak Goreng dari Kelapa di Jawa Barat dan Sumatra Utara.
Sementara itu, KMK sektor PHR tumbuh meningkat, dari 4,0% yoy menjadi 5,0% yoy pada Januari 2022, terutama pada indutstri Perdagangan Dalam Negeri Makanan, Minuman dan Tembakau Lainnya di DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Sementara itu, pertumbuhan Kredit Konsumsi (KK) terus menunjukan akselerasi, dari 4,6% yoy pada Desember 2021 menjadi 4,9% yoy, disebabkan oleh akselerasi penyaluran kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit Multiguna.
Di sisi lain, Kredit Investasi (KI) tumbuh stabil sebesar 3,24 yoy pada Januari 2022. Terdapat peningkatan penyaluran KI pada sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan yang diimbangi dengan penurunan pertumbuhan KI sektor PHR.
KI sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh sebesar 3,5% yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 3,2% yoy. Terutama kredit yang disalurkan untuk sub sektor Perkebunan Kelapa Sawit di Kalimantan Tengah.
Di sisi lain, KI sektor PHR pada bulan Januari 2022 tumbuh negatif sebesar -0,4% yoy, berbalik arah dibandingkan bulan sebelumnya 0,9% yoy. Seiring perlambatan kredit pada subsektor Perdagangan Eceran Kertas, Barangbarang dari Kertas, Alat Tulis, Barang Cetakan di Jawa Barat.