KOMPAS.com – Tragedi Halloween di Itaewon, salah satu distrik di Seoul, Korea Selatan, menewaskan setidaknya 149 orang. Korban mayoritas remaja dan dewasa muda ini tewas dalam kerumunan besar di kawasan Itaewon, pada Sabtu (29/10/2022) malam. Mereka dilaporkan meninggal dunia akibat terinjak-injak dalam kejadian nahas tersebut. Baca juga: Tragedi Pesta Halloween Itaewon di Korea Selatan, 149 Orang Tewas di Gang Sempit Kronologi tragedi Halloween Itaewon Dikutip dari Reuters, Minggu (30/10/2022), distrik Itaewon menggelar acara Halloween perdana tanpa masker setelah terhalang pandemi Covid-19 selama tiga tahun. Dengan ekspektasi lebih dari 100.000 pengunjung, Itaewon mengirim lebih dari 200 petugas untuk kurun waktu 28-31 Oktober 2022. Petugas tersebut semula berguna untuk mencegah kejahatan, seperti pembuatan film ilegal dan pelecehan. Petugas kepolisian juga dihadirkan dengan tujuan awal mencegah kejahatan narkotika, seperti dilansir laman Koreaboo, Minggu (30/10/2022). Namun, pada Sabtu malam, di sebuah gang sempit di sebelah landmark Hotel Hamilton, pengunjung Itaewon berdesakan dan mulai berjatuhan. Situasi tak terkendali di gang ini semakin meningkat, mengingat lebarnya yang dilaporkan hanya sekitar empat meter dengan posisi sedikit miring (menanjak). Para pengunjung pun terperangkap di antara kerumunan yang keluar dari hotel dan kerumuman dari pintu keluar 1 dan 2 stasiun kereta bawah tanah Itaewon. Beberapa orang malam itu menunjukkan tanda-tanda mati lemas dan serangan jantung. Di sisi lain, sekitar pukul 22.15-22.22 waktu setempat, Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan menerima rentetan setidaknya 81 panggilan yang melaporkan kesulitan bernapas. “Sejumlah orang jatuh selama festival Halloween, dan kami memiliki banyak korban,” ujar Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan, Choi Sung-beom. Choi mengatakan, korban didominasi oleh wanita berusia 20-an. Baca juga: Duka Son Heung-min buat Tragedi Halloween Itaewon Korban tewas di gang sempit Masih dilansir dari Reuters, saksi mata bernama Moon Ju-young (21) menggambarkan kekacauan beberapa saat sebelum massa pengunjung menyerbu. Menurut dia, sebelum insiden, kondisi di gang sempit Itaewon telah menunjukkan tanda-tanda kerumunan tak biasa. “Setidaknya 10 kali lebih ramai dari biasanya,” kata dia. Menilik rekaman yang menyebar di media sosial, tampak ratusan orang memadati gang sempit dan miring tersebut. Sebagian orang tidak dapat bergerak, sementara petugas darurat dan polisi mencoba menarik mereka untuk keluar. Petugas pemadam kebakaran dan saksi mata mengatakan, orang-orang terus berduyun-duyun memadati gang sempit yang sudah penuh sesak. Saat orang-orang di atas jalan miring itu jatuh dan terguling, orang-orang di bawah mereka ikut jatuh dan mengenai orang lain. Choi menuturkan, semua korban tewas kemungkinan besar akibat insiden yang terjadi di gang sempit tersebut. Baca juga: 50 Orang Henti Jantung Saat Ribuan Orang Berdesakan di Itaewon, Korsel 149 orang tewas dan 76 terluka Lihat Foto Petugas penyelamat dan pemadam kebakaran bekerja di lokasi kerumunan Helloween di Itaewon Seoul, Korea Selatan, Sabtu, 29 Oktober 2022. Puluhan orang dilaporkan mengalami serangan jantung, sesak napas dan terdapat korban tewas((Lee Ji-eun/Yonhap via AP)) Adapun per Minggu (30/10/2022) pukul 06.00 waktu setempat, Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan mengonfirmasi, 149 orang meninggal dunia dan 76 terluka. Korban luka tersebut terdiri dari 19 luka berat dan 57 luka ringan. Dikutip dari BBC, Minggu (30/10/2022), dua warga negara asing menjadi korban tewas, dan 15 orang asing merupakan korban terluka. “Tingginya jumlah korban adalah akibat dari banyak yang terinjak-injak,” ujar Choi. Sementara itu, para korban meninggal dunia yang diletakkan sementara di Wonhyo Multipurpose Gym karena kurangnya tempat tidur di sejumlah UGD rumah sakit, saat ini tengah diidentifikasi. Menurut Choi, usai menghubungi anggota keluarga, mereka akan dipindahkan ke kamar mayat di pusat medis sekitar Seoul. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
Baggott Starter, Ipswich Menang Dramatis di Carabao Cup
Jakarta, CNN Indonesia — Bek Timnas Indonesia Elkan Baggott membantu Ipswich Town lolos ke babak ketiga Piala Liga Inggris atau Carabao Cup usai kalahkan Reading, Rabu (30/8) dini hari WIB. Ipswich Town melakoni babak kedua wilayah selatan dengan bertandang ke markas Reading di Stadion Madejski. Dalam pertandingan tersebut pelatih Ipswich Kieran McKenna memainkan Baggott sebagai starter …
Presiden Jokowi Akui Tak Akan Netral Pada Pilpres 2024
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan selfie bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat panen raya di Kebumen, Jawa Tengah. Sumber Biro Pers Istana Kepresidenan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan tidak akan bersikap netral dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Dia mengklaim langkah itu dilakukan untuk kepentingan negara, bukan untuk kepentingan …
Preview Man United Vs Southampton, Misi “Mulai dari Nol” Ten Hag
KOMPAS.com – Pelatih Manchester United, Erik ten Hag, punya misi untuk membawa anak asuhnya bangkit seusai kekalahan memalukan kontra Liverpool di Stadion Anfield akhir pekan lalu. Man United kini dijadwalkan menjamu Southampton pada lanjutan laga Liga Inggris, Minggu (12/3/2023) pukul 21.00 WIB. Manchester United menderita kekalahan terbesar mereka di era Premier League saat tumbang …
Arab Saudi Hapus Pembatasan Covid-19 untuk Haji Tahun Ini
Arab Saudi akan menghapus pembatasan Covid-19 untuk musim haji tahun ini. Sehingga jumlah jemaah haji tidak akan dibatasi. Kementerian Haji dan Umrah pada Senin (9/1) mengumumkan tidak akan memberlakukan batasan, termasuk batasan usia, untuk musim haji tahun ini seperti dua tahun sebelumnya selama pandemi Covid-19. Pada 2020 dan 2021, Arab Saudi hanya mengizinkan jemaah haji …
Top 3 Metro: Dody Prawiranegara Dihalangi Ungkap Kasus Teddy Minahasa, Kluster Keluarga Picu Kasus Covid-19 Naik
Top 3 Metro: Dody Prawiranegara Dihalangi Ungkap Kasus Teddy Minahasa, Kluster Keluarga Picu Kasus Covid-19 Naik AKBP Dody Prawiranegara. Foto : Youtube – Berita terpopuler kanal metropolitan pada Senin pagi dimulai dari Dody Prawiranegara yang disebut dihalangi oleh pihak tertentu untuk ungkap kasus Teddy Minahasa. Hal itu mendorong kuasa hukumnya mengajukan Dody dan sejumlah tersangka …