Liputan6 TikTok Pertimbangkan Perpanjang Durasi Video Hingga 10 Menit

Liputan6.com, Jakarta – Tahun lalu, TikTok mengumumkan memperpanjang durasi video dari 1 menit menjadi 3 menit. Sejak Agustus lalu, TikTok kembali menambah durasi videonya menjadi 5 menit.

TikTok juga menguji coba video berdurasi 10 menit untuk sekelompok kecil pengguna. Demikian dikutip dari 9to5Mac, Rabu (23/2/2022).

Perubahan ini dilakukan mengingat kompetitor TikTok sebelumnya merilis versi layanan video pendek masing-masing. Instagram misalnya, merilis Reels.

Snapchat punya Spotlight dan YouTube memiliki Shorts. Semua platform ini menghadirkan video berdurasi singkat, yakni satu menit.

Memang, layanan video berdurasi pendek kian populer sejak pertama diluncurkan. Perusahaan analisis video Conviva mencatat, 12 persen video di YouTube pada 2021 memiliki durasi kurang dari satu menit.

Kini, dengan lebih dari 1 miliar pengguna TikTok di seluruh dunia, platform video pendek ini berupaya untuk mendapatkan untungan sebanyak-banyaknya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pengguna Lebih Suka Video Pendek

TikTok. Dok: money.com
TikTok. Dok: money.com

Sebelumnya, Wired melaporkan beberapa informasi yang diberikan oleh perwakilan TikTok setelah melakukan survei terhadap setengah penggunanya.

Hasilnya terungkap, pengguna enggan menonton video dengan durasi lebih dari satu menit. Namun, TikTok menganggap penggunanya tidaklah benar.

Demi Pendapatan Iklan

Fitur Tag Location di TikTok (Foto: TikTok)
Fitur Tag Location di TikTok (Foto: TikTok)

Meski konsumen lebih menyukai video dengan durasi panjang, TikTok tetap memperpanjang durasi. Mengutip 9to5Mac, motivasi TikTok mempertimbangkan durasi video panjang adalah meningkatkan pendapatan.

Pasalnya, makin panjang durasi video, ada makin banyak iklan yang bisa dijual.

“Pada akhirnya, jika video lima menit membantu TikTok meningkatkan waktu tonton rata-rata pengguna selama beberapa detik, pengiklan tradisional mungkin merasa mereka memiliki lebih banyak kebebasan. Teknologi selalu mencari pendapatan sebanyak mungkin,” kata pakar industri Karyn Spencer.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *