Menhub Cek Pembangunan Fasilitas Feeder Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Apa Hasilnya?

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kiri) meninjau Depo PT KCIC saat melakukan kunjungan kerja di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Senin, 12 April 2021. ANTARA/Raisan Al Farisi
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kiri) meninjau Depo PT KCIC saat melakukan kunjungan kerja di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Senin, 12 April 2021.

 – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek progres pengerjaan fasilitas pendukung operasional kereta pengumpan (feeder) dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Menhub mengecek perkembangan terakhir proyek pembangunan flyover dan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Ciroyom dan Cimahi, Jawa Barat.

“Melalui sejumlah pembangunan fasilitas itu, diharapkan dapat meningkatkan keselamatan, keamanan, kenyamanan dan kelancaran perjalanan kereta feeder KCJB, serta mengurangi kemacetan lalu lintas jalan raya,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Sabtu, 17 Juni 2023.

Pembangunan flyover dan JPO yang berada di Stasiun Ciroyom dan di Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom), Cimahi itu merupakan bagian dari program penanganan perlintasan sebidang. Hal itu dilakukan oleh Kemenhub melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).

Pembangunan dilakukan untuk menghilangkan sejumlah perlintasan sebidang yang ada di jalur kereta feeder KCJB (Padalarang – Bandung) sepanjang 14,66 kilometer. Pendanaannya bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan kontrak tahun jamak 2022-2023 yang ditargetkan selesai akhir tahun ini.

Sementara itu, untuk flyover dan JPO di Pusdikpom, Cimahi akan diusulkan dibiayai melalui SBSN tahun 2024.

Selain dua titik flyover dan JPO yang dibangun Kemenhub, juga ada tiga titik lainnya uang dibangun oleh instansi terkait. Di antaranya underpass Sriwijaya yang sudah selesai oleh Pemkot Cimahi, dan dua titik lainnya yaitu flyover Gatot Subroto oleh Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Pemprov Jabar, serta flyover Garuda oleh Kementerian PUPR.

Selain membangun flyover dan JPO, kata Budi Karya, Kemenhub juga tengah melakukan pengerjaan penataan rel (emplasemen). Termasuk sistem persinyalan dan elektrifikasi, jembatan penghubung (sky bridge), dan pengerjaan fasilitas lainnya di tiga stasiun yang dilalui kereta feeder KCJB

“Yaitu di Stasiun Padalarang, Stasiun Cimahi, dan Stasiun Bandung. Pembangunan fasilitas tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2023,” ucap Budi Karya.

Stasiun Padalarang akan menjadi stasiun perjumpaan antara kereta cepat dengan kereta feeder KCJB yang akan menuju Stasiun Bandung.

Perjalanan antara Stasiun Padalarang – Bandung dengan kereta feeder KCJB dapat ditempuh sekitar 20-22 menit dengan kecepatan maksimal 90 kilometer per jam, headway lintas 9 menit, dan waktu integrasi 6-7 menit.

Rencananya akan ada 72 kereta cepat per hari dengan 4 unit trainset yang akan beroperasi dan dapat menampung kapasitas hingga 240 penumpang per hari.

Dalam pengecekan itu, turut hadir pula dalam peninjauan Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jawa Barat Chandrawan Adiputranto, Kepala BPTD Wil IX Kelas II Jawa Barat M. Fahmi, dan Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *