Mitos Gunung Semeru, Merapi dan Slamet Jika Meletus: Pulau Jawa Terbelah hingga Jadi Berkah

https: img.okezone.com content 2021 12 08 337 2513741 mitos-gunung-semeru-merapi-dan-slamet-jika-meletus-pulau-jawa-terbelah-hingga-jadi-berkah-5k1xYjI8P8.jpg

BANYAK mitos yang berkembang di Tanah Air, terutama di Pulau Jawa. Salah satunya berhubungan dengan gunung. Dylan Wash dalam tulisannya berjudul ‘Kepercayaan Masyarakat Jawa Terhadap Gunung’ menyatakan bahwa setiap daerah di Jawa mempunyai kepercayaan sendiri terhadap gunung yang ada di daerahnya. ADVERTISING Termasuk pula, jika gunung-gunung tersebut meletus. Berikut beberapa mitos gunung api di Jawa jika meletus yang diketahui masyarakat. 1. Gunung Slamet Gunung Slamet membentang antara 5 kabupaten di Jawa Tengah, yakni Banyumas, Brebes, Purbalingga, Pemalang, dan Cilacap.  Menurut artikel ‘Studi Perbandingan Aktivitas Gunung Slamet: Periode Krisis 2019 dengan Erupsi 2014’, Slamet merupakan gunung api tipe strato dan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa, setelah Gunung Semeru. Adapun ketinggian Gunung Slamet adalah 3.432 meter di atas permukaan laut.  Gunung Slamet mempunyai bentuk lereng yang cukup teratur. Meskipun belum pernah mengalami erupsi, namun Gunung Slamet pernah beberapa kali menunjukkan peningkatan aktivitasnya, seperti yang terjadi di tahun 2014 dan 2019. Ada satu hal menarik terkait Gunung Slamet jika kelak mengalami erupsi. Melansir jurnal ilmiah kependidikan bertajuk ‘Juru Kunci Gunung Slamet: Biografi Warsito’, letusan Gunung Slamet akan membelah Pulau Jawa menjadi 2 bagian. Kemungkinan itu dipicu munculnya rekahan besar yang berada dari utara hingga ke selatan. Dengan begitu, air laut akan mengalir masuk dan menyatu. Mitos ini terus menjadi buah bibir masyarakat, khususnya bagi para pendaki. Baca juga: Daftar 17 Gunung Api di Indonesia, dari Level Normal hingga Siaga Di sisi lain, kepercayaan tersebut juga dikaitkan dengan lamaran salah seorang Raja Kediri, Jayabaya, yang mengatakan bahwa suatu saat Pulau Jawa akan terbelah. Sementara itu, untuk menghormati dan menghibur penguasa Slamet, masyarakat setempat biasanya melakukan tradisi Ruwat Bumi. Seperti yang dilakukan oleh warga Karang Reja, Kabupaten Purbalingga.  Biasanya, warga memberikan sesajen berupa hasil bumi, wedang teh, wedang kopi, dan wedang jembawuk. Harapannya, mereka dapat terhindar dari letusan Gunung Slamet dan memperoleh keselamatan, ketenteraman serta keberkahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *