Pemkot Jakbar Latih 100 Penyandang Tunanetra untuk Membuat Konten Podcast
– Pemerintah Kota Jakarta Barat melatih 100 penyandang tunanetra untuk membuat podcast atau siniar.
Para penyandang tunanetra akan dilatih membuat konten rekaman audio untuk nantinya bisa didengarkan oleh khalayak umum melalui media internet. Pelatihan akan digelar besok Sabtu, 13 Agustus 2022.
“Jadi, nama acaranya Kelas Podcast Difabel Netra yang dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB sampai jam 13.00 WIB di Ruang Ali Sadikin Kantor Wali Kota Jakarta Barat,” kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Suprapto seperti dikutip dari Antara, Jumat, 12 Agustus 2022.
Ke-100 tunanetra yang dilatih itu merupakan warga yang tergabung dalam Perhimpunan Tunanetra Indonesia (Pertuni) wilayah Jakarta Barat.
Dalam acara tersebut, Pemkot Jakbar akan bekerja sama dengan swasta yakni Pabrik Soeara Rakjat selaku perusahaan yang bergerak di bidang media sosial dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Kegiatan itu bertujuan untuk menggali potensi dan talenta yang dimiliki warga penyandang tunanetra di bidang siniar atau podcast.
Siniar atau podcast adalah sebuah hasil rekaman audio yang bisa didengarkan oleh khalayak umum melalui media internet.
Istilah podcast pertama kali diusulkan oleh jurnalis The Guardian, Ben Hammersley, pada 2004. Kata podcast artinya merupakan singkatan dari play-on-demand dan broadcast.
Selain itu, podcast saat ini dianggap sebagai bidang yang tengah digandrungi warga sehingga diharapkan para penyandang tunanetra bisa terlibat di dalamnya.
Nantinya, dalam pelatihan tersebut, 100 tunanetra ini akan dilatih teknik dasar mengenai siniar (podcast) oleh Pabrik Soeara Rakjat.
Beragam teknik dasar itu pun sudah diatur dalam modul yang akan diajarkan oleh Pabrik Soeara Rakjat.
Setelah menjalani pelatihan yang berlangsung selama satu hari itu, Pemkot Jakbar akan melakukan pelatihan lanjutan guna mengembangkan kemampuan para penyandang tunanetra tersebut.
“Kami berharap dengan adanya pelatihan ini para tunanetra bisa mengembangkan dirinya, bisa berdikari dengan memanfaatkan keahliannya tersebut,” jelas Suprapto.