Terungkap. Media China Main Belakang Jatuhkan Joe Biden

TOPSHOT - US President Joe Biden (R) and China's President Xi Jinping (L) shake hands as they meet on the sidelines of the G20 Summit in Nusa Dua on the Indonesian resort island of Bali on November 14, 2022. (Photo by SAUL LOEB / AFP) (Photo by SAUL LOEB/AFP via Getty Images)

Media China dilaporkan tengah menyebar propaganda pro-Rusia di seluruh Eropa dan memfitnah peran pemerintahan Joe Biden. Salah satunya dengan membangkitkan kebencian dan ketidakpercayaan terhadap pengungsi Ukraina dan menyebarkan pesan anti-NATO.

Melansir Dailymail, Stasiun radio milik pemerintah China menyebarkan pesan pro-Kremlin tentang perang Ukraina, setelah pemerintah Eropa menutup saluran media Rusia.

Hal ini disampaikan Penasihat Khusus Komisi Eropa, Ivana Karaskova, yang turut memantau propaganda China di Eropa Tengah dan Timur.

Menurut penuturannya, China Radio International (CRI), corong PKC yang mengudara di 44 negara termasuk Inggris, telah berulang kali menyiarkan berita yang menggambarkan NATO sebagai ‘Voldemort’, karakter jahat dalam novel legendaris Harry Potter.

Investigasi Karaskova diterbitkan dalam makalah pengarahan yang didanai Uni Eropa. Dalam laporan itu, ditemukan bahwa media China menggambarkan AS dan NATO sebagai kekuatan destabilisasi di kawasan tersebut.

Kraskova mengatakan, di 9 negara Eropa Tengah dan Timur, media China seperti CRI dan Xinhua telah menyebarkan propaganda anti-Barat yang menyalahkan AS dan NATO atas perang di Ukraina. Target utamanya adalah Polandia sebagai ‘rumah’ bagi lebih dari 1,5 juta pengungsi Ukraina.

Di Slovakia, kedutaan besar China mem-posting pesan online yang menanyakan soal ‘standar ganda’ AS dan NATO. Disebutkan, Barat memperlakukan pengungsi Ukraina dengan baik. Sementara itu, pengungsi dari Timur Tengah atau Amerika Selatan diperlakukan sebaliknya.

Karaskova mengatakan pesan kebencian China menyebabkan kelompok-kelompok Far-Right berkampanye melawan pengungsi Ukraina.

“China bersekutu dengan Rusia dalam narasi mengenai penyebab perang di Ukraina segera setelah invasi Rusia. Saya merasa ini mengkhawatirkan. Pemerintah Eropa harus lebih memperhatikan ruang gerak China yang beroperasi di ruang media Eropa,” kata dia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *