Jakarta, Beritasatu.com – Dunia film tanah air kembali bergeliat meski masih diadang pandemi Covid-19. Rumah produksi Satria Dewa Studio merilis teaser dan trailer film terbaru mereka berjudul Satria Dewa: Gatotkaca. Sebenarnya film yang dibintangi Omar Daniel, Yasmin Napper, Edward Akbar dan artis lainnya akan tayang di akhir tahun 2021 lalu tetapi kemudian diundur.
Vice President Operation Satria Dewa Studio, Mochtar Sarman mengaku merasa terhormat bisa bekerja dengan pemain berbakat dan tim serta kru yang berdedikasi dalam merealisasikan suatu ide gila menjadi sebuah film yang epic.
“Kami juga bangga karena Satria Dewa: Gatotkaca adalah film perdana dari Semesta Satria Dewa dan menjadi film Indonesia pertama yang memiliki ekosistem yang lengkap dari MOBA game, animasi, merchandise sampai musik yang bisa memberikan pengalaman penuh bagi fans lokal dan internasional,” ungkap Sarman dalam keterangan pers yang diterima media, Selasa (22/2/2022).
Sementara itu, Calerina Judisari selaku produser mengaku tantangan menjalani syuting di masa pandemi memberikan banyak pengalaman berharga. Bersyukur hingga prosesnya selesai, semua kru dan pemain yang terlibat dalam film ini dalam kondisi baik.
“Film Satria Dewa Gatotkaca merupakan film pertama yang syuting dengan kru besar yang bergerak ke luar kota di tengah pandemi. Dalam masa 35 hari produksi, tidak ada satupun kru yang terkena Covid karena protokol kesehatan yang ketat. Kesulitan yang dialami disebabkan adanya berbagai penyesuaian kreatif di lapangan akibat proses persiapan yang banyak dilakukan melalui daring dan adanya keterbatasan lokasi akibat pandemi,” beber Calerina.
Sementara itu beberapa adegan aksi memerlukan waktu syuting yang lebih panjang. Namun dikatakannya demikian semua dapat teratasi karena koordinasi di lapangan yang baik dan adanya keinginan besar cast dan kru utk memberikan hasil yang maksimal.
Sedangkan sang sutradara Hanung Bramantyo mengaku agak kesulitan menghadirkan visual yang apik untuk film ini lantaran penggunaan CGI (Computer Generated Imagery) dan Visual Effect merupakan cara baru bagi sineas Indonesia. Namun demikian dirinya bersyukur semua tim yang bekerja mampu menyelesaikan film ini dengan baik dan diharapkan akan menjadi warna baru bagi industri film di Indonesia.
“Untuk menyajikan tata visual yang modern kami banyak menggunakan CGI (Computer Generated Imagery) dan visual effect yang dikerjakan secara serius dan intens. Seluruh visual effect ini dikerjakan oleh Lumine Studio, yang sebelumnya berpengalaman mengerjakan film-film animasi berskala Internasional. Lebih dari 500 titik dalam film harus dikerjakan lewat proses CGI yang makan waktu panjang. Belum lagi bagian pertempuran seru yang harus dibuat dengan detail agar penonton bisa menikmati serunya cerita dari film ini,” tandasnya.
Film Satria Dewa: Gatotkaca ini rencananya dalam waktu dekat akan mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia.
